Pendidikan Kedokteran di Indonesia ternyata diminati oleh mahasiswa asing. Terakhir juga saya ketahui, dari KOMPAS pagi ini, bahwa pendidikan Farmasi dan Sastra juga banyak diminati oleh mahasiswa asing. Bahkan, ada anggapan bahwa pendidikan Kedokteran di Indonesia tidak kalah dengan pendidikan Kedokteran di Amerika. Ini tentu menggembirakan kita semua setelah tersiar kabar yang sangat kencang bahwa pendidikan di Indonesia kurang bermutu.
Namun meskipun minat mahasiswa asing untuk belajar di Indonesia bisa digunakan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa pendidikan di Indonesia juga bermutu, jangan sampai hal ini kemudian merampas hak mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan kesempatan meraih pendidikan yang terbaik di negerinya sendiri. Jangan sampai penerimaan mahasiswa asing mengurangi kuota penerimaan mahasiswa Indonesia.
Mahasiswa asing di Indonesia dikenai uang pangkal 12.000 dollar Amerika atau sekitar 144 juta rupiah dan 300 dollar, sekitar 30 juta rupiah, untuk tiap semester. Sedangkan mahasiswa Indonesia hanya dikenai biaya 600 sampai 750 ribu rupiah persemester. Bahkan mahasiswa tidak mampu bisa mengajukan keringanan biaya.
Disinilah masalahnya. Universitas - universitas di Indonesia memerlukan biaya yang besar untuk operasional. Kita khawatir jika untuk memenuhi biaya - biaya itu kemudian mereka menelantarkan calon mahasiswa Indonesia dan lebih memprioritaskan mahasiswa asing.
Mudah - mudahan tidak. Maju terus pendidikan Indonesia.
Post a Comment