Latar Belakang
Manusia adalah makluk biopsikososial yang unik dan menerapkan sistem terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan tersebut disebut sehat. Sedangkan orang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan dirinya dan lingkungan.
Kilen masuk rumah sakit dan dirawat mengalami sters fisik dan mental baik dari diri sendiri, lingkungan, maupun keluarga.
Pada heirarki kebutuhan Maslow dinyatakan bahwa tingkat yang paling tinggi dalam kebutuhan manusia adalah tercapainya aktualisasi diri. Untuk mencapai aktualisasi diri diperlukan konsep diri yang sehat.
Konsep Diri
Konsep diri adalah semua perasaan, kepercayaan, dan nilai yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri berkembang secara bertahap saat bayi melalui mengenal dan membedakan dirinya dengan orang lain.
Pembentukan konsep diri ini sangat tergantung dipengaruhi oleh asuhan orang tua dan lingkungannya.
Komponen Konsep Diri
1. Citra Tubuh
- Citra tubuh adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk dan fungsi penampilan tubuh saat ini dan masa lalu.
2. Ideal Diri
- Persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar perilaku.Ideal diri akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi.
3. Harga Diri
- Harga diri adalah penilaian terhadap hasil pencaian yang dicapai dengan menganalisis sejauh mana perilaku yang sesuai dengan ideal diri. Jika individu selau sukses maka cenderung harga dirinya akan tinggi dan jika mengalami kegagalan cenderung harga dirinya rendah. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain.
4. Peran Diri
- Peran diri adalah pola, perilaku nilai yang diharapkan dari seseorang berdasarkan fungsinya di dalam masyarakat.
5. Identitas Diri
- Identitas diri adalah kesadaran akan dirinay sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesis dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep Diri
1. Tingkat perkembangan dan kematangan
- Perkembangan anak seperti dukungan mental, perlakuan dan pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep dirinya.
2. Budaya
- Pada usia anak-anak nilai-nilai akan diadopsi dari orang tuanya, kelompoknya, dan lingkungannya. Orang tua yang bekerja seharian akan membawa anak lebih dekat pada lingkungannya.
3. Sumber eksternal dan internal
- Kekuatan dan perkembangan pada individu sangat berpengaruh terhadap konsep diri. Pada sumber internal misalnya, orang yang humoris koping individunya lebih efektif. Sumber eksternal misalnya adanya dukungan dari masyarakat dan ekonominya kuat.
4. Pengalaman sukses dan gagal
- Adanya kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri demikian pula sebaliknya.
5. Stesor
- Stesor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan ketakutan. Jika koping individu tidak adekuat maka akan menimbulkan depresi, menarik diridan kecemasan.
6. Usia, keadaan sakit dan trauma
- Usia tua, keadaan sakit akan mempengaruhi persepsi dirinya.
Karakteristik Kepribadian Yang Sehat
1. Citra tubuh positf dan akurat
- Kesadaran akan diri berdasarkan atas observasi mandiri dan perhatian yang sesuai akan kesehatan diri. Termasuk persepsi saat ini dan masa lalu.
2. Ideal dan realitas
- Individu mempunyai ideal diri yang realitas dan mempunyai tujuan hidup yang dapat dicapai.
3. Konsep diri yang positif
- Konsep diri yang positif menunjukkan bahwa individu akan sesuai dalam hidupnya.
4. Harga diri tinggi
- Seseorang yang mempunyai harga diri yang tinggi. Ia memandang dirinya sama dengan orang lain.
5. Kepuasan penampilan peran
- Individu yang mempunyai kepribadian sehat akan dapat berhubungan dengan orang lain secara intim dan mendapat kepuasan. Ia dapat mempercayai da terbuka pada orang lain serta membina hubungan interdependen.
6. Identitas jelas
- Individu merasakan keunikan dirinya yang memberi arah kehidupan dalam mencapai tujuan.
Karakteristik Konsep Diri Rendah
- Menghindari sentuhan atau melihat bagian tubuh tertentu
- Tidak mau berkaca
- Menghindari diskusi tentang topik dirinya
- Menonlak rehabilitasi
- Melakukan usaha sendiri dengan tidak tepat
- Mengingkari perubahan pada dirinya
- Peningkatan ketergantungan pada orang lain
- Tanda dari keresahan seperti marah, keputusaan dan menangis
- Menolak berpartisipasi dalam perawatan dirinya
- Tingkah laku yang merusak seperti penggunaan obat-obatan dan alkohol
- Menghindari kontak sosial
- Kurang bertanggung jawab
Faktor Resiko Gangguan Konsep Diri
1. Gangguan Identitas Diri
- Perubahan perkembangan
- Trauma
- Jenis kelamin yang tidak sesuai
- Budaya yang tidak sesuai
2. Gangguan Citra tubuh
- Hilangnya bagian tubuh
- Perubahan perkembangn
- Kecacatan
3. Gangguan Harga Diri
- Hubungan interpersonal yang tidak harmonis
- Kegagalan perkembangan
- Kegagalan mencapai tujuan hidup
- Kegagalan dalam mengikuti aturan moral
4. Gangguan Peran
- Kehilangan peran
- Peran ganda
- Konflik peran
- Ketidakmampuan menampilkan peran
DAFTAR PUSTAKA
- http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/05/konsep-psikososial.html
- http://keperawatan-agung.blogspot.com/
Post a Comment