Pemerintah mencanangkan sekolah gratis di jenjang pendidikan dasar. Ini tentu menggembirakan pihak orang tua siswa. Namun perlu disadari bahwa hal ini berdampak sebaliknya bagi guru. Seiring pelaksanaan sekolah gratis, guru berkurang kesejahteraannya.
Saya teringat ketika dulu saya masih mengajar di MTS Muhammadiyah sebagai seorang honorer. Insentif yang saya terima di tahun 2000 adalah 60.000 rupiah untuk mengajar selama 12 jam seminggu. Sekolah swasta kecil di kota kami itu tergantung sepenuhnya dari SPP yang dibayarkan oleh orang tua siswa. Maka, jika sekarang masih banyak guru � guru honorer di sekolah � sekolah, sedangkan sekolah � sekolah itu dilarang memungut iuran dari wali murid, dengan apa guru honorer itu dibayar?
Banyak guru yang sulit untuk dikatakan sebagai guru yang sejahtera. Jika sekolah gratis mengurangi pendapatan mereka, silahkan anda bayangkan bagaimana kualitas kerja mereka dikarenakan sebab itu.
Kalau begitu apa yang harus dilakukan agar kebijakan sekolah gratis tidak merugikan kedua belah pihak? Guru dan orang tua siswa? Nampaknya kebijakan sekolah gratis harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan guru melalui penambahan insentif. Lagi � lagi, sepertinya ini masih tetap tugas pemerintah.
إرسال تعليق