Latest News

Sunday, January 31, 2010

Belajar Membaca dan Sesame Street


Sekelompok peneliti pada University of Massachusetts dan University of Kansas, meneliti 600 anak sekolah menengah yang pada tahun 1980-an � ketika mereka berusia empat atau lima tahun � telah secara rutin menonton Sesame Street. Temuannya, ternyata mereka yang terbiasa menontonnya memiliki prestasi yang lebih baik daripada yang tidak terbiasa menontonnya. Dalam pelajaran Matematika, bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam, mereka lebih menonjol.
Dan berita baik berikutnya, ternyata mereka tidak hanya menonjol dalam akademik namun mereka, yang biasa menonton Sesame Street ketika kecil ini, juga menghabiskan waktu luang mereka dengan aktivitas yang lebih baik: membaca buku.
Yang aneh, belum ada yang bisa menjawab bagaimana sebuah program televisi yang ditonton selama satu jam bisa berdampak positif hingga belasan tahun berikutnya.
Namun, masa anak � anak memang masa � masa penuh keajaiban yang seharusnya terus menerus diteliti, disebarluaskan, dipelajari dan diterapkan. Keajaiban masa anak � anak bahkan sudah diketahui oleh orang � orang jaman dulu. Banyak orang tua jaman dahulu yang mendidik anak � anak balita mereka sehingga mereka telah memiliki kompetensi yang sulit dibayangkan oleh kita yang hidup di masa sekarang ini.
Kalau memang program televisi seperti Sesame Street ini memiliki dampak positif bagi anak � anak kita, nampaknya pemerintah harus mulai serius menggarap lahan ini sehingga televisi kita tidak hanya diisi oleh tayangan sinetron yang terbukti merugikan.

ADA APA DENGAN FACEBOOK? Baik Buruk Facebook, Analisa Positif dan Negatif Facebook



Belakangan ini, situs jejaring sosial Facebook sedang hangat menjadi perbincangan di masyarakat. Hal ini seiring dengan hadirnya inisiatif untuk merumuskan sebuah pandangan keagamaan tentang fenomena Facebook itu sendiri. Namun, apakah kita semua sudah mengenal apa itu Facebook ?. Sebelum kita bicara lebih jauh tentang Facebook, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu sejarah Facebook, dan apa saja manfaat serta mudharat dari Facebook itu sendiri.

Siapa sih yang tidak kenal situs pertemanan Facebook. Saat ini, hampir setiap orang diseluruh belahan dunia termasuk juga Indonesia, telah terjangkit virus Facebook. Mulai dari anak muda, orang tua, bahkan anak-anak sudah mengetahui dan keranjingan terhadap situs jejaring sosial Facebook.

Facebook (disingkat FB) merupakan situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg yang berusia 21 tahun, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-email suatu universitas dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs ini.

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat-e-mail apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis.

Hingga Juli 2007, situs ini memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.

Situs jejaring memang begitu banyak di dunia maya, mulai dari Friendster, Live Connector, Tagged, MySpace, Hi5, Fupei hingga Facebook. Namun, Tidak ada situs jejaring sosial lain yang mampu menandingi daya tarik Facebook terhadap pengguna (user). Pada tahun 2007, terdapat penambahan 200 ribu account baru perharinya Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Rata-rata user menghabiskan waktu sekitar 19 menit perhari untuk melakukan berbagai aktifitas di Facebook. Kini Facebook memiliki karyawan 250 - 1000 orang, dengan pendapatan $50 � $100.

Facebook merupakan salah satu layanan jaringan sosial internet yang gratis dimana kita dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman kita. Dan dari jaringan yang kita bentuk, kita dapat memperhatikan aktifitas mereka, mengikuti permainan/ join game yang direkomendasikan, menambahkan teman atau jaringan kita berdasarkan organisasi sekolah, daerah domisili kita, dan seterusnya. Bisa dibilang fasilitas untuk berteman dan membina kehidupan sosial.

Di tahun 2008, Indonesia merupakan negara negara Asia Tengara yang paling cepat perkembangan pengguna Facebooknya, yakni 645 persen menjadi 831.000 pengguna Facebook, dan tertinggi kelima di dunia setelah Amerika, Inggris, Prancis dan Italia, dan berpotensi meningkat dalam skala besar (The Jakarta Post 22 Mei 2009).

Belakangan ini kritikan pun muncul dari sejumlah ulama karena FB dianggap dapat mendorong terjadinya perselingkuhan, sehingga mereka mencari jalan untuk membuat regulasi perilaku online di Indonesia. Juru bicara NU Abdul Muin Shohib menyatakan bahwa Facebook dan semacamnya dilarang karena mereka tidak menyebarkan agama islam, tapi untuk bergosip. Maklumat ini dimaksudkan untuk memperingatkan Muslim Indonesia karena banyak diantara pengguna Facebook dan friendster adalah siswa, dan dikhawatirkan Facebook disusupi cyber pornografi (The Jakarta Post 22 Mei 2009).

