Latest News

Sunday, August 16, 2009

TRADISI MEMBACA DAN TERORISME


Terorisme saat ini telah menjadi bahaya laten. Ia menjadi sesuatu yang sedemikian menakutkan karena pelaku dari teror itu adalah orang - orang yang sedemikian akrab dengan kita. Mereka bergaul dengan kita saban hari dan kita melihat tidak ada yang salah dengan mereka hingga kita mendengar kabar tentang kenekatan mereka untuk membunuh diri mereka sendiri untuk membunuh orang lain dan menyisakan keresahan bagi orang yang masih hidup.

Mengapa terorisme masih saja mendapatkan dukungan? Pemikiran apapun, sejelek apapun akan tetap mendapatkan dukungan dari simpatisannya masing - masing. Seolah - olah itu merupakan hukum alam yang mesti terjadi.

Namun, jika masyarakat kita adalah masyarakat yang gemar membaca, saya yakin akan lain keadaannya.

Masyarakat yang gemar membaca akan memandang sesuatu dengan kritis. Membaca mengkondisikan otak mereka untuk selalu berpikir kritis. Sehingga tidak mudah menerima sesuatu tanpa ada pertanyaan demi pertanyaan yang memerlukan jawaban kebenaran memuaskan.

Amerika sebagai contoh. Ada kabar yang saya baca bahwa setelah tragedi 11 september, banyak dari warga Amerika yang malah masuk Islam. Mengapa? Terorisme yang dilakukan oleh oknum Muslim merupakan fakta. Tapi realitanya Islam tidak pernah mengajarkan terorisme. Terorisme muncul akibat kesalahan interpretasi atas ajaran agama. Ketika mereka membaca berbagai literatur mengenai Islam, nyatalah bahwa sebenarnya Islam begitu indah. Maka masuklah mereka ke agama Islam.

Untuk itu, salah satu cara untuk menangkal bahaya terorisme, kegemaran membaca harus terus menerus dikembangkan.

No comments:

Post a Comment

Tags

Recent Post