Wahai pembaca, hari saya ingin menulis tentang pentingnya service excellent bagi guru, sebenarnya saya ingin menulis topik ini sejak lama, saya begitu gemas ketika saya mengurus sesuatu di kantor pemerintahan atau kantor sekolah dan menjumpai karyawan, pegawai bak patung, yang diam membisu, kurang ramah, kurang senyum, acuh tak acuh. Saya kadang heran mereka digajih kan karena pelayanan mereka, tapi mengapa mereka tidak melayani dengan sepenuh hati, apalagi kalau sudah siang, mereka sudah capek, wah�salah sedikit, mereka bisa emosi. Hee��hee�.kok gitu ya� biasanya kalau saya dalam posisi mengurus sesuatu seperti itu, saya harus berusaha menyiapkan diri agar tidak terpancing, berusaha sabar, merendah, sedikit agak bodohi, biar mereka mau melayani dengan baik.
Beda dengan karyawan atau teller bank, mereka menyambut setiap tamu atau nasabah dengan senyum yang mengembang, menyapa dengan sapaan yang halus dan sopan, �selamat pagi pak�, �selamat siang pak�, selanjutnya mereka menawarkan diri untuk membantu nasabah tersebut, dengan sapaan , �bisa dibantu pak?� wah �wah.. kita dihormati dan dihargai. Akhirnya kitapun puas dan menyampaikan ke orang lain bahwa bank tersebut layak/recommended untuk menyimpan uang kita.
Bagaimana dengan guru, seringkali kita juga mendengar bahwa kalau ada wali murid atau orang tua yang datang ke sekolah menanyakan tentang perkembangan anaknya, kadang guru juga kurang ramah, kurang senyum dan acuh tak acuh dalam melayani, lebi parah lagi kepala sekolahnya sama juga, wah�wah�heeeebat. Nah disinilah pentingnya service excellent bagi guru, agar guru dapat melayani siswa, orang tua, dan para tamu sekolah dengan pelayanan yang prima atau istilahnya adalah best service (servis yang terbaik) dalam keadaan dan kondisi bagaimanapun sebagaimana karyawan atau teller bank di atas.
Dalam materi service excellent, kita dituntut untuk melayani dengan sebaik-baiknya, senyum harus mengembang, berbicara harus lugas dan jelas, tidak bertel-tele, komunikasi nampak akrab, bagaimana mengakhiri pembicaraan tamu yang kebablasan dan betele-tele dengan cara yang sopan, bagaimana bahasa tubuh dan mimik wajah yang menandakan kehangatan dan keakraban, dan sebagainya.
Saya tidak dapat membayangkan jika para karyawan di kantor-kantor pemerintah yang bertugas dalam pelayanan masyarakat melayani masyarakat dengan cekatan, sabar dalam membimbing dan lugas dalam menerangkan, jika para guru di seluruh negeri ini melayani siswa, orang tua dan tamu sekolah dengan baik, sopan, senyum senantiasa mengembang, dan sabar. Maka saya yakin. Masyarakat akan senang, mereka datang mengurus urusannya masing-masing tidak menyuruh calo, tidak menyuruh pembantu, mereka tidak takut apalagi ogah-ogahan. Sesungguhnya biang percaloan di Indonesia ini diantara salah satu sebabnya adalah kurangnya service excellent dibagian pelayanan. Bagi dunia pendidikan, dengan dikembangkannya service excellent bagi guru di semua sekolah, maka orang tua tidak merasa takut datang ke sekolah dan tidak segan mengkomunikasikan perkembangan putranya. Jika hal itu terjadi maka tinggal nunggu kebangkitan negeri ini. Lho kok bisa?
Begini, tugas membimbing seorang anak itu yang utama adalah orang tua, guru hanya membantu membimbing di sekolah, dengan keterbatasan waktu, maka guru tidak dapat mengawasi terus menerus siswanya, nah, inilah tugas orang tua di rumah. Jika ada kerjasama dan komunikasi aktif antara orang tua dan guru, maka hampir 90 % permasalahan siswa akan teratasi, Dan hal akan secara otomatis akan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, baik kognitif, afektif maupun psikomotornya. Jika hasil belajar siswa berkualitas maka kualitas bangsa akan meningkat. Bagaimana pendapat anda?
Oleh mudzakkir Hafidh
إرسال تعليق