Fatwa haram menggunakan facebook, juga dikemukakan oleh Pondok Pesantren se Jawa-Madura yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pondok Pesantren Putri (FMP3), Facebook cenderung digunakan sebagai alat untuk PDKT (pendekatan) dengan lawan jenis, digunakan untuk berbicara tentang masalah intim secara terbuka atau mendukung perilaku vulgar, sehingga dinyatakan haram. menurut forum tersebut, Islam memiliki pedoman tersendiri untuk mengetahui karakteristik lawan jenis yang ingin dijadikan pasangan hidup.

Mengapa mereka mengharamkan facebook? untuk itu, agar tidak terjadi kesimpangsiuran tanggapan tentang Facebook, ada baiknya kita mengetahui dampak positif dan negatif Facebook.

Berikut adalah manfaat yang bisa diambil dari Social Network Facebook :


  1. Untuk Silaturahmi, antar teman lama, teman baru, dan keluarga.
  2. Untuk menghimpun keluarga famili, saudara, kerabat yang tersebar,
  3. Sebagai media diskusi, media dakwah, tukar informasi dan mengajak kebaikan.
  4. Sebagai media iklan, baik ikan gratis dengan cara posting maupun iklan berbayar yang telah disediakan.
  5. Sebagai media kampanye untuk pemenangan capres dan cawapres 2009.
  6. Membangun komunitas kelompok tertentu, Sekolah tertentu, suku tertentu, agama tertentu, hoby tertentu.
  7. Melatih berkomunikasi, melatih menulis, mengeluarkan pendapat, melatih berkomentar.
  8. Untuk media menyimpan photo keluarga, photo kenangan dan video yang sekaligus bisa di share.


Beberapa hal dampak buruk dari FaceBook :


  1. Mengurangi kinerja karena karyawan perusahaan, dosen dan mahasiswa yang bermain facebook pada saat sedang bekerja, pasti mengurangi waktu kerja.
  2. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga, ini terjadi karena orang tua semakin sedikit waktunya dengan anak-anak dan keluarga mereka karena Facebook.
  3. Tergantikannya kehidupan sosial karena sebagian orang merasa cukup dengan berinteraksi lewat Facebook sehingga mengurangi frekuensi bertemu muka.
  4. Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur, karena Dalam Facebook kita bebas menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan ke lingkup sosial.
  5. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya, seringkali pengguna Facebook tidak menyadari beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara terbuka.
  6. Pornografi, sebagaimana situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang memanfaatkan situs semacam ini untuk kegiatan berbau pornografi.
  7. Kesalahpahaman, seperti kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yg tidak semestinya di facebook, juga terjadi penuntutan ke meja pengadilan gara-gara kesalahpahaman di Facebook.


Melihat dari dampak positif dan negatif dari penggunaan Facebook ini, semua berpulang pada diri kita masing-masing. Jika membicarakan dampak baik dan dampak buruk tidak akan ada habisnya, sebab semua akan terus berkembang dan susah untuk dibendung. Untuk itu, kehadiran Facebook hendaknya bisa disikapi dengan bijaksana, dibuang yang buruk dan diambil manfaatnya.
Kalau boleh dikatakan, Facebook lebih komunikatif dan interaktif dan bisa memperluas wawasan kita semua, tanpa harus berlama-lama larut dalam kontroversi ini. Sebab, ada baiknya memperkuat kendali dari hati, pikiran, iman kita sendiri dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi.

Saturday, January 30, 2010

Dugaan


Seorang teman yang ceria, banyak tertawa dan banyak bergurau, seringkali mendapatkan gurauan dari teman lain yang terkadang tanpa sadar telah menyinggung perasaan. Perkataan � perkataan menyakitkan hati, karena dianggap gurauan, seringkali terlontar. Banyak yang lupa ketika bergurau. Dan banyak yang tidak menyadari dampak dari perkataan yang menyakitkan hati.
Ketika perkataan yang benar � benar menyakitkan hati dirasa oleh teman itu, selain menyakitkan hati, ternyata perkataan itu berhubungan sekali dengan harga dirinya sebagai laki � laki dan bersifat privasi, teman saya itu membalas dengan perkataan yang membuat orang yang mendengarnya terdiam seribu bahasa bahkan sampai timbul rasa segan ketika bertemu lagi dengannya.
Inilah yang dikatakannya: �Mendengar perkataanmu aku jadi yakin dengan artikel yang kubaca di Koran KOMPAS. Dalam artikel itu penulis menukil perkataan seorang ilmuwan Belanda yang mengatakan berdasarkan penelitiannya: �Orang Asia pada umumnya, telah cukup puas mengambil kesimpulan berdasarkan dugaan�. Bukankah yang kau katakan itu baru sebatas dugaan? Mungkin maksudmu bercanda. Tapi jika engkau tidak banyak tahu, engkau tak beda jauh dengan bodoh. Dan orang yang bodoh tidak pernah menyadari jika ia telah berbuat kebodohan.�
Bercandalah yang cerdas. Jangan sekali � kali menyinggung wilayah privasi seseorang sebagai bahan candaan.

