Berita itu membuat saya untuk mengetahui lebih jauh siapa Mak Erot. Ternyata, pakar pengobatan tradisional khusus pria ini lahir di Cigadog, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Beliau adalah buah hati dari suami-istri Boi dan Layi. Erot adalah memang nama yang diberikan oleh orang tuanya sejak lahir.
Lalu apa hubungan antara Mak Erot dengan blog saya ini? Tidak ada. Saya tegaskan bahwa saya bukan mantan pasien Mak Erot. Saya juga bukan pengagum beliau. Tapi nama tenar yang disandangnya, yang membuat saya mencari informasi tentang beliau, serta perjalanan hidupnya membuat saya mendapatkan pelajaran yang baik.
Praktek pelayanan jasa yang dijalani Mak Erot berlangsung sejak Jaman Jepang. Itu berarti berpuluh tahun sebelum saya lahir. Tapi orang � orang masih tetap memakai jasanya sampai sekarang. Bahkan bisa jadi pasien Mak Erot saat ini jauh lebih banyak daripada jaman dahulu diakibatkan semakin mudahnya orang berkomunikasi. Artinya, jika di Jaman Jepang berita tentang kemampuan Mak Erot hanya beredar dari mulut ke mulut yang sangat terbatas, saat ini berita bisa disebarkan melalui berbagai macam sarana informasi.
Jaman penjajahan dulu, pendidikan kita juga melahirkan banyak tokoh � tokoh yang disegani oleh dunia. Sebutlah misalnya Agus Salim yang luar biasa. Bertahun � tahun pula sekolah � sekolah kita diserbu pelajar � pelajar dari Malaysia. Kita juga mengirimkan guru � guru kita ke sana. Tapi sekarang pendidikan kita terus merosot ke titik yang paling bawah.
Keeksisan Mak Erot selama sekian puluh tahun bukan karena iklan yang masif, melainkan karena banyak orang yang telah membuktikan keefektifan metode Mak Erot dalam pengobatan. Mengapa Malaysia tidak lagi mengirimkan pelajar � pelajarnya ke Negara kita? Karena pendidikan kita tidak lagi menyandang kualitas yang bisa menjawab tantangan jaman. Mak Erot benar � benar bisa menjawab keinginan pasien. Beliau tenar karena kualitas. Bukan semata � mata karena iklan. Bukan karena pencitraan.
Sekarang lihatlah kasus Ujian Nasional. Standar Kelulusan akan ditingkatkan setiap tahunnya. Jika banyak yang lulus � meskipun semua orang tahu bahwa banyak kecurangan selama proses ujian agar para siswa lulus � kita menepuk dada karena merasa kualitas pendidikan kita naik. Tapi jika banyak yang tidak lulus kita masih juga menepuk dada karena merasa bahwa ujian nasional telah dilaksanakan secara jujur. Tapi yang sebenarnya tejadi kualitas pendidikan kita tidak naik secara signifikan.
Lihatlah betapa banyak sekarang ini sekolah � sekolah yang katanya berstandar internasional. Tapi setelah dilihat lebih jeli, standar internasional itu nama yang diberikan untuk pelajaran yang disampaikan dengan menggunakan bahasa Inggris yang pas � pasan. Kurikulum tetap kurikulum lama. Mak Erot mementingkan isi, bukan kulit. Sedang pendidikan kita lebih mementingkan kulit. Lebih mementingkan pencitraan � pencitraan yang menggelikan.
Untuk membaca artikel terkait, silahkan klik GURU YANG BELAJAR di sini.
Lalu apa hubungan antara Mak Erot dengan blog saya ini? Tidak ada. Saya tegaskan bahwa saya bukan mantan pasien Mak Erot. Saya juga bukan pengagum beliau. Tapi nama tenar yang disandangnya, yang membuat saya mencari informasi tentang beliau, serta perjalanan hidupnya membuat saya mendapatkan pelajaran yang baik.
Praktek pelayanan jasa yang dijalani Mak Erot berlangsung sejak Jaman Jepang. Itu berarti berpuluh tahun sebelum saya lahir. Tapi orang � orang masih tetap memakai jasanya sampai sekarang. Bahkan bisa jadi pasien Mak Erot saat ini jauh lebih banyak daripada jaman dahulu diakibatkan semakin mudahnya orang berkomunikasi. Artinya, jika di Jaman Jepang berita tentang kemampuan Mak Erot hanya beredar dari mulut ke mulut yang sangat terbatas, saat ini berita bisa disebarkan melalui berbagai macam sarana informasi.
Jaman penjajahan dulu, pendidikan kita juga melahirkan banyak tokoh � tokoh yang disegani oleh dunia. Sebutlah misalnya Agus Salim yang luar biasa. Bertahun � tahun pula sekolah � sekolah kita diserbu pelajar � pelajar dari Malaysia. Kita juga mengirimkan guru � guru kita ke sana. Tapi sekarang pendidikan kita terus merosot ke titik yang paling bawah.
Keeksisan Mak Erot selama sekian puluh tahun bukan karena iklan yang masif, melainkan karena banyak orang yang telah membuktikan keefektifan metode Mak Erot dalam pengobatan. Mengapa Malaysia tidak lagi mengirimkan pelajar � pelajarnya ke Negara kita? Karena pendidikan kita tidak lagi menyandang kualitas yang bisa menjawab tantangan jaman. Mak Erot benar � benar bisa menjawab keinginan pasien. Beliau tenar karena kualitas. Bukan semata � mata karena iklan. Bukan karena pencitraan.
Sekarang lihatlah kasus Ujian Nasional. Standar Kelulusan akan ditingkatkan setiap tahunnya. Jika banyak yang lulus � meskipun semua orang tahu bahwa banyak kecurangan selama proses ujian agar para siswa lulus � kita menepuk dada karena merasa kualitas pendidikan kita naik. Tapi jika banyak yang tidak lulus kita masih juga menepuk dada karena merasa bahwa ujian nasional telah dilaksanakan secara jujur. Tapi yang sebenarnya tejadi kualitas pendidikan kita tidak naik secara signifikan.
Lihatlah betapa banyak sekarang ini sekolah � sekolah yang katanya berstandar internasional. Tapi setelah dilihat lebih jeli, standar internasional itu nama yang diberikan untuk pelajaran yang disampaikan dengan menggunakan bahasa Inggris yang pas � pasan. Kurikulum tetap kurikulum lama. Mak Erot mementingkan isi, bukan kulit. Sedang pendidikan kita lebih mementingkan kulit. Lebih mementingkan pencitraan � pencitraan yang menggelikan.
Untuk membaca artikel terkait, silahkan klik GURU YANG BELAJAR di sini.
إرسال تعليق