NASIB SEKOLAH SWASTA


Sekarang ini, SMK � SMK baru didirikan hampir di setiap kecamatan. Pemerintah menginginkan agar akses ke SMK semakin mudah. Pemerintah dengan gencar mengiklankan SMK � SMK itu di berbagai stasiun televisi. Diharapkan, nantinya banyak lulusan SMP yang melanjutkan ke SMK. Semakin banyak lulusan SMK yang dihasilkan, semakin banyak tenaga trampil siap pakai. Begitu asumsinya.
Tapi kebijakan pemerintah ini tidak serta merta lepas dari kekurangan. Doni Koesoema menuliskan dengan baik pandangannya mengenai program pengadaan SMK ini dalam artikel yang dimuat KOMPAS hari ini (29/07/08). Sedang saya, memandang program pemerintah mengenai pengadaan SMK ini dari sisi yang lain.
Di kota saya, terdapat beberapa SMK swasta. Selama ini SMK swasta ini mendapatkan siswa dari lulusan � lulusan SMP yang tidak diterima di SMK negeri. Seperti yang kita tahu, sekolah swasta bisa tetap eksis hanya jika mereka mempunyai siswa yang cukup. Jika mereka terus menerus kekurangan murid, bisa dipastikan kelangsungan hidup mereka tidak akan lama lagi.
Program pemerintah untuk mengadakan SMK di tiap kecamatan tentu akan menjadi ancaman bagi SMK swasta. Dari segi biaya, kualitas pendidikan, dan fasilitas, bisa jadi SMK negeri lebih baik daripada SMK swasta. Dan ini akan menguntungkan siswa. Tapi, harus diingat bahwa SMK swasta adalah ladang penghidupan bagi sebagian guru � gurunya. Jika sekolahan mereka tutup, kemana mereka akan mencari penghidupan?
Pengadaan SMK di tiap kecamatan tentu akan memudahkan calon siswa yang akan melanjutkan pendidikannya. Selama ini, SMK � SMK memang banyak terpusat di kecamatan kota. Siswa dari kecamatan � kecamatan daerah harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk transportasi atau untuk kos. Pengadaan SMK sampai ke tiap kecamatan akan sangat menguntungkan siswa dari sisi waktu dan biaya.
Akan tetapi alangkah baiknya jika pengadaan SMK di tiap kecamatan itu tidak mengancam kelangsungan hidup SMK swasta. SMK � SMK swasta di kota saya tidak termasuk tipe sekolah yang difavoritkan, bukan tipe sekolah yang diperebutkan kursinya. Bagaimana jika sekolah - sekolah swasta itu dijadikan sekolah negeri saja? Mereka memiliki pengalaman menyelenggarakan pendidikan berpuluh � puluh tahun. Mereka memiliki aset. Perubahan sekolah swasta menjadi sekolah negeri tentu tidak terlalu membebani keuangan Negara.
Saya kira ini harus dipertimbangkan. Tidak hanya masalah guru yang akan kehilangan pekerjaan, tapi kita harus selalu ingat bahwa sekolah � sekolah swasta itu, selama ini, telah membantu mencerdaskan anak � anak kita. Kita tidak boleh lupa dengan hal ini.




Post a Comment

أحدث أقدم