Pada akhirnya Pemerintah berjanji akan menaikkan anggaran pendidikan sebesar 20 %. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa angka dua puluh persen itu setara dengan Rp 224 triliun. Meskipun baru janji, kita pantas bergembira. Karena paling tidak dengan janji itu pemerintah mempunyai itikad baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia yang sudah lama terpuruk.
Tapi janji pemerintah diatas perlu kita cermati. Jika kita menilik ke belakang, pemerintah juga pernah mengatakan bahwa anggaran pendidikan telah dinaikkan hingga mencapai angka 17,40 persen. Nyatanya, gaji guru termasuk dalam angka tujuh belas koma empat puluh persen itu. Sehingga jika dikurangi gaji guru, sebenarnya anggaran pendidikan hanya kurang dari 12 persen. Kita berharap hal seperti itu tidak akan terulang lagi di tahun mendatang.
Jika kita melihat upaya pemerintah untuk menyediakan buku elektronik beberapa waktu lalu, kita berharap bahwa pendistribusian anggaran pendidikan itu tepat sasaran. Penyediaan anggaran sebesar itu mestinya juga dibarengi dengan birokrasi yang cermat. Diperlukan kerja ekstra keras dari aparat birokrasi sehingga anggaran pendidikan yang telah dinaikkan itu akan benar � benar membawa manfaat bagi kemajuan pendidikan. Sampai beberapa waktu terakhir kita masih saja mendengar tentang gaji guru Bantu yang belum juga dibayarkan.
Yang juga perlu dicermati adalah kemungkinan bocornya anggaran. Di negeri kita, korupsi bukan sesuatu yang gampang diberantas. Upaya penindakan hukum yang tegas terhadap pelaku korupsi terbukti tidak membuat koruptor menghentikan perbuatan amoralnya. Terlebih setelah kita tahu bahwa aparat hukum pun begitu gampangnya disuap agar memandulkan upaya hukum atas pelaku korupsi.
Ada yang mengatakan bahwa janji pemerintah itu hanya merupakan salah satu bentuk kampanye presiden untuk menghadapi pemilu 2009. Kita tidak perlu menduga � duga. Mudah � mudahan pemerintah benar � benar berniat baik. Sebab, masih banyak siswa � siswi kita yang belajar di dalam gedung sekolah yang hampir ambruk. Masih banyak sarana � sarana belajar yang belum terpenuhi. Mudah � mudahan tahun depan merupakan momentum untuk bangkitnya pendidikan Indonesia.
Untuk membaca artikel terkait, silahkan klik, PENDIDIKAN di sini.
Jika kita melihat upaya pemerintah untuk menyediakan buku elektronik beberapa waktu lalu, kita berharap bahwa pendistribusian anggaran pendidikan itu tepat sasaran. Penyediaan anggaran sebesar itu mestinya juga dibarengi dengan birokrasi yang cermat. Diperlukan kerja ekstra keras dari aparat birokrasi sehingga anggaran pendidikan yang telah dinaikkan itu akan benar � benar membawa manfaat bagi kemajuan pendidikan. Sampai beberapa waktu terakhir kita masih saja mendengar tentang gaji guru Bantu yang belum juga dibayarkan.
Yang juga perlu dicermati adalah kemungkinan bocornya anggaran. Di negeri kita, korupsi bukan sesuatu yang gampang diberantas. Upaya penindakan hukum yang tegas terhadap pelaku korupsi terbukti tidak membuat koruptor menghentikan perbuatan amoralnya. Terlebih setelah kita tahu bahwa aparat hukum pun begitu gampangnya disuap agar memandulkan upaya hukum atas pelaku korupsi.
Ada yang mengatakan bahwa janji pemerintah itu hanya merupakan salah satu bentuk kampanye presiden untuk menghadapi pemilu 2009. Kita tidak perlu menduga � duga. Mudah � mudahan pemerintah benar � benar berniat baik. Sebab, masih banyak siswa � siswi kita yang belajar di dalam gedung sekolah yang hampir ambruk. Masih banyak sarana � sarana belajar yang belum terpenuhi. Mudah � mudahan tahun depan merupakan momentum untuk bangkitnya pendidikan Indonesia.
Untuk membaca artikel terkait, silahkan klik, PENDIDIKAN di sini.
Post a Comment