Profesor Steve Hsu, Profesor Fisika di Universitas Oregon, mengutip tulisan sejarawan Harvard, Steven Shapin di bukunya The Scientific Life:
Many scientific entrepreneurs reject any notion that the transformation of knowledge into material products or marketable services is any less intellectually demanding, or that it requires any lesser degree of intelligence, than so called pure science. ... The problems may be diffusely framed -- how to raise finance, recruit and motivate people, organize the corporate environment, locate markets and identify competitors -- but, because of that, they can plausibly be seen as more intellectually demanding than the well-framed problems of academic science. Entrepreneurs may see themselves as having a broad vision of the world, contrasted to the narrowness and inwardness of their purely academic colleagues. They know how to do things about which their colleagues are clueless. It's a matter of experience, of course, but it may also be seen as a form of constitutional intelligence.
Yang saya terjemahkan:
Banyak pengusaha yang menolak pendapat yang mengatakan bahwa transformasi pengetahuan ke sebuah produk atau jasa pemasaran hanya membutuhkan tingkat kecerdasan yang rendah. Yang dimaksud dalam permasalahan ini adalah aktivitas seperti bagaimana mendapatkan dana, merekrut dan memotivasi orang, mengorganisir lingkungan perusahaan, memposisikan pemasaran dan mengidentifikasi pesaing. Namun, bahkan, aktivitas - aktivitas itulah yang sebenarnya memerlukan kecerdasan. Pengusaha menganggap diri mereka memiliki pandangan yang luas, sangat kontras dengan kesempitan pandangan yang dimiliki rekan mereka yang berprofesi sebagai ilmuwan. Mereka bisa melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh ilmuwan. Memang pengalaman memiliki andil di sini, tapi hal ini juga bisa dipandang sebagai sebuah bentuk kecerdasan.
Maka, nampaknya tidak ada orang yang paling pintar di dunia ini. Sangat mungkin seseorang cakap di satu bidang namun tidak cakap di bidang yang lain. Dan ini, bukan sesuatu yang memalukan.
Post a Comment