Aku berjanji akan memberikan buku kesayanganku, Totto Chan, Gadis Cilik di Jendela, kepada muridku yang berhasil mendapat nilai 9 bagi pelajaran yang saya ampu.
Saya mengatakan bahwa buku itu adalah buku kesayanganku.
Saya katakan bahwa untuk membeli buku itu, saya harus ke Surabaya karena tidak ada satupun toko buku di Pacitan yang menjualnya.
Saya katakan bahwa buku itu penuh dengan inspirasi.
Tiap lembarnya adalah lembaran yang menggugah.
Dan jika saja ada satu muridku yang berhasil mendapat nilai 9, saya akan merelakannya.
Ujian semester dimulai. Lalu sampailah saat membagikan rapor.
Satu muridku benar - benar mendapatkan nilai sembilan untuk pelajaranku.
Saya benar - benar berat melepaskan buku kesayanganku itu.
Buku itu adalah buku yang kubuka saat semangat mengajarku mengendor.
Tapi saya harus menepati janji.
Post a Comment