Thursday, January 28, 2010

Polemik Ujian Nasional: Pentingkah?


Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tinggal menghitung hari. Tapi polemik yang menyangkut dirinya tak berhenti bergulir. Kabar terbaru mengatakan Mendiknas tetap melaksanakan UN meski ada dua fraksi (FPKS dan FPDIP) yang menolak dalam rapat dengar pendapat di DPR. Hal ini membuat sebagian masyarakat terutama para aktivis pendidikan semakin 'sebal' dengan pemerintah yang seakan tak mendengar suara rakyat dan mematuhi putusan MA.

Bagi saya pribadi yang juga adalah siswa kelas 3 dan nanti akan mengikuti UN, beban tetaplah terasa. Stress pun terkadang menyertai hari-hari saya. Tapi ada hal yang sebenarnya lebih 'mengusik hati'. Bukan tentang saya, tapi tentang kita, siswa tingkat akhir SMP dan SMA Indonesia.

Pertama adalah ketika siswa-siswa SMA ramai-ramai ikut demonstrasi. Bukan demonstrasinya yang salah. Tapi efek psikologisnya bagi siswa tersebut. Mereka jadi sibuk memperjuangkan pembatalan UN dan melupakan tugas utamanya untuk belajar. Jika UN dibatalkan, jika tidak? Entah bagaimana efeknya bagi siswa tersebut.

Kedua adalah ketika UN dijadikan fokus pemberitaan di berbagai media. Saya bingung, mengapa akhir-akhir ini fokus pemberitaan media selalu saja bertemakan 'polemik'. Entah itu masalah politik, ekonomi, hukum, bahkan pendidikan. Pembertiaan di media seakan menunjukkan Indonesia kini hanyalah kekacuaan. Mungkin jika disampaikan secara proporsional tak jadi masalah. Tapi menurut saya justru ketidakberimbanganlah yang sering tercitrakan. Mudah-mudah saja berbagai polemik tak membuat harapan kita hilang untuk membangun masa depan.

UN sebagai salah satu polemik 'ramai' yang menyentuh langsung kita (siswa tingkat akhir SMP dan SMA), mungkin mendapat porsi lebih di dalam hati dan pikiran kita. Berbagai pertanyaan seputar UN terus berkutat di ranah hati, pikiran, bahkan percakapan kita. Bahkan bisa dibilang kita pun was-was menanti-nanti, kira-kira apa nih keputusan terbaru dari pemerintah? Tapi yang bahaya adalah ketika porsi itu mampu mengalahkan hal-hal lain yang lebih substansial, seperti ajaran-ajaran moral, berbagai keterampilan hidup, dan wawasan yang mendunia. Karena pendidikan tak hanya UN. Lebih dari itu!

Mau tak mau polemik UN memang akan tetap mendapat porsi dalam hati dan pikiran kita. Tapi kita harus menjaganya. Jangan sampai polemik itu mengalahkan porsi di hati dan pikiran kita untuk merencanakan masa depan dan terus bermanfaat bagi masyarakat. Masih banyak yang lebih penting!

Wednesday, January 20, 2010

Satu Dunia Satu Bahasa


Kita, di dunia ini, terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang berbeda � beda. Perbedaan ini dikarenakan kita hidup dan berkembang biak di wilayah geografis yang berbeda pula. Perbedaan iklim dari suatu wilayah dengan wilayah yang lain berperan dalam menentukan bagaimana suatu kelompok masyarakat hidup dan bertahan hidup. Inilah yang pada gilirannya membuat suatu kelompok manusia mengembangkan suatu budaya yang jauh berbeda dengan budaya suatu kelompok manusia di belahan bumi yang lain.
Bahasa, selain seni, juga merupakan produk dari sebuah kebudayaan. Karena kita hidup diantara beribu suku bangsa, maka bahasa yang digunakan di dunia ini pun beraneka rupa. Ketika pergaulan antar manusia masih dirasa cukup dengan anggota suku bangsanya sendiri, maka penggunaan bahasa lokal pun dianggap telah cukup. Namun ketika dunia semakin berkembang, diperlukan pergaulan internasional yang cakupannya lebih luas, maka diperlukan bahasa yang bisa menjembatani komunikasi antar suku bangsa di dunia.
Ada upaya dari negara � negara yang lebih maju untuk mensosialisasikan berbagai isupenting yang kemungkinan besar belum dipahami oleh negara � negara dunia ketiga. Program keluarga berencana misalnya. Atau tentang perlunya pemberantasan buta huruf atau tentang bahanya pemanasan global. Diperlukan suatu komunikasi yang efektif sehingga isu � isu itu bisa diterima dan dilaksanakan di seluruh dunia. Dan komunikasi yang efektif hanya bisa terjadi jika setiap orang di dunia ini memiliki satu bahasa yang dipahami bersama. Inilah yang menyebabkan munculnya pendapat agar dunia ini menggunakan satu bahasa yang dipahami bersama.
Pendapat ini dirasa sangat brilian pada awalnya. Tapi banyak kelompok yang kemudian mengatakan bahwa penyatuan dunia dengan menggunakan satu bahasa sebagai alatnya merupakan suatu perbuatan bodoh. Mengapa? Karena dengan demikian kita akan kehilangan berjuta produk � produk budaya. Perbedaan bahasa yang digunakan di seluruh dunia ini merupakan kekayaan bersama yang harus dijaga oleh seluruh umat manusia. Bukan malah dimusnahkan dengan cara menggunakan satu bahasa.
Penulis merasa bahwa ide menggunakan satu bahasa untuk seluruh umat manusia merupakan ide yang tidak dapat diterima. Perbedaan yang ada merupakan faktor untuk saling mengenal. Komunikasi antar bangsa dapat dipenuhi dengan belajar bahasa yang digunakan secara dominan oleh semua suku bangsa.

