Membaca National Geographic Indonesia edisi Mei. Dan kemarin melihat film KING yang disutradarai Ari Sihasale. Sambil menunggu hari minggu untuk menonton pertandingan antara Indonesia dengan Australia. Saya menggaris bawahi sesuatu yang ironis yang pernah terjadi pada dunia perbulutangkisan Indonesia.
Anda tentu masih ingat bahwa hingga tahun 1990an, atlit � atlit bulutangkis andalan Indonesia adalah mereka yang beretnis China. Tapi, siapa yang menyangkal bahwa etnis China masih mendapatkan perlakuan yang diskriminatif di negeri kita pada masa itu?
Hingga awa tahun 2000an, seorang anak tidak secara otomatis menjadi warga Negara Indonesia kalau ayah mereka (meskipun sudah berwarga Negara Indonesia) adalah seorang keturunan China. Harus ada proses yang dilalui untuk menjadi warga Negara Indonesia bagi mereka yang keturunan China. Konon, Ivana Lie pernah berdialog dengan Presiden Soeharto menjelang kejuaraan piala Thomas dan Uber. Dan pada saat itu, Ivana mengatakan bahwa ia belumlah memiliki KTP Indonesia.
Betapa ironis.
إرسال تعليق