SOLUSI!, BUKAN SEKEDAR WACANA


Kwik Kian Gie pernah berkisah tentang kebiasaan Presiden Indonesia pertama, Soekarno, ketika memimpin sidang kabinet. Konon kabarnya, Presiden sering tidak memakai sepatu ketika memimpin sidang melainkan hanya memakai sandal saja. Di saat sidang itu, para menteri bebas mengemukakan pendapatnya mengenai apa yang hendaknya perlu dilaksanakan oleh pemerintah. Tapi ternyata, Presiden Soekarno tidak puas hanya dengan mendengarkan segala sesuatu tentang apa yang perlu dicapai melainkan beliau juga menginginkan cara terkongkret untuk mencapainya. Nah, jika sang menteri tidak mampu menjawab cara untuk mencapainya, Presiden Soekarno akan mengangkat kakinya ke meja dan menunjuk jempol kakinya seraya berkata: �Kalau cuma begitu, dan weet mijn grote teen ook.� Arti dari bahasa Belanda dan weet mijn grote teen ook adalah jempol kaki saya juga tahu.
Betapa banyak orang berwacana saat ini. Tentang segala sesuatu. Tapi saat mereka ditanya tentang apa langkah kongkret untuk bisa mencapainya, rata � rata mereka diam tak berbicara. Banyak sekali masalah di negeri ini yang memerlukan pemecahan. Maka, setiap orang mestinya, berusaha untuk memecahkan masalah yang muncul itu sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya.
Buku pelajaran, biaya pendidikan atau tentang Ujian Nasional menjadi masalah serius bagi pendidikan di Indonesia. Melihat itu semua, mestinya kita tidak terburu � buru berwacana tentang apa yang seharusnya dilakukan tetapi dengan serius berpikir untuk mencari jalan keluar atas permasalahan itu. Nampaknya setiap orang harus membaca novel Andrea Hirata, Laskar Pelangi, agar terinspirasi. Bu Guru Muslimah, dalam novel itu, tidak mengeluh atau banyak bicara tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah untuk memajukan pendidikan melainkan dengan ikhlas mengajar murid � muridnya yang rata � rata berasal dari keluarga miskin.
Banyak berwacana sama artinya dengan OMDO, omong doang. Sudah waktunya kita berhenti bicara dan mulai berpikir tentang kemungkinan � kemungkinan yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan kita.

Post a Comment

Previous Post Next Post