Seorang siswa yang mulanya berbunga � bunga karena diterima sebuah perguruan tinggi negeri nusantara melalui jalur PMDK, menjadi bermuram durja setelah tahu bahwa dirinya tidak lulus dari Ujian Nasional.
Sangat mencengangkan. Bagaimana tidak jika pada kesehariannya murid itu dikenal sebagai seorang siswa yang pandai. Nilai � nilai rapornya tidak lepas dari angka delapan dan Sembilan, dan kini diumumkan sebagai salah satu siswa yang tidak lulus.
Bagi orang yang tidak tahu, akan muncul kecurigaan bahwa guru telah melakukan kecurangan dengan mengarang nilai � nilai fiktif yang fantastis sehingga ia bisa lolos PMDK. Bagaimana seorang siswa yang pandai bisa tidak lulus Ujian? Begitu pikiran mereka.
Betapa sakit hati seorang guru. Betapa sakit siswa yang bersangkutan.
Guru yang dielu � elukan sebagai salah satu agen perubahan Negara ke arah yang lebih baik di masa mendatang, nyatanya tidak dipercaya melakukan evaluasi terhadap anak didiknya sendiri.
Baik atau Buruk Hasil UN, Itu Tanggungjawab Kepsek! kata seorang Kepala Dinas Pendidikan.
Post a Comment