Ribuan tahun sebelum kita, manusia telah menuliskan kata-kata diatas batu untuk menginformasikan kepada generasi berikutnya apa-apa yang telah mereka capai atau apa-apa yang mereka telah gagal melakukannya, kini, kita kenal batu yang ditulisi itu sebagai prasasti. Prasasti yang terpendam ditanah selama ribuan tahun itu menunjukkan kepada kita bahwa tukar-menukar informasi, berita dan ide dalam pola tertulis adalah cara tertua kedua setelah tukar-menukar informasi dalam pola lisan.
Nah, jika demikian, mengapa kita tidak mengkomunikasikan sesuatu secara tertulis? Tertulis dalam bahasa Inggris?. Rata-rata kita menghabiskan waktu, paling tidak, enam tahun untuk mempelajari bahasa Inggris. Tidakkah itu cukup?. Sebenarnya, lebih dari cukup. Tapi, jika kita ceroboh dalam memanfaatkan waktu, seratus tahun pun bisa jadi tidak cukup.
Sebelum menulis, kita harus membaca ribuan kali terlebih dahulu. Kenyataanya, kita jarang memanfaatkan waktu kita untuk membaca. Guru kita, hampir tidak pernah memberi tugas membaca teks, buku, majalah atau koran berbahasa Inggris secara serius dan berkesinambungan. Mereka juga tidak pernah meminta kita untuk menuliskan laporan atas apa yang telah kita baca. Kita diajari tata bahasa Inggris, tapi kita bahkan tidak tahu bagaimana cara menggunakannya. Kita tahu bahwa simple present tense menggunakan kata kerja bentuk pertama, simple past tense menggunakan bentuk kedua dan bentuk ketiga akan digunakan untuk past dan present perfect tense. Tapi sering kali kita bingung saat kita diminta untuk berkomunikasi dengan orang lain secara tertulis. Aristoteles pernah menyatakan bahwa kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Itulah mengapa keunggulan adalah bukan apa yang kita lakukan tapi apa yang menjadi kebiasaan kita. Tidak ada jalan lain, dengan demikian. Kita harus membiasakan diri kita untuk menulis, jika kita ingin mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris tulis.
Hal terpenting dalam memulai menulis adalah: kita harus merasa tidak terbebani dengan kesalahan yang kita buat saat menulis. Tulislah apa yang akan anda ingin tulis. Untuk berapa saat abaikan kesalahan yang kita buat. Sudah diketahui secara luas bahwa draf penulisan awal adalah sampah. Karena bahasa Inggris adalah bahasa asing, tentu bisa dimaklumi jika kita membuat kesalahan. Percayalah, bahkan orang-orang yang memiliki bahasa asing itu pun sering membuat kesalahan.
Sekarang, saya sampaikan kepada anda apa saja yang kita bisa gunakan untuk membiasakan diri kita menulis. Pertama adalah surat. Mengapa para guru tidak memerintahkan murid-muridnya untuk menuliskan kesulitan-kesulitan yang mereka temui saat mengerjakan PR tata bahasa?. Murid-murid biasanya malu untuk mengakui bahwa mereka tidak bisa menyelesaikan PR mereka. Dengan menuliskannya, tidak seorang pun yang tahu siapa saja yang tidak mampu menyelesaikan soal PR. Kesalahan yang terjadi dalam penulisan bisa dijelaskan dan dikoreksi oleh guru di depan kelas. Untuk tugas menulis berikutnya, kita bisa berharap kurangnya kesalahan atau bahkan tidak ada kesalahan sama sekali.
Dengan cara yang sama, jika mungkin, para siswa diperbolehkan untuk mengirimkan e-mail ke guru. Jika, pada akhirnya, murid-murid tidak lagi membuat kesalahan, mereka akan mendapatkan kepercayaan diri lagi.
Jika hal ini masih juga kurang efektif, kita bisa mencoba cara ke dua. Yang ke dua berikut adalah sesuatu yang sudah sangat populer saat ini. Betul, telepon genggam. Telepon genggam memungkinkan kita untuk mengirimkan sebuah pesan dalam waktu yang singkat dan dengan cara yang mudah. Dengan menggunakan telepon genggam, kesalahan dalam menuliskan tiap kata bisa diminimalisir. Benarkah?. Telepon genggam biasanya dilengkapi dengan teks input T 9. Murid bisa menggunakan menu ini untuk menulis beberapa pesan ke guru mereka dengan kesalahan eja yang minimal. Teks input T 9 memungkinkan pengguna telepon genggam untuk menekan kunci di keypad dengan sekali tekan, dan kata yang diperkirakan akan muncul. Atau bisa dikatakan bahwa HP lah yang memprediksi kata yang diinginkan pengguna telepon dengan ejaan yang tepat. Dengan menggunakan menu T 9 kita cukup memperhatikan tata bahasa. Karena ejaan, secara otomatis, telah tertera dengan benar.
Yang saya sebut diatas bukanlah beberapa yang kita bisa gunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis. Masih ada lagi yang lainnya. Tapi, perjalanan seribu mil selalu diawali dengan langkah pertama. Jadi, mari kita duduk dan mulai menulis. Bebaskan diri kita dari kekhawatiran membuat kesalahan. Karena kita tidak tahu jika kita belum mencobanya. Teruslah menulis. Seperti saya saat ini. Anda mungkin menemukan kesalahan dalam tulisan saya, tapi anda akan tahu bahwa saya akan tetap menulis.
Untuk membaca artikel saya yang lain mengenai aktifitas menulis, silahkan klik blogging di sini.
إرسال تعليق