Dari berita kita tahu bahwa saat ini terjadi ketegangan antara Amerika serikat dengan Iran. Ketegangan ini bermula dari adanya bukti bahwa Iran telah mengembangkan reaktor nuklir. Amerika menghendaki agar Iran menghentikan proyek nuklir itu karena Amerika khawatir kalau � kalau, di masa mendatang � Iran akan mengembangkan reaktor nuklir itu menjadi senjata nuklir yang berdaya musnah massif. Iran menolak.
Tapi, lucunya, meskipun terjadi konflik serius antara Amerika dan Iran, ekspor Amerika ke Iran meningkat 10 kali lipat selama Bush berkuasa. Dan, ternyata, ekspor rokok menempati rangking pertama. John McCain, kandidat presiden rival Barrack Obama, menanggapi berita ini dengan gurauan, "Itu salah satu cara membunuh mereka". Meskipun disampaikan dengan nada gurauan, kalimat McCain itu mengingatkan saya pada sesuatu.
Sesuatu itu adalah perang candu (1839-1842). Perang candu diawali dengan penyelundupan opium oleh Inggris ke China. Saat banyak warga China yang kemudian kecanduan dengan opium, timbul keprihatinan penguasa China saat itu. Konsumsi candu ditengarai mampu menghabiskan kekayaan Negara dan melemahkan mental para pemuda China. Jika secara mental pemuda � pemuda China lemah, maka pertahanan Negara pasti juga akan ikut melemah. Ini sebetulnya agenda tersembunyi Inggris � mereka akan dengan sangat mudahnya menguasai China. Untungnya pemerintah segera tanggap dengan hal ini dan kemudian memberlakukan pelarangan candu serta memusnahkan candu yang ada. Rokok, meskipun daya rusaknya tidak sehebat opium, berpotensi besar untuk melemahkan para pemuda kita.
Sekarang mari kita lihat berapa banyak siswa kita yang mengkonsumsi rokok. Banyak. Banyak sekali. Kita tidak perlu data � data resmi untuk membuktikan hal ini. Tapi lihatlah sekeliling anda. Anda, seperti juga saya pasti akan prihatin. Sekarang bukan hanya anak SMA yang merokok. Anak SD pun sudah mengkonsumsi rokok. Kalau keadaan ini terus berkembang, apakah anda bisa membayangkan situasi yang akan kita alami di masa depan? Negara yang lemah hanya akan menjadi bulan � bulanan Negara kuat.
Merokok, saat ini, tidak lagi populer di Negara � Negara Eropa dan Amerika. Mereka memberlakukan aturan merokok dengan sangat ketat. Tapi mengapa produsen rokok mereka seperti Marlboro masih juga eksis sampai sekarang? Karena konsumsi rokok di luar Amerika dan Eropa sangat besar. Betapa ironis. Kita memberikan kekayaan kita pada mereka dan di saat yang sama mereka juga melemahkan kita secara sistematis.
Mengapa banyak anak � anak kita yang merokok? Mereka meniru lingkungan mereka. Lihatlah iklan � iklan rokok, dalam bentuk billboard, yang ada di jalanan. Bukankah mereka mendominasi ruang � ruang publik itu? Para orang tua bahkan guru juga tidak segan � segan merokok di depan anak � anak mereka. Contoh yang bagus untuk ditiru. Dan lihatlah, betapa rokok begitu bebasnya diperjual belikan bahkan saat yang membeli itu anak di bawah umur. Di Negara � Negara maju rokok tidak diperbolehkan untuk dijual kepada mereka yang masih di bawah umur. Lihatlah trotoar yang anda berjalan di atasnya, betapa banyak puntung rokok yang anda temukan selama perjalanan. Di Negara � Negara maju, orang tidak lantas bisa merokok di sembarang tempat. Rokok adalah versi lain dari perang candu. Anak � anak kita sudah menjadi korban. Kita harus waspada.
Untuk membaca artikel terkait, silahkan klik SEKOLAH PREMAN di sini.
Tapi, lucunya, meskipun terjadi konflik serius antara Amerika dan Iran, ekspor Amerika ke Iran meningkat 10 kali lipat selama Bush berkuasa. Dan, ternyata, ekspor rokok menempati rangking pertama. John McCain, kandidat presiden rival Barrack Obama, menanggapi berita ini dengan gurauan, "Itu salah satu cara membunuh mereka". Meskipun disampaikan dengan nada gurauan, kalimat McCain itu mengingatkan saya pada sesuatu.
Sesuatu itu adalah perang candu (1839-1842). Perang candu diawali dengan penyelundupan opium oleh Inggris ke China. Saat banyak warga China yang kemudian kecanduan dengan opium, timbul keprihatinan penguasa China saat itu. Konsumsi candu ditengarai mampu menghabiskan kekayaan Negara dan melemahkan mental para pemuda China. Jika secara mental pemuda � pemuda China lemah, maka pertahanan Negara pasti juga akan ikut melemah. Ini sebetulnya agenda tersembunyi Inggris � mereka akan dengan sangat mudahnya menguasai China. Untungnya pemerintah segera tanggap dengan hal ini dan kemudian memberlakukan pelarangan candu serta memusnahkan candu yang ada. Rokok, meskipun daya rusaknya tidak sehebat opium, berpotensi besar untuk melemahkan para pemuda kita.
Sekarang mari kita lihat berapa banyak siswa kita yang mengkonsumsi rokok. Banyak. Banyak sekali. Kita tidak perlu data � data resmi untuk membuktikan hal ini. Tapi lihatlah sekeliling anda. Anda, seperti juga saya pasti akan prihatin. Sekarang bukan hanya anak SMA yang merokok. Anak SD pun sudah mengkonsumsi rokok. Kalau keadaan ini terus berkembang, apakah anda bisa membayangkan situasi yang akan kita alami di masa depan? Negara yang lemah hanya akan menjadi bulan � bulanan Negara kuat.
Merokok, saat ini, tidak lagi populer di Negara � Negara Eropa dan Amerika. Mereka memberlakukan aturan merokok dengan sangat ketat. Tapi mengapa produsen rokok mereka seperti Marlboro masih juga eksis sampai sekarang? Karena konsumsi rokok di luar Amerika dan Eropa sangat besar. Betapa ironis. Kita memberikan kekayaan kita pada mereka dan di saat yang sama mereka juga melemahkan kita secara sistematis.
Mengapa banyak anak � anak kita yang merokok? Mereka meniru lingkungan mereka. Lihatlah iklan � iklan rokok, dalam bentuk billboard, yang ada di jalanan. Bukankah mereka mendominasi ruang � ruang publik itu? Para orang tua bahkan guru juga tidak segan � segan merokok di depan anak � anak mereka. Contoh yang bagus untuk ditiru. Dan lihatlah, betapa rokok begitu bebasnya diperjual belikan bahkan saat yang membeli itu anak di bawah umur. Di Negara � Negara maju rokok tidak diperbolehkan untuk dijual kepada mereka yang masih di bawah umur. Lihatlah trotoar yang anda berjalan di atasnya, betapa banyak puntung rokok yang anda temukan selama perjalanan. Di Negara � Negara maju, orang tidak lantas bisa merokok di sembarang tempat. Rokok adalah versi lain dari perang candu. Anak � anak kita sudah menjadi korban. Kita harus waspada.
Untuk membaca artikel terkait, silahkan klik SEKOLAH PREMAN di sini.
Post a Comment