Mengapa guru memalsukan karya ilmiah? Ada beberapa alasan.
Pertama, guru belum mampu menulis karya ilmiah.
Sudah jamak diketahui bahwa semakin lama menjadi guru, bukannya menjadi lebih menguasai materi yang diampu, guru cenderung semakin out of date. Mengapa demikian? Ketika telah menjadi guru, beban tugas tidak hanya pada mengajar saja. Ada beban � beban dari seorang guru yang wajib juga dilaksanakan. Menjadi kepala keluarga, memiliki bebannya sendiri. Begitu pula dengan menjadi anggota dari masyarakat. Terlebih jika seorang guru memiliki persoalan keluarga yang menuntut untuk segera diselesaikan. Kondisi - kondisi ini seringkali membuat seorang guru mengkesampingkan urusan � urusan pekerjaan sebagai guru.
Kedua, guru belum terbiasa meneliti.
Ketika kuliah, banyak yang berpendapat bahwa menulis skripsi merupakan pekerjaan yang paling merepotkan. Nah, jika ketika kuliah saja kita sudah merasa kesulitan untuk menulis dan meneliti apalagi jika kita sudah tidak lagi kuliah? Belum lagi jika kita melihat pada persoalan rendahnya minat baca. Menulis adalah fase berikutnya setelah kebiasaan membaca terbentuk. Kalau buku tidak terbeli lalu bagaimana bisa membaca?
Ketiga, permasalahan mentalitas
Mentalitas mencari jalan pintas, menerabas, tidak mau bersusah payah memang masih sangat kuat melekat pada kita semua. Diperlukan teladan dan latihan untuk menjadi orang yang memiliki kemauan keras untuk berusaha. Diperlukan pengorbanan untuk terus berproses dan berpandangan bahwa proses jauh lebih penting daripada hasil.
Keempat, kelima dan seterusnya. Masih ada lagi penyebab � penyebab lain. Namun saya rasa ketiga hal di atas sudah cukup mewakili.
Post a Comment