SING TO THE DAWN, FILM ANIMASI INDONESIA


Untuk yang pertama kalinya, pada akhirnya, Indonesia mampu membuat film animasi layar lebar. Film itu adalah SING TO THE DAWN. Film yang diadaptasi dari buku karya Minfung Ho berjudul Sing to The Dawn ini akan beredar di Indonesia pada tanggal 8-9 September 2009 dengan judul MERAIH MIMPI.

Prestasi ini tentu membanggakan kita semua. Betapa tidak. Indonesia saat ini merupakan pasar dari serbuan film - film animasi asing. Serbuan yang membuat tak berdaya ini tidak saja membuat kita kecanduan dengan film - film asing tapi juga menghambat kreativitas para pembuat film animasi Indonesia karena penghargaan yang mereka terima atas film animasi karya mereka tidak sebaik penghargaan yang diberikan kepada film animasi asing. Terlebih dengan sedikitnya, jika tidak boleh dikatakan tidak ada, sponsor yang membiayai produksi film animasi yang terbilang mahal.
Namun, kemunculan film SING TO THE DAWN menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu. Animator - animator kita tidak boleh dipandang sebelah mata.
Jika melihat ke belakang, sejarah perfilman animasi kita dimulai di masa Presiden Soekarno. Pada Tahun 1955 Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney. Sekembalinya dari Amerika Pak Ook membuat film SI DOEL MEMILIH.
Namun, seperti yang saya tulis di muka, film animasi buatan Indonesia tidak membawa pengaruh yang luar biasa seperti yang mampu dilakukan oleh film animasi asing. Padahal, siapapun tahu bahwa film animasi bisa menjadi media pembelajaran moral yang paling efektif bagi anak - anak. Selain sebagai duta budaya tentu saja.
Dengan munculnya SING TO THE DAWN, mudah - mudahan semakin banyak yang tertarik untuk mengembangkan film animasi dalam negeri.

Melenceng dari tema di atas, ada kabar baik bagi guru honorer: Guru honorer, yakni guru dan tenaga kependidikan yang diangkat dan gajinya dibayar oleh sekolah, mulai 2010 akan didata ulang sebagai persiapan pengangkatan. Mudah - mudahan bukan hanya angin surga.

Post a Comment

Previous Post Next Post