Mereka yang Tidak Sekolah


Aku bertemu seorang perempuan beberapa saat lalu. Jika aku tak disapanya dahulu, aku lupa bahwa ia bekas muridku. Benar - benar aku lupa.

Perempuan itu memakai kaos ketat berwarna merah menyolok dan celana jins yang tak kalah ketat. Rambutnya di-rebonding. Berbedak dan bergincu tebal. Sedari tadi tangannya sibuk memainkan HPnya.

Hingga aku tertangkap mata olehnya. Bergegas ia menyalamiku dan menanyakan kabarku. Diucapkannya dengan bahasa Indonesia.

Ketika aku ternganga mencoba mengingat, ia memperkenalkan dirinya. Barulah kuingat. Ia murid ku yang pintar dulu.

Kutanyakan kabar dan dimana ia sekarang. Aku memakai bahasa Jawa. Dijawabnya memakai bahasa Indonesia.

Ternyata, selepas SMP dulu, ia langsung ke Jakarta untuk bekerja menjadi pembantu rumah tangga.

Jakarta membuatnya berkaos ketat dan lupa berbahasa Jawa.

Tak berapa lama ia berlalu. Menyalamiku terlebih dulu.

Setelah jauh, kupandangi ia dengan pilu.

Post a Comment

أحدث أقدم