Perguruan tinggi negeri tetap menjadi primadona di negeri ini. Alasan mutu dan gengsi membuat para calon mahasiswa dengan kemampuan pas � pasan nekat menggunakan jasa joki dengan membayar uang sebesar Rp 120 juta-Rp 135 juta sebagai balas jasa.
Masih adanya praktik perjokian menunjukkan bahwa pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) masih terdapat celah yang memungkinkan peserta melakukan kecurangan.
Dengan semakin canggihnya piranti yang tersedia untuk membantu praktik kecurangan, membuat peserta seleksi merasa bahwa kecurangan yang mereka lakukan tidak akan ketahuan. Selain menggunakan telepon seluler, transmiter, dan handsfree, terbukti ada juga peserta yang memanfaatkan microchip mini yang ukurannya tidak lebih besar dari diameter koin Rp 100.
Kejadian ini menunjukkan makin berkembangnya mental menerabas yang telah menjangkiti kita semua. Saat ini, kita begitu terlena dengan begitu banyaknya produk yang bisa kita nikmati. Namun sayang sekali, produk � produk itu tidak kemudian membuat kita terpacu untuk membuat produk serupa untuk diri kita sendiri. Melainkan hanya mengkonsumsi barang � barang yang sudah jadi secara terus menerus. Lama kelamaan kondisi ini membuat kita menjadi malas untuk berupaya memproduksi barang � barang yang kita butuhkan. Kebiasaan inilah yang membuat kita tidak mau bersusah payah. Termasuk untuk belajar keras.
Kemudahan � kemudahan yang kita nikmati dalam hidup terbukti menghambat potensi kita yang luar biasa sebagai manusia. Anak � anak yang hidup di kota � kota besar, yang terbiasa dimanjakan fasilitas kota yang berlimpah, membuat mereka menjadi lupa untuk berusaha. Di Jakarta, meskipun kuota untuk siswa dari luar Jakarta hanya lima persen saja, namun para siswa lulusan non-Jakarta ternyata mendominasi peringkat pendaftar di beberapa sekolah unggulan di Jakarta.
Nampaknya kita perlu mengkondisikan anak � anak kita untuk terbiasa bersusah payah untuk mendapatkan segala keinginannya dan bukan hanya memberikan apapun mereka minta. Pendidikan semacam inilah yang akan melahirkan mental berusaha, mental bekerja pada anak � anak kita.
Post a Comment