Saturday, January 16, 2010

4 Alasan Mengapa Anda Harus Berbisnis

Sebagian besar pelajar yang pernah saya temui selalu 'menyambungkan' pilihan jurusan kuliahnya dengan pilihan karir dan profesinya. Hal ini memang tidak salah, tapi jika mereka memilih jurusan kuliah dengan pertimbangan akan mendapat gaji yang besar ketika telah lulus dan bekerja pada wilayah karir yang sesuai dengan basis jurusannya tersebut. Apa tidak salah tujuan tuh? Tujuan utama kita kuliah kan sebenarnya studi, bukan siap-siap diri buat dapet gaji. Meski uang menggiurkan, bakat dan minat diri haruslah tetap dijadikan refensi utama dalam penentuan jurusan.

Nah... Kalau anda khawatir dengan nasib masa depan anda, sehingga harus mengorbankan bakat dan minat anda sebenarnya. Saya punya solusinya. Berbisnislah! Karena semua orang dengan basis jurusan apapun pasti bisa melakukannya. Ialah salah satu alternatif cita-cita masa depan anda. Pertimbangkanlah!

Ada beberapa alasan mengapa anda harus mempertimbangkan berbisnis sebagai cita-cita masa depan anda.

1. Wilayah Peluang yang Begitu Luas
Ketika lowongan pekerjaan telah semakin sedikit, sebaliknya peluang bisnis justru tetap terbuka dengan seluas-luasnya, bahkan hampir tidak terbatas. Karena pada dasarnya berbisnis adalah usaha memenuhi kebetuhan orang lain dan orang lain menggantinya dengan sejumlah uang. Sehingga terlihat jelas adanya asas saling tolong menolong dalam berbisnis. Makanya, saya seringkali kesal ketika ada pebisnis yang justru memiliki sifat serakah dan hanya mementingkan keuntungan pribadi. Pebisnis seperti itu telah mengkhianati esensi dari bisnis itu sendiri.

Dalam konsepsi Islam, pintu rezeki dari berbisnis pun dikatakan memiliki 19 pintu dari 20 pintu yang ada. Jelas konsepsi ini pun mampu kita universalitaskan, seperti konsepsi-konsepsi Islam lainnya (Tentunya selain Aqidah dan Ibadah loh). Mungkin kalau kita simpulkan: Jika ingin kaya, maka bisnislah jalannya!

2. Waktu Kerja yang Bisa Diatur
Saya sering mendengar, katanya pegawai dan orang bergaji lainnya seringkali kesal. Karena waktu kerja yang telah mereka curahkan tidak sebanding dengan gaji yang mereka dapatkan. Bahkan ujung-ujungnya mereka seringkali stress. Tapi yang paling parah adalah ketika waktu kerja yang telah mengikat itu mematikan kreativitas dan kompetensi diri hasil dari hobi yang dulu sering kita lakukan. Waduh, berasa jadi robot tuh!

Di sisi lain, bisnis justru hadir dengan waktu kerja yang bisa diatur. Karena dalam bisnis yang dihargai bukanlah skill kita, tapi ide dan inovasi kita. Kita punya ide, kita organisasikan, hingga akhirnya kita implementasikan.

3. Bebas Dipilih Oleh Siapa pun
Jika pekerjaan pegawai atau orang bergaji lainnya biasanya mensyaratkan basis jurusan tertentu, maka bisnis justru sebaliknya. Semua orang bebas menjadi pebisnis. Siapu pun ia. Karena berbagai skill yang dibutuhkan dalam bisnis biasanya mampu kita kuasai hanya dengan membaca buku atau bahkan learning by doing. Karena sifatnya memang lebih praktikal dibanding teoritis. Salah satu pelajaran wajib yang tidak akan pernah dilewati oleh setiap pebisnis: KEGAGALAN. Karena dengan gagal, kita akan tahu mana yang benar.

4. Tak Lekang Oleh Zaman
Ketika banyak profesi yang naik turun tingkat kebutuhannya di masyarakat, bisnis hadir dengan segala kefleksibelitasannya. Bisnis tak lekang oleh zaman. Lihat saja! ketika zaman berubah menjadi zaman informasi terlebih dengan adanya internet. Bisnis menyesuaikan dirinya dan lahirlah bisnis online. Sungguh tak ada habisnya peluang untuk berbisnis di dunia ini.

