Dalam catatan hariannya, Soe Hok Gie menulis:
"Seorang filsuf Yunani pernah menulis � nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda."
Seorang dokter gigi PTT pernah berkata pada saya: �Baru setelah bekerja inilah saya tahu kalau dunia benar � benar telah rusak.�
Saat di SMK dulu, saya tahu dengan telanjang perbuatan selingkuh yang tak ditutup � tutupi. Tanpa rasa sungkan dan risih meski di depan orang banyak.
Saya menyaksikan pasar yang terbakar (dibakar?). Setelah rata dengan tanah, pasar itu dialihkan ke tempat lain.
Saya melihat orang yang mati dalam kesakitan yang mereka derita tanpa ada upaya untuk berobat karena mahalnya.
Saya melihat orang kaya raya yang mati hanya karena tersedak.
Saya mengalami betapa beratnya lepas dari pusaran arus utama yang kuat.
Benarkah orang yang paling beruntung adalah orang yang tidak pernah dilahirkan?
Post a Comment