Dugaan


�Just �couse you feel it, doesn�t mean it�s there�
Sore itu, Ibu � ibu ngerumpi sambil menyuapi balita � balita mereka.
�Coba kau bayangkan, si Anis itu apa bukan perempuan kurang ajar. Masa suami sendiri disuruh � suruh sedang ia keluyuran.� Kata bu Pardi.
�Iya lho, Anis itu sudah keterlaluan banget. Cuma kayaknya memang itu karena disuruh suaminya.� Kata bu Endro.
�Maksudmu?� Tanya bu Imam.



�Suaminya sengaja menjual Anis, agar mereka mendapatkan pemasukan. Makanya suaminya rela mengerjakan pekerjaan � pekerjaan rumah tangga. Anis memang dilepas agar dapat leluasa mendapatkan mangsa.� Jawab bu Endro.
�Waduh, waduh. Berarti kita harus hati � hati mbakyu. Kita harus betul � betul memperhatikan suami � suami kita. Jangan sampai kepincut sama si Anis itu.� Timpal bu Maryam.
�Tapi sebelum terlambat. Kita mesti usir keluarga bejat itu.�
Tiba � tiba Anis, si bahan perbincangan, lewat. Ia menegur ibu � ibu itu dengan sopan. Ibu � ibu yang terkaget � kaget karena tidak menyadari kedatangannya itu, hanya memandangi wanita yang tampak sangat kelelahan itu.
Ketika Anis hilang di ujung gang, kembali mereka berbisik � bisik.
Coba kalau mereka tidak terburu menduga � duga. Keadaannya tentu akan lain.
Bu Anis dan suaminya yang baru saja pindah mengontrak rumah di kampong mereka, belum selengkapnya mereka kenal. Suami bu Anis baru saja sembuh dari stroke. Uang dan harta simpanan mereka habis untuk biaya pengobatan. Mereka mengontrak rumah di kampong, karena masalah harga.
Sang suami tidak dapat lagi bekerja untuk mencari nafkah. Karena itulah si istri bekerja menjadi buruh jahit di pabrik garmen. Sekedar untuk menyambung hidup.
�Just �couse you feel it, doesn�t mean it�s there�. Hanya karena kita merasakannya, bukan berarti demikian yang sebenarnya terjadi. Jangan hanya puas pada dugaan.

Post a Comment

Previous Post Next Post