Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa gara - gara krisis global ini, ia merasa teraniaya. Betapa tidak, banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya dengan baik. Jika tidak, maka kritikan dari berbagai arah pasti akan menimpanya.
Begitulah seorang pemimpin, pemimpin yang sebenar - benarnya adalah mereka yang kenyang paling akhir setelah rakyatnya ketika terjadi krisis pangan. Mereka adalah orang yang paling sedikit tidurnya karena harus melayani rakyatnya.
Memimpin itu menderita!
Maka saya heran saat kepemimpinan itu diperebutkan. Karena memimpin akan membuat kita tidak bebas seperti orang kebanyakan.
Orang yang miminta jatah kepemimpinan, bisa diyakini tidak akan memimpin dalam makna yang sebenar -benarnya; memimpin itu menderita.
Kita harus mendukung pemerintah meski di sisi lain fungsi kontrol terhadap mereka harus tetap berjalan.
Post a Comment