Tapi ingat! Esensi bisnis tidak hanya untuk memperkaya diri, tetapi juga untuk memakmurkan orang lain. Oleh karena itu, uang yang kita dapat harus terus kita alirkan tentunya dalam kegiatan yang positif. Bantulah orang lain! Karena kebaikan anda pasti kembali pada diri anda sendiri. Apapun bentuknya.

Jangan ragu lagi! Jutaan peluang bisnis telah menanti anda untuk segera menjemput mereka dan melahirkan mereka ke dunia demi kemakmuran kita bersama. Sudahkan anda menentukan cita-cita anda? Nampaknya menjadi pebisnis pilihan yang sulit ditolak deh.

MESTAKUNG: CATATAN UNTUK UJIAN NASIONAL MENDATANG


Ujian Nasional sudah di ambang pintu. Beberapa saat lalu terbitlah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009 yang menginformasikan kepada kita semua bahwa jadwal Ujian Nasional yang biasanya dilaksanakan pada bulan April, dimajukan menjadi pada bulan Maret. Rincinya, untuk SMA dan yang sederajat Ujian Nasional dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Maret 2010, sedang untuk SMP dan yang sederajat, Ujian Nasional akan dilaksanakan pada minggu keempat bulan Maret 2010.
Untuk beberapa kalangan, perubahan jadwal Ujian Nasional ini mengejutkan. Pasti banyak sekolah yang masih mengacu pada jadwal pelaksanaan Ujian Nasional yang lama yaitu bulan April. Perubahan mendadak ini tentu saja memaksa sekolah untuk merubah pola belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Yang lazim terjadi, siswa disiapkan agar bisa mencapai standar kelulusan Ujian Nasional dengan memberikan jam tambahan belajar mulai awal semester genap. Dengan dimajukannya jadwal, kemungkinan besar, tambahan jam belajar ini juga turut dimajukan pelaksanaannya.
Kita tidak perlu lagi memperdebatkan efektifitas Ujian Nasional dalam menggambarkan kualitas pendidikan Indonesia yang sesungguhnya. Karena kenyataannya, sampai saat ini Ujian Nasional masih juga dilaksanakan. Penulis rasa akan lebih baik jika kita berfokus pada usaha agar siswa kita dapat mencapai standar kelulusan Ujian Nasional. Alih � alih melakukan kecurangan dalam Ujian Nasional � sampai saat ini, media massa masih saja memberitakan kecurangan yang terjadi dalam Ujian Nasional yang dilakukan oleh peserta Ujian Nasional sendiri atau dilakukan oleh sekolah � nampaknya kita perlu menoleh pada MESTAKUNG.

APA ITU MESTAKUNG?
MESTAKUNG adalah istilah yang dikenalkan oleh Professor Yohanes Surya, Fisikawan Indonesia, berdasarkan pengalamannya selama memandu tim Olimpiade Fisika Indonesia sehingga menjadi Juara Dunia di tahun 2006.
MESTAKUNG merupakan kependekan dari seMESTA menduKUNG. Menurut Yohanes Surya, jika sebuah situasi kritis terjadi, �alam� akan bekerja bersama � sama untuk menghilangkan situasi kritis itu. Yohanes Surya tidak mengada � ada. Dia menyatakan pendapatnya itu berdasarkan fenomena � fenomena fisika yang ditemui dan dipelajarinya bertahun � tahun.
Salah satu fenomena Fisika yang dikemukakan oleh Yohanes Surya untuk menguatkan teori MESTAKUNG-nya adalah fenomena berikut ini:




Gambar di atas adalah gambar dari seseorang yang menjatuhkan pasir sedikit demi sedikit. Saat kita menjatuhkan pasir sedikit demi sedikit ke atas lantai misalnya, pasir � pasir yang kita jatuhkan itu akan bergulir dan berhenti di suatu titik atau ia akan mendorong pasir yang lebih dulu jatuh sehingga kemiringan �bukit� pasir itu tidak akan berubah. Fenomena ini seolah menunjukkan kepada kita bahwa tiap butir pasir memiliki peran sendiri � sendiri dalam sebuah �kelompok kerja� untuk menjaga agar �bukit� pasir itu terjaga kemiringannya!.
Fenomena menakjubkan ini dalam Fisika dikenal sebagai critical phenomena atau fenomena kritis. Dalam keadaan kritis, tiap individu (yang dalam fenomena di atas adalah butir pasir) berinteraksi dengan individu-individu lain. Lalu individu-individu ini secara bersama-sama mengatur dirinya sehingga lahirlah keadaan yang baru dan hilanglah kondisi kritis itu.
Yang lebih menakjubkan, ternyata fenomena seperti ini tidak hanya terjadi dalam fisika. Dalam biologi, sosial, ekonomi dan lain sebagainya, fenomena kritis ini juga sering terjadi. Pernahkan anda menonton di televisi tentang sekelompok ikan laut yang berenang bersama � sama? Mereka berenang kesana kemari secara serempak seolah mereka telah terlatih untuk melakukannya. Atau pernahkah anda melihat penonton dari sebuah konser musik yang secara serempak bertepuk tangan? Apakah mereka berlatih untuk melakukannya secara bersama � sama? Tentu tidak. Lalu apa yang menyebabkan sekelompok ikan itu berenang dan penonton konser musik bertepuk tangan secara serempak? Jawabnya adalah karena MESTAKUNG.

