SMS subuh itu mengabarkan tentang berpulangnya seorang wanita yang pernah menjadi tetanggaku. Saya tersentak. Mengapa begitu cepat?
Minggu ketiga di Watukosek saya dikabari istri bahwa ibu yang tinggal di depan rumah, saat saya menjadi tetangganya, divonis tumor otak oleh dokter. Seorang perempuan yang berbadan tinggi, cantik, ramah dan baik hati itu, tak pernah saya bayangkan akan mendapatkan penyakit seganas tumor di otaknya. Terlebih, hanya beberapa hari setelah vonis itu, ternyata umurnya tidak panjang.
Saya selalu syok dengan berita kematian orang dekat. Orang dekat yang meninggal tiba � tiba.
Yang Nampak bagiku, kita semua sedang bermain � main di depan pintu gerbang kematian. Mungkin tanpa kita sadari pintu itu segera terbuka bagi kita.
Post a Comment