Setelah tiga minggu berada di Watukosek, akhirnya saya pulang juga. Jam dua pagi saya tiba di rumah setelah enam jam perjalanan naik bis. Cukup melelahkan. Setelah tiga minggu akhirnya saya bertemu istri tercinta dan anak � anak. Tiga orang yang paling kurindukan selama ini.
Diawali ketidak jelasan kepulangan kami. Pertama diumumkan bahwa kami boleh pulang pada hari Jum�at (03/04/09) sore. Namun karena suatu hal diumumkan lagi bahwa kami baru boleh pulang pada hari sabtu (04/04/09) pagi. Karena mobil � mobil jemputan bagi peserta diklat sudah antri di pelataran dan jalanan di sekitar balai diklat, terjadilah negosiasi agar kami tetap bisa pulang pada hari Jum�at sore. Kesepakatan diambil dan pulanglah kami selepas maghrib Jum�at sore itu.
Bis yang kami tumpangi ke Pacitan masih baru dan sangat nyaman. Perjalanan selama enam jam dari Watukosek ke Pacitan tidak terlalu terasakan awalnya. Namun, perut saya yang sudah kembung sejak mulanya, membuat masalah di sepanjang perjalanan. Di jalanan yang lurus sepanjang Watukosek sampai Ponorogo, keadaan aman � aman saja walau tidak nyaman. Sepanjang perjalanan antara Ponorogo � Pacitan lah masalahnya, jalanan yang berliku mempengaruhi perutku. Isi perut seolah dikocok dan tak berapa lama saya muntah, mabuk.
Jam dua tepat kami sampai di muka BKD Pacitan bersamaan aku turun dari bus berhentilah sepeda motor istri yang menjemputku. Inilah perempuan yang aku rindukan itu. Setelah tiga minggu, saya kembali di rumah. Welcome home.
Saudara, banyak hal yang akan saya ceritakan kepada anda tentang apa saja yang terjadi ketika kami di Watukosek. Apa yang saya ingat akan saya tuliskan untuk saudara semua di hari � hari depan.
Post a Comment