KONDISI KRITIS
Berdasarkan teori MESTAKUNG yang diciptakan oleh Yohanes Surya di atas, sebenarnya, Ujian Nasional yang akan segera kita hadapi ini bukanlah momok yang menakutkan. Ujian Nasional bukanlah sesosok hantu, yang untuk menghindarinya kita harus berbuat curang. MESTAKUNG memberikan kabar baik kepada kita bahwa seMESTA akan menduKUNG sehingga kita akan terlepas dari kondisi kritis (Ujian Nasional) dalam keadaan yang sebaik � baiknya.
Yang perlu kita lakukan adalah bagaimana agar MESTAKUNG terjadi pada kita. Menurut Yohanes Surya, agar MESTAKUNG terjadi pada kita, kita perlu melakukan tiga hal yang disebutnya sebagai KRILANGKUN.
KRILANGKUN adalah KRItis, LANGkah dan teKUN. Agar MESTAKUNG terjadi pada kita, kita harus menempatkan diri dalam kondisi kritis. Dengan jadwal Ujian Nasional yang dimajukan dan standar kelulusan yang telah ditetapkan, sebenarnya kita telah berada dalam kondisi yang kritis. Dengan kondisi yang sedemikian, mau tidak mau, guru harus menyiapkan siswa untuk mencapai standar kelulusan dengan sebaik � baiknya. Mau tidak mau, siswa harus menggenjot belajar mereka sehingga intensitasnya lebih sering. Dimajukannya jadwal Ujian Nasional, jika kita menginginkan MESTAKUNG terjadi, merupakan keuntungan bagi kita.

LANGKAH
Setelah kita menempatkan diri kita dalam kondisi kritis, hal kedua yang harus kita lakukan adalah kita harus melangkah. Harus disadari oleh para kepala sekolah, para guru dan siswa bahwa saat ini mereka berada dalam kondisi yang kritis. Mereka harus bersepakat bahwa untuk dapat lepas dari kondisi yang kritis itu diperlukan kerja keras. Guru bekerja keras untuk membimbing, dan siswa bekerja keras untuk belajar. Kesepakatan yang dibuat oleh kepala sekolah, guru dan siswa akan menguatkan mereka untuk tetap bertahan dalam upaya mencapai tujuan: lulus dengan nilai yang baik.

TEKUN
Ketiga, setelah kita melangkah agar dapat lepas dari kondisi kritis, kita harus tekun. Ada kisah nyata yang bisa menjadi contoh yang baik untuk menunjukkan pentingnya ketekunan. Masatoshi Koshiba, peraih nobel Fisika dari Jepang, mengatakan bahwa ketika SMA ia pernah dihina oleh gurunya sebagai siswa yang tidak akan mungkin dapat menguasai fisika. Hinaan ini menempatkan Koshiba pada kondisi kritis. Ia berusaha mati � matian untuk menunjukkan bahwa sebenarnya ia memiliki kemampuan dalam fisika. Dengan susah payah ia berhasil masuk Universitas Tokyo dan lulus dari departemen fisika meskipun dengan nilai terendah. Ia lalu melanjutkan ke Universitas Rochester di Amerika dengan surat rekomendasi dari dosennya yang berbunyi: �His results are not good, but he is not that stupid� (Nilai � nilainya memang tidak baik, tapi dia tidak sebegitu bodoh). Ketekunan kemudian menghantarkannya memperoleh gelar doktor dari Universitas Rochester dan memperoleh hadiah nobel beberapa tahun kemudian karena jasanya dalam membuktikan adanya neutrino. Kata �tekun� adalah kata yang lazim ditemui dalam biografi ilmuwan � ilmuwan besar dunia.

