Pendidikan yang bermutu membutuhkan banyak uang. Terlebih Indonesia yang memiliki sekian juta penduduk yang tersebar di berbagai pelosok. Tentu dana yang dibutuhkan lebih banyak lagi. Tanpa adanya dana yang mencukupi, peningkatan mutu pendidikan hanya akan berputar di kota - kota saja. Sedang di daerah, peningkatan mutu itu seolah tidak ada.
Kita tentu menyambut baik dengan itikad pemerintah untuk terus menerus meningkatkan mutu pendidikan di tanah air kita. Kemarin kita mendapatkan kabar bahwa pada RAPBN 2010 Departemen Pendidikan Nasional memperoleh alokasi anggaran terbesar. Nominalnya mencapai Rp 51,8 triliun. Dengan uang sebanyak itu, tentu banyak yang akan dapat dipenuhi. Pemerataan mutu pendidikan di tanak air kita diharapkan terus menerus mengalami perbaikan.
Namun di sisi lain, kita harus senantiasa ingat bahwa sampai saat ini, kita masih bergantung pada utang luar negeri. Dengan berhutang berarti kita akan menemukan hari dimana kita harus melunasi hutang - hutang itu. Tidak boleh dilupakan bahwa kita hanya memanfaatkan uang dari orang lain. Ini bukan uang kita. Pemanfaatannya harus baik dan benar.
Sangat disayangkan jika modal dari hutang ini kemudian malah menambah beban yang berat bagi kita semua. Yaitu jika terjadi kebocoran di mana - mana dalam pemanfaatannya. Uang hutang - hutangan, jika salah sasaran, hanya akan menimpakan kemalangan dalam pelunasannya. Kemalangan itu begitu terasa saat disadari bahwa tidak ada perubahan apapun dari uang hutang - hutangan itu.
Pendidikan kita tidak lebih baik, tapi beban hutang itu semakin menjerat.
إرسال تعليق