Karakteristik Perencanaan Pembelajaran

Bicara tentang dimensi perencanaan pengajaran, berkenaan dengan luas dan cakupan aktivitas perencanaan yang mungkin dalam system pendidikan, yang merupakan karakteristik perencanaan pengajaran adalah :
  1. Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan social dan konsep-konsepnya dirancang oleh banyak orang.
  2. Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi jika informasi yang masuk mengharapkan demikian.
  3. Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas, aktivitas itu banyak ragamnya namun dapat dikategorikan menjadi prosedur-prosedur dan pengarahan.
  4. Perencanaan pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah penggunaan dan salah manajemennya.

Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan bpembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Perencanaan pembelajaran berorientasi pada kurukulum dan  mengarah pada proses penerjemahan kurikulum yang berlaku.
Pengembangan perencanaan disusun berdasarkan pendekatan system, oleh sebab itu didalam perencanaan pembelajaran harus memiliki komponen-komponen yang berproses sesuai dengan fungsinya hingga tujuan pembelajaran tercapai dengan optimal. Komponen system pembelajaran digambarkan oleh Brown (1983) seperti pada gambar berikut:
berdasarkan gambar tersebut terdapat beberapa komponen sistem pembelajaran yakni :
Siswa
Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang ditentukan. Dengan demikian, maka proses pengembangan proses perencanaan pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat dari segala kegiatan.
Tujuan
Tujuan adalah komponen terpenting dalam pembelajaran setelah komponen siswa sebagai subyek belajar. Tujuan-tujuan khusus yang direncanakan oleh guru meliputi
  1. Pengetahuan, informasi, serta pemahaman sebagai bidang kognitif
  2. Sikap dan apresiasi sebagai bidang afektif.
  3. Berbagai kemampuan sebagai bidang psikomotorik
  4. Kondisi
Kondisi
Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa dapat mencapai tujuan khusus seperti yang telah dirumuskan. Pengalaman belajar harus mendorong agar siswa aktif belajar baik secara fisik maupun non fisik. Merencanakan pembelajaran salah satunya adalah menyediakan kesempatan bagi siswa uantuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri. Olehn karena itu, tekanan dalam menentukan kondisi belajar adalah siswa secara individual.
Sumber-sumber belajar
Sumber belajar berkaitan dengan segala sesuatu yang memungkinkan siswa agar dapat memperoleh pengalaman belajar. Didalamnya meliputi lingkungan fisik seperti tempat belajar, bahan dan alat yang digunakan, personal seperti guru, petugas perpustakaan dan ahli media, dan siapa saja yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan dalam pengalaman belajar. Dalam proses merencanakan pembelajaran, perencanaan harus dapat menggambarkan apa yang harus dilakukan guru dan siswa dalam memanfaatkan sumber belajar secara optimal.
Hasil belajar
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrument yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Pembelajaran

Faktor guru

Guru merupakan komponen yang menentukan, hal ini disebabkan guru merupakan orang yang secara langsung berhadapan dengan siswa. Disini guru bisa berperan sebagai perencana atau desainer pembelajaran untuk mengimplikasikan sebagai implementator dan atau mungkin keduanya. Sebagai perencana guru dituntut untuk memahami secara benar kurikulum yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya yang ada sehingga semuanya di jadikan komponenen-komponen dalam rencana dan desain pembelajaran. Menurut dunkin (1974) ada sejumlah aspek yang dapat mempengaruhi kualitas guru yaitu :
  • Teacher formatif experience mengikuti jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka, yang termasuk kedalam aspek ini diantaranya tempat asal kelahiran guru, termasuk suku, latar belakang budaya dan adat istiadat, keadaan keluarga dimana guru itu berasal.
  • Teacher training experience meliputi pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan aktivitas dan latar pendidikan guru, misalnya pengalaman latihan professional, tingkatan pendidikan, pengalaman jabatan,dsb.
  • Teacher properties adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki guru terhadap siswa, sikap guru terhadap profesinya, kemampuan atau intelegensi guru, motivasi dan kemampuan mereka baik dalam pengelolaan pembelajaran,termasuk didalamnya kemampuan dalam merencanakan dan evaluasi pembelajaran maupun kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran.
Faktor siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama itu, disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak.
Menurut Dunkin (1974) faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi:
  • Aspek latar belakang meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran dan tempat tinggal siswa, tingkat social ekonomi siswa, dari keluarga yang bagaimana siswa berasal dan lain sebagainya.
  • Dilihat dari sifat yang dimiliki siswa meliputi kemampuan dasar, pengetahuan dan sikap.
  • Aspek sikap dan penampilan siswa dalam proses pembelajaran juga merupakan faktor yang memengaruhi proses pembelajaran. Adakalanya ditemukan siswa yang sangat aktif (hyperkinetic) dan ada pula siswa yang pendiam, tidak sedikit juga ditemukan siswa yang memiliki motivasi yang rendah dalam belajar.
Faktor sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancarana proses pembelajaran misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah,dsb. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil,dsb.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan meliputi:
  • Faktor organisasi kelas didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas, organisasi kelas yang terlalu besar akan kurang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok belajar yang besar dalam satu kelas berkecenderungan:
    • Sumber daya kelompok akan tambah luas sesuai dengan jumlah siswa sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempit.
    • Kelompok belajar akan kurang mampu memanfaatkan dan menggunakan sumber daya yang ada.
    • Kepuasan belajar siswa akan cenderung menurun.
    • Perbedaan individidu antar anggota akan semakin tampak, sehingga akan semakin sukar mencapai kesepakatan.
    • Anggota kelompok yang terlalu banyak berkecenderungan akan semakin banyak siswa yang terpaksa menunggu untuk sama-sama maju mempelajari materi pelajaran baru.
    • Anggota kelompok yang terlalu banyak akan cenderung semakin banyaknya siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan kelompok.
  • Faktor lain dari dimensi lingkungan yang dapat memengaruhi proses pembelajaran adalah faktor iklim sosial psikologis. Maksudnya adalah keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial psikologis secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah misalnya iklim sosial antara siswa denga siswa; antara siswa dengan guru; antara guru dengan guru bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah. Iklim sosial psikologis eksternal adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar misalnya hubungan sekolah dengan orang tua siswa, sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat, dsb.

Daftar Pustaka

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Post a Comment

Previous Post Next Post