DARI KESULITAN MENJADI PELUANG
Sekali lagi, agar MESTAKUNG terjadi secara efektif, menempatkan dalam kondisi kritis, melangkah dan tekun, harus menjadi kesepakatan semua elemen sekolah. KRILANGKUN bukan hanya menjadi konsumsi kepala sekolah, guru atau siswa saja. Kesepakatan antara kepala sekolah, guru dan siswa untuk merangsang terjadinya MESTAKUNG akan membuat mereka bekerja seolah butir � butir pasir yang membentuk �bukit� pasir.
Untuk menutup tulisan ini, akan saya kutipkan kisah kemenangan Muhammad Ali sebagai contoh MESTAKUNG. Di tahun 1964, Muhammad Ali akan bertanding dengan Sonny Liston yang terkenal tangguh dan tak terkalahkan. Sebelum bertanding, Muhammad Ali mengunjungi semua tetangganya dan mengatakan bahwa dialah juara tinju sejati. Bukan Sonny Liston. Dengan melakukan ini, Ali menempatkan dirinya pada kondisi kritis. Karena dengan berbuat demikian ia harus berlatih keras untuk membuktikan perkataannya. Kalau ia kalah, tetangganya akan menjulukinya sebagai si mulut besar. Karena kerja kerasnya, dukungan dari banyak pihak mengalir yang menumbuhkan kepercayaan dirinya. Dan akhir cerita begitu mudah ditebak, Ali menang dari Sonny Liston di ronde ke 6.
Terakhir, kalau masih terdapat peluang untuk dapat mencapai standar kelulusan dengan cara yang baik mengapa harus melakukan kecurangan dalam Ujian Nasional? Kecurangan � kecurangan yang dilakukan dalam Ujian Nasional hanya akan mematikan KRILANGKUN dan mencegah terjadinya MESTAKUNG.

Tulisan ini banyak mengambil manfaat dari buku �MESTAKUNG� yang ditulis oleh Prof. Yohanes Surya, Phd.

Thursday, January 14, 2010

4 Langkah Cerdas Menentukan Cita-Cita

Cita-cita bukanlah kata baru bagi diri kita. Bahkan kita telah mendengar dan mengucapkannya saat kita masih kanak-kanak. Dulu, ketika kita ditanya, "Apa cita-cita kalian anak-anak?" Entah kenapa sebagian besar dari kita pasti menjawab: dokter, pilot, insinyur, dsb. Mungkin karena saat itu profesi itulah yang terlihat keren bagi kita. Oh tidak, bukan keren, tapi koureen (melambangkan kelebayan yang sudah kronis).

Nah... Itulah yang membedakan dulu dan kini. Dulu kita cenderung spontan dan reaktif, apa saja yang terlihat koureen pasti kita langsung menjadikkannya sosok ideal dan kita cita-citakan. Tapi kini, kita telah semakin beranjak dewasa, cara berpikir dan bersikap pun sudah seharusnya menjadi semakin bijak. Termasuk dalam menentukan cita-cita.

Oleh karena itu, kita harus tahu, cita-cita apa yang paling tepat bagi diri kita, keluarga, masyarakat, bangsa, dan dunia (Wuih, sampe mendunia gitu). Berikut saya berikan beberapa langkahnya:

1. Menyadari Misi Hidup
Inilah langkah awal yang pertama kali harus kita lakukan. Sebenarnya untuk apa sih kita hidup di dunia ini? Kalau dalam Islam, misi hidup adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Sehingga segala usaha dan daya upaya kita di dunia harus tertuju pada-Nya. Tapi... Konsep ini juga bisa diuniversalitaskan kok, agar bisa diterima oleh semua pemuluk agama, yakni menjadi bermanfaat bagi setiap orang dan maju bersama dalam kedamaian.

Hal ini jugalah yang seringkali membedakan antara kesuksesan yang satu dengan kesuksesan yang lain. Misal, si A merasa sukses karena berkuasa dan memiliki harta, tetapi si B justru merasa sukses karena setiap yang dia punya mampu bermanfaat bagi orang lain. Karena kesuksesan tidak dinilai dari jumlah (kuantitas) tapi dari daya kebermanfaatannya (kualitas).

Untuk itu, cita-cita apapun yang kita inginkan haruslah tetap berada pada trek ini: trek kebermanfaatan.

2. Mengenali Kompetensi Diri
Setelah tahu trek mana yang harus kita jadikan jalan, selanjutnya adalah mobil apa yang akan kita pakai. Ialah kompetensi diri. Karena kesuksesan cita-cita seseorang sangat bergantung pada ketercocokan antara kompetensi diri dengan peran yang berusaha ia ambil.

Coba pikirkanlah! kira-kira kompetensi apa yang kita punya sekarang dan kira-kira peran apa yang cocok untuk kita. Tapi ingat! kompetensi adalah integrasi dari bakat dan minat. Bisa saja anda merasa tidak berbakat menulis, tapi anda berminat. Maka anda harus melatihnya, agar minat bisa ter-follow up menjadi kompetensi.

3. Melihat Kebutuhan Masyarakat
Karena trek kita adalah trek kebermanfaatan, maka kita pun harus menyesuaikan kompetensi diri kita dengan kebutuhan masyarakat. Contoh: Si A merasa mampu menjadi seorang panglima perang, tetapi negara sedang dalam keadaan damai. Seberepa bermanfaatkah ia? Pasti takkan sebesar jika negara sedang terancam.

Selain itu, kita juga harus mampu jeli melihat peluang. Bukan masalah uang, tapi kebaikan. Kira-kira peluang kebaikan apa yang masih banyak orang lain lirik. Maka pilihlah itu.

Lihatlah! Mulai dari hal sekitar. Kira-kira, apa yang sedang lingkungan butuhkan, sesuaikan dengan kompetensi diri kita, dan BOOM! Ledakan kebermanfaatan akan segera terjadi.

4. Tentukan Cita-Cita Anda Sekarang Juga!
Tak ada waktu lagi. Tentukanlah cita-cita anda sekarang juga. Jangan takut salah. Karena seiring dengan berjalannya waktu cita-cita itupun akan terus mengalami berbagai penyesuaian dan penyelarasan mengingat kompetensi diri yang terus berkembang dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah.

Setelah cita-cita telah kita tentukan, tulislah karena itu akan mengikatnya, lalu ceritakanlah pada teman-teman anda karena saran dan kritik dari mereka akan sangat berguna bagi masa depan anda.

Ingat! Di perjalanan kita nanti, cita-cita akan berfungsi sebagai penjaga nafas tekad. Di kala tekad kita tidak stabil dan fluktuatif, pengingatan kembali cita-cita besar dan mulia akan melahirkan energi jiwa: Dorongan Tekad yang Menyegarkan dan Menggerakkan.

Monday, January 11, 2010

Animasi Bayang - Bayang


Di bawah ini adalah animasi saya sebelumnya yang saya modifikasi lagi dengan tambahan bayang - bayang dan background pohon:



Dengan menggunakan drop shadow dan looping, sekali lagi dengan mencoba berulang kali, akhirnya jadilah flash sederhana ini.

Sunday, January 10, 2010

Animasi Orang Berlari di Flash CS3


Dengan berkali - kali trial and error, akhirnya jadilah animasi orang berlari ini:



Untuk beberapa hari ke depan mungkin saya akan terlibat lebih jauh dalam pembuatan animasi flash ini. Mudah - mudahan semakin banyak yang bisa saya pelajari dan kuasai

Saturday, January 9, 2010

Sesama Orang Bodoh, Dilarang Menghina!!!


"Kamu itu bodoh, goblok, pekok, koplo, mendho, suwung, dhedhel, dhebil, idiot!!!!!!!!."

"Iya to?, kalau benar demikian, berarti anda harus berterima kasih kepada saya dong."

"He???????, mengapa saya harus berterima kasih kepada "sampah" seperti kamu????"

"Karena berkat orang bodoh, goblok, pekok, koplo, mendho, suwung, dhedhel, dhebil, idiot seperti saya lah anda akan dianggap orang sebagai orang yang pintar. Coba kalau tidak ada orang sebodoh, segoblok, sepekok, sekoplo, semendho, sesuwung, sedhedhel, sedhebil, seidiot saya, pasti anda tidak akan dianggap orang sebagai orang pintar. Apalagi kalau, celakanya, saya lebih pintar daripada anda, maka pasti saya akan mengatai anda sebagai sampah yang bodoh, goblok, pekok, koplo, mendho, suwung, dhedhel, dhebil, idiot. Betul nggak? Jadi bodoh - bodoh begini, saya juga ada gunanya lho."

Thursday, January 7, 2010

Belajar Flash Lagi

Jika anda berkenan, silahkan anda klik tombol Play dari Video Player di bawah ini;



Video ini saya buat dengan menggunakan Flash CS3. Video ini, meskipun sederhana, anda harus tahu bahwa saya membuatnya dalam waktu yang agak lama. Mengapa? Saya belajar Flash secara otodidak saja. Dari buku � buku dan dari internet.
Saya tertarik dengan animasi. Saya rasa Flash bisa memenuhi keinginan saya untuk membuat animasi. Dan meskipun Flash bukanlah sebuah program yang mudah, perlu ketelatenan dan kesabaran untuk dapat menguasainya, saya coba saja. Dan nyatanya memang saya tergagap dalam menggunakannya.
Selama ini saya menempelkan file .swf ke dalam postingan saya di blog ini dengan menyimpannya di situs penyedia penyimpanan file gratisan. Tapi sering saya kecewa karena tiba � tiba saja file .swf saya tidak bisa tampil di halaman blog saya. Padahal sebelumnya file itu bisa ditampilkan.
Blogger.com, entah mengapa, belum bisa menerima video dalam format .swf. Padahal video dalam format ini lebih ringan. Mungkin ke depan blogger sudah dapat menerima file .swf.
Karena itulah saya menyimpan file Flash ini bukan hanya dalam bentuk .swf tetapi juga kedalam bentuk .mov yang dengan demikian saya bisa menempelkannya di postingan tanpa menggunakan jasa penyedia layanan penyimpanan file gratis, sebab blogger.com bisa menyimpan video dalam format .mov.
Saya berharap kemampuan saya dalam membuat animasi dari hari ke hari semakin baik. Saya akan menuliskan perkembangannya di blog ini.

Wednesday, January 6, 2010

Kembali Ke Cara Primitif


Ross Bollinger adalah seorang artis yang hebat. Pemilik situs Pencil Mation ini menciptakan video flash setiap dua minggu sekali dan video yang dibuatnya bagus � bagus. Tapi bukan itu yang membