Orang yang trampil menulis tapi tidak didasari dengan ilmu yang dikuasainya melalui belajar, walaupun tulisannya panjang lebar dan menarik, seringkali kita dapatkan tulisan itu hanyalah kumpulan nukilan � nukilan dari berbagai tempat. Adakalanya nukilan itu disebutkan sumbernya, dan seringkali nukilan � nukilan itu tidak dituliskan sumbernya. Tulisan semacam ini, walaupun memukau bagi sebagian orang, akan dianggap sampah oleh orang � orang yang tahu.
Orang yang memiliki pengetahuan yang cukup tetapi tidak pernah berlatih menulis, tidak lebih baik daripada orang yang trampil menulis tetapi tidak memiliki pengetahuan. Orang yang belum terbiasa menulis, cenderung menulis sebuah karya tulis yang sulit dimengerti oleh pembacanya. Kesulitan itu mungkin disebabkan pemilihan kata yang kurang tepat, kelalaian dalam menempatkan tanda baca, mengulang � ulang pembahasan, tidak sistematis dan lain sebagainya.
N.H. Dini, seorang pengarang terkenal, mengomentari penulis � penulis muda yang banyak bermunculan saat ini sebagai penulis yang memiliki ketrampilan menulis tetapi sangat kurang belajar. Itulah sebabnya tulisan � tulisan mereka cenderung dangkal. Dini bisa membaca keadaan ini karena ia adalah seorang penulis yang juga seorang pembelajar.
Maka, kita tidak bisa hanya mengandalkan semangat menulis yang kita miliki. Kita juga harus menguatkan tekad kita untuk selalu belajar. Belajar dan berlatih. Belajar dan berlatih lagi, lagi dan lagi. Seperti yang telah ditulis Stephen R. Covey, aktivitas belajar dan berlatih yang berkesinambungan itu digambarkan dalam bentuk spiral yang terus melingkar ke atas. Belajar dan berlatih itu adalah proses yang akan terus menjadi proses. Tidak akan ada henti � hentinya.
Untuk membaca artikel terkait, silahkan klik SINAU di sini.
Orang yang memiliki pengetahuan yang cukup tetapi tidak pernah berlatih menulis, tidak lebih baik daripada orang yang trampil menulis tetapi tidak memiliki pengetahuan. Orang yang belum terbiasa menulis, cenderung menulis sebuah karya tulis yang sulit dimengerti oleh pembacanya. Kesulitan itu mungkin disebabkan pemilihan kata yang kurang tepat, kelalaian dalam menempatkan tanda baca, mengulang � ulang pembahasan, tidak sistematis dan lain sebagainya.
N.H. Dini, seorang pengarang terkenal, mengomentari penulis � penulis muda yang banyak bermunculan saat ini sebagai penulis yang memiliki ketrampilan menulis tetapi sangat kurang belajar. Itulah sebabnya tulisan � tulisan mereka cenderung dangkal. Dini bisa membaca keadaan ini karena ia adalah seorang penulis yang juga seorang pembelajar.
Maka, kita tidak bisa hanya mengandalkan semangat menulis yang kita miliki. Kita juga harus menguatkan tekad kita untuk selalu belajar. Belajar dan berlatih. Belajar dan berlatih lagi, lagi dan lagi. Seperti yang telah ditulis Stephen R. Covey, aktivitas belajar dan berlatih yang berkesinambungan itu digambarkan dalam bentuk spiral yang terus melingkar ke atas. Belajar dan berlatih itu adalah proses yang akan terus menjadi proses. Tidak akan ada henti � hentinya.
Untuk membaca artikel terkait, silahkan klik SINAU di sini.
Post a Comment