Ketekunan adalah Kunci


Dalam Blink, Malcolm Gladwell menulis tentang ilmuwan psikologi yang tenar, Silvan Tomkins. Alkisah, seorang kolega Tomkins, Paul Ekman, mengundang Tomkins ke kediamannya dan memutarkan sebuah film tentang dua suku di Papua Nugini.
Suku pertama bernama suku Suku Luar Selatan yang ramah dan cinta damai. Sedang suku yang kedua bernama suku Kukukuku yang kejam, senang bermusuhan dan memiliki ritual homoseksual.
Ekman tidak memberitahukan sedikitpun tentang keadaan kedua suku itu. Di tengah � tengah terputarnya film itu, Tomkins meminta agar film dihentikan. Lalu dengan sangat luar biasa Tomkins berujar tentang suku Luar Selatan: �Mereka ini lembut, pemaaf dan cinta damai�. Sedang ketika menunjuk suku Kukukuku ia berujar: �Suku ini adalah sebuah suku yang kejam, dan banyak bukti yang menunjukkan mereka itu homoseks�.
Tomkins sama sekali tidak mengetahui tentang kedua suku itu sebelumnya. Ia bisa mengetahui dari wajah mereka!
Saya pernah mendengar tentang Professor Manabusato yang dengan tepat menebak apa yang akan dilakukan oleh murid � murid yang direkam di video yang ditontonnya. Padahal ia baru pertama kali menonton video itu.
Saya pernah membaca tentang Waki�, guru Imam Syafi�i yang dengan tepat mengatakan bahwa Imam Syafi�I pernah melakukan kemaksiatan sebelum bertemu dengannya.
Ini bukan perkaran ghaib. Ini bukan perdukunan. Ilmu seperti ini dapat dikuasai melalui ketekunan dalam belajar yang luar biasa.
Ketekunan adalah kunci dalam belajar.

Post a Comment

Previous Post Next Post