Apakah terkadang anda merasa bodoh? Saya rasa pasti. Seringkali kita merasa sangat bodoh di sebuah kondisi. Terkadang kita atau orang lain membanding � bandingkan kita dengan orang lain dalam pencapaian sesuatu. Lalu memberi label bodoh, lebih bodoh, kurang pintar, atau pintar dan cerdas, cekatan, lamban dan lain � lain. Dan yang harus kita ingat adalah bahwa: orang lain tidak akan membiarkan kita menjadi lebih baik dari hari ke hari. Selalu mereka akan berupaya agar kita tetap berada di keadaan kita yang sekarang ini sehingga yang cerdas yang cekatan itu tidak memiliki pesaing. Dan mereka akan tetap merasa sebagai orang yang terbaik diantara sesama.
Maka harus kita sadari bahwa: SEGALA SESUATU YANG NEGATIF YANG DIKATAKAN OLEH ORANG LAIN TENTANG DIRI KITA MERUPAKAN PROYEKSI DARI KELEMAHAN ORANG LAIN YANG TIDAK INGIN MENDAPATKAN SAINGAN. BUKAN REFLEKSI DARI KEADAAN KITA YANG SEBENARNYA.
Cobalah anda simak kisah hidup dari orang � orang besar sepanjang masa. Tidak semua orang yang sukses itu dikenal sebagai orang yang memiliki potensi sukses sedari awal. Tapi apa yang mereka usahakanlah yang menjadi lokomotif yang menghantarkan mereka ke gerbang kesuksesan. Cobalah simak Masatoshi Koshiba dan ambil pelajaran darinya.
Hinaan ini membuatnya sakit hati dan belajar keras untuk dapat memahami fisika dengan baik. Dia nekat masuk kelas fisika meskipun nilai � nilai fisikanya jelek. Dan ia pun mampu masuk ke Universitas Tokyo yang tersohor itu berkat kerja kerasnya yang tanpa lelah.
Ia pun lulus dari Universitas Tokyo. LULUS DENGAN NILAI TERENDAH!
Tapi ia tak patah semangat. Dengan semangat membara ia melanjutkan studi fisikanya di Universitas Rochester. Dia memasuki universitas itu dengan berbekal surat rekomendasi dari dosennya di Universitas Tokyo yang berbunyi: �HIS RESULTS ARE NOT GOOD, BUT HE�S NOT THAT STUPID� (NILAI � NILAINYA MEMANG TIDAK BAIK, TAPI IA TAK BODOH � BODOH AMAT).
Kerja kerasnya kembali membawanya mendapatkan gelar Phd. dari Universitar Rochester. Lalu ia kembali ke Universitas Tokyo untuk mengajar di sana. Bayangkan, dari lulusan dengan nilai terendah, ia kembali ke universitas tempat ia belajar dulu sebagai guru besar. Semua dengan sebab kerja keras.
Namun, menjadi professor di alma maternya ternyata belum merupakan prestasi puncaknya. Beberapa tahun kemudian Koshiba mendapatkan hadiah nobel berkat usahanya menemukan neutrino.
Dari NO ONE menjadi THE GREAT ONE.
Orang lain boleh memandang kita bahkan menghina kita sebagai orang bodoh. Tapi kerja keras kita akan mempermalukan mereka suatu saat nanti.
Konon Einstein pernah berucap: �Jika relativitas terbukti benar, orang Jerman akan mengatakan saya seorang Jerman, orang Swiss akan mengenang saya sebagai warga negara Swiss dan orang Perancis akan menyebut saya ilmuwan besar. Tetapi jika salah, orang Perancis akan mengatakan saya orang Swiss, orang Swiss akan mengatakan saya orang Jerman dan orang Jerman akan mengatakan saya Yahudi.�
Kerja keras saudara. Semua perlu kita buktikan dengan kerja keras. Dan mari bersama � sama kita permalukan mereka.
إرسال تعليق