Seorang oknum guru diduga terlibat dalam perbuatan tidak senonoh dengan muridnya sendiri. Lebih amoral lagi ketika perbuatan tidak baik itu kemudian direkam dalam kamera ponsel dan, entah disengaja atau tidak tersebar di kalangan murid � murid. Beberapa waktu lalu, adegan � adegan mesum di dunia pendidikan yang terekam dalam ponsel hanya dilakukan oleh seorang siswa dengan seorang siswi. Kini, nampaknya perbuatan amoral itu sudah pula menjangkiti guru.
Ada dua hal yang perlu dicatat berkenaan dengan terbongkarnya perbuatan dosa yang dilakukan oknum guru dengan muridnya itu. Pertama, peran media dalam menularkan perbuatan tidak baik kepada para pemirsanya. Alih � alih memberikan informasi kepada pemirsa tentang berbagai tindak kriminal, pemberitaan yang masif malah memberikan inspirasi kepada orang lain untuk melakukan perbuatan serupa. Anda tentu masih ingat kasus Ryan, pelaku mutilasi dari Jombang, Jawa Timur. Selang beberapa hari setelah pemberitaan Ryan, terdengar lagi kasus mutilasi di tempat lain yang juga melibatkan seorang waria. Kasus perbuatan mesum antara guru dan siswa yang baru dimuat di beberapa media ini pasti juga terinspirasi pemberitaan media sebelumnya.
Yang kedua, penggunaan ponsel berkamera saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Ponsel berkamera bisa dikatakan sudah mengganggu privasi seseorang. Dengan memanfaatkannya sebagai kamera tersembunyi, ponsel bisa digunakan untuk merekam hal � hal yang kurang patut dinikmati khalayak luas. Untuk itu, penggunaan ponsel berkamera, nampaknya harus segera dibatasi. Jika tidak dalam skala yang luas, minimal pembatasan itu dilakukan di lingkungan pendidikan. Beberapa Negara dikabarkan juga telah melarang penggunaan ponsel berkamera Karena penggunaannya telah melanggar wilayah � wilayah privat.
Ponsel bukan satu � satunya biang keladi atas tindakan seksual menyimpang. Dulu, majalah � majalah porno dituding sebagai awal dari masalah. Namun sekarang, dengan perkiraan pengguna internet yang terus bertambah tiap tahun, pornografi semakin mudah diakses. Beban orang tua dan guru kini semakin berat saja. Terlebih ketika diketahui bahwa anak dan remaja yang kecanduan pornografi akan mengalami gangguan perilaku dan kemampuan inteligensia. Persoalan pornografi menjadi persoalan yang cukup serius tidak hanya bagi orang tua dan guru tapi juga pemerintah.
Post a Comment