Kreatif � Kritis: Sebuah Sintesis Pola Pikir Pelajar


Ketika kita membicarakan masa depan bangsa. Maka pelajarlah yang mungkin akan menjadi tema utama. Karena pelajar yang juga diidentikkan dengan kaum mudalah yang nantinya akan menjadi �gudang inovasi� dan generasi baru untuk meneruskan proyek memajukan bangsa ini. Oleh karena itu, pembenahan dan pengembangan diri bagi seorang pelajar adalah wajib. Karena, kalau bukan kita siapa lagi?

Bagian pertama yang harus kita benahi dan kembangkan adalah pola pikir. Karena dari sanalah semua ucapan dan tindakan kita bersumber. Dialah �super komputer� yang akan menginstruksi setiap gerak dari tubuh kita. Ibarat pesawat, dialah pilotnya.

Pola pikir adalah sebuah kerangka yang nantinya akan menjadi acuan dari setiap tindak-tanduk kita. Sehingga, jangan heran, ketika ada dua anak yang bersekolah di tempat yang sama tapi memiliki tingkat kepatuhan terhadap peraturan yang berbeda. Hal ini terjadi karena keduanya memiliki pola pikir yang berbeda, bahkan bertolak belakang.

Salah satu pengategorian pola pikir yang coba saya bahas adalah kreatif dan kritis. Dua hal yang �katanya� saling bertolak belakang. Kreativitas dikatakan akan menghambat daya kritis, sedangkan kekritisan akan menghambat daya kreasi. Mungkin hal ini ada benarnya, karena memang kedua pola pikir itu lahir dari dua bagian otak yang berbeda. Kreativitas lahir dari otak kanan yang cenderung spontan dan lompat-lompat. Sedangkan kekritisan lahir dari otak kiri yang cenderung teratur dan linear.

Sekarang pertanyaannya, bukankah kita punya kedua bagian otak tersebut? Bukankah kita ditakdirkan memang untuk memiliki keduanya? Mengapa kita harus mengeleminasi salah satunya?

Tampaknya, bukan tanpa alasan Sang Pencipta membagi otak kita ini menjadi dua bagian dengan karakter yang bertolak belakang. Tak lain dan tak bukan, agar kita mampu tetap seimbang dan proporsional. Agar tidak ada dominasi dan monopoli dari salah satunya. Agar keduanya bisa bersinergi demi satu karya. Sungguh begitu agung ciptaan-Nya.

Untuk itulah, saya berusaha untuk menghadirkan dua keyword itu (Kreatif dan Kritis) di blog saya ini dan menjadikannya satu sintesis baru pola pikir pelajar (Sehingga menjadi Kreatif � Kritis). Meski hal ini telah sejak awal saya jadikan tagline, tapi entah mengapa perkembangan blog ini malah tidak menunjukkan ke arah sana. Hal ini mungkin dikarenakan saya pribadi yang masih perlu banyak belajar sebagai blogger remaja dan pemula. Oleh karena itu, mulai detik ini, Insya Allah saya akan mulai melakukan re-formulasi blog, agar isi blog ini bisa sinkron dengan tagline yang saya tawarkan: Kreatif � Kritis.

Oya, satu lagi. Untuk mendukung rencana saya tersebut. Saya juga akan selalu menggunakan salam Kreatif � Kritis di setiap akhir dari tulisan saya.

Salam Kreatif � Kritis,
Pratama

Post a Comment

أحدث أقدم