Buku �The White Tiger� merupakan sebuah buku yang berisi kisah dan keluhan seorang India yang ditulis di surat � surat yang dikirimkan kepada seorang Perdana Menteri China.
Penulis, Aravind Adiga, lulusan universitas Columbia dan Universitas Oxford yang bekerja di Time, memberi judul The White Tiger bukunya sebagai symbol atas keeksklusifan dirinya dibandingkan dengan orang India di sekitarnya. Macan putih yang tinggal di hutan merupakan hewan yang sangat langka, dengan symbol macan putih ini, seolah penulis ingin menunjukkan bahwa Balram halwai, sang tokoh, merupakan orang yang jarang ditemui karena kemampuannya dalam membaca dan menulis di saat orang � orang yang sepertinya di lingkungan tempat tinggalnya tidak dapat menulis dan membaca.
Melalui surat yang ia tulis, Balram ingin menunjukkan bahwa kebesaran India yang tersiar hingga ke Negara � Negara manca, bukan sesuatu yang tanpa cela. Di sana � sini masih terdapat kekurangan � kekurangan yang bisa jadi tertutup dari dunia luar.
Balram mengisahkan bahwa di tempatnya terdapat seorang �juragan� yang memonopoli tanah. Orang � orang yang miskin harus membayar kepada sang juragan jika mereka ingin menggembalakan ternah, menanami tanah atau menggunakan air.
Balram harus meninggalkan studinya dan bekerja pada si juragan itu untuk membayarkan hutang � hutang keluarganya kepada sang tuan tanah. Dengan bekerja kepada sang tuan tanah, berarti ia harus mengerjakan pekerjaan � pekerjaan yang membutuhkan otot dan melelahkan.
Untung saja ia bernasib lebih baik. Juragannya membutuhkan seorang sopir dan bukan kebetulan jika ia bisa menyopir-neneknya membiayai kursus menyopir hingga ia bisa menyopir- sehingga ia bisa meninggalkan pekerjaan kasarnya yang dulu ia lakukan.
Namun, tetap saja ia merupakan orang upahan yang bekerja kepada seorang majikan. Dan pikiran sebagai seorang buruh yang harus bekerja sebaik � baiknya kepada majikan membuat Balram tidak pernah menghargai pekerjaannya. Karena itulah hak � haknya sebagai pekerja pun sering dilanggar.
Dengan menulis surat kepada Perdana Menteri China itu, ia tidak hanya membeberkan keburukan dari negaranya. Namun, ia juga berharap bahwa di masa mendatang anak � anak India akan mendapatkan pendidikan yang lebih baik sehingga mereka akan dapat menjalani hidup dengan lebih baik.
Post a Comment