KANG ROHMAN, GURU SAYA

Ada pengalaman menarik antara saya dengan Kang Rohman Perkenalan saya dengan Kang Rohman, seperti umumnya pengguna internet lain, diawali dengan kebetulan. Begitu saya membuat blog dan menulis artikel di sana, muncul rasa keingintahuan bagaimana caranya mempercantik, mengelola dan mempopulerkan blog. Maka mulailah saya berselancar di ombak besar jagat maya untuk mendapatkan informasi ini dan itu. Sesaat setelah saya memasukkan kata kunci, mbah Google menuntun saya ke blognya Kang Rohman. Saya terperangah. Selama ini saya belajar berbagai hal tentang dunia blog dari buku. Dari sana saya merasa bahwa buku � buku itu belum memuaskan segala keingintahuan saya. Tapi di blognya Kang Rohman saya serasa berada di tengah � tengah lautan yang luas. Keingintahuan saya terpenuhi di sini.
Mulanya, saya Cuma mencari informasi � informasi yang saya butuhkan saja. Tetapi kemudian saya berkeinginan untuk mendapatkan kontak dengan si pemilik blog. Apalagi setelah saya mendapatkan kesulitan � kesulitan yang ditemui oleh seorang awam. Kesulitan terbesar yang saya temui adalah ketika harus mengganti kotak komentar HALOSCAN, yang terlanjur saya pasang, ke kotak komentar yang asli punya BLOGGER. Saya mendapatkan informasi tentang HALOSCAN dari buku. Begitu terkesannya saya dengan kotak komentar itu, hingga saya langsung mengganti kotak komentar yang asli BLOGGER tanpa pikir panjang. Tapi belakangan saya tahu, dari blog Kang Rohman juga, bahwa kotak komentar HALOSCAN tidak baik untuk mengoptimalkan pencarian mesin pencari. Mulailah saya mencari informasi lagi bagaimana cara mengganti kotak komentar itu. Tapi informasi yang saya dapat tidak ada yang utuh. Sepotong � sepotong saja.
Terdorong kenginan yang menggebu � gebu, bermodalkan potongan � potongan informasi itu saya menguatkan niat untuk trial and error, menggantinya sendiri apapun resikonya. Saya mulai dengan prosedur baku penggantian template dan mulailah. Tapi yang terjadi, diluar dugaan saya. Semua postingan saya hilang. Saya urung mengganti template dan kembali mengunggah template lama. Hingga akhirnya keberuntungan singgah juga kepada saya. Ketika membuka Yahoo Messenger, nampaklah si muka bulat kuning punya Kang Rohman tersenyum. Berlangsunglah obrolan yang berakhir dengan kebaikan Kang Rohman, beliau bersedia mengganti kotak komentar saya dengan masuk ke blog saya. Dan pagi ini kotak komentar saya telah sesuai dengan keinginan saya. Alhamdulillah. Terima kasih Kang Rohman.
Pengalaman ini menyisakan pelajaran pada saya. Pertama, BAHWA SETIAP ORANG ADALAH GURU SEKALIGUS MURID. Saya kerap jengah dengan orang � orang yang hanya mau bergaul dengan sesama komunitasnya. Mereka yang membangun tembok antara dirinya dengan orang � orang lain. Mereka menganggap bahwa pergaulannya dengan orang di luar komunitas mereka hanya akan membuang waktu dan tidak ada manfaatnya. Ini adalah kebodohan yang besar. Sebab, sehebat apapun kompetensi seseorang di suatu bidang, bisa jadi dia tidak mampu melakukan pekerjaan yang dianggap remeh temeh oleh orang lain.
Maka, semua orang adalah guru sekaligus murid. Kelebihan yang kita miliki akan melengkapi kelemahan orang lain dan kelemahan yang kita miliki akan terpenuhi dengan kelebihan yang dimiliki oleh orang lain. Orang � orang yang menutup pergaulannya dengan orang diluar komunitasnya adalah seorang sombong yang tidak menyadari hal ini. Seharusnya setiap orang berrendah hati dan membuka diri untuk belajar kepada orang lain.
Pelajaran kedua, KITA HARUS MELUASKAN DAN MENINGKATKAN PERGAULAN SOSIAL KITA. Saat saya masih sekolah dulu, saya merasa perlu untuk tidak bergaul dengan orang � orang. Menurut saya, apa yang saya perlukan sudah ada di buku. Saya tidak perlu bergaul lagi. Kebodohan yang fatal. Saya baru sadar kebodohan yang menghinggapi saya ini setelah keluar dari sekolah. Baru saya tahu bahwa ada berjuta hal yang tidak bisa saya dapatkan dari buku. Meskipun saya telah rugi sekian tahun dengan kehidupan sosial saya, saya bersyukur telah sadar.
Yang ketiga, BERUSAHALAH BERSEMANGAT UNTUK MEMPELAJARI HAL � HAL BARU. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa jika kita belajar hal � hal baru yang di luar spesialisasi kita, hal itu akan meningkatkan kinerja otak kita. Seperti hasil penelitian yang dipublikasikan oleh Profesor Marian Diamond. Diamond melaporkan bahwa sekelompok tikus yang ditempatkan di sebuah tempat yang kaya dengan permainan akan menjadi tikus yang jauh lebih cerdas dibandingkan dengan sekelompok tikus yang ditempatkan di tempat yang miskin dengan permainan. Kelompok tikus pertama aktif melakukan hal � hal baru dengan permainan yang ada. Sedang kelompok tikus kedua pasif. Seorang pembelajar sejati adalah mereka yang mau belajar berbagai hal.
Saya adalah seorang awam. Dan Kang Rohman telah mengajari saya dengan hal � hal baru di luar kebiasaan saya. Kang Rohman adalah salah seorang guru saya disamping ribuan guru saya yang lain. Dari beliau pula saya terinspirasi untuk menulis artikel ini. Hormat dan terima kasih saya untuk Kang Rohman. Semoga Tuhan membalas kebaikan anda.



Untuk membaca artikel terkait, silahkan klik, berubah di sini.

Post a Comment

Previous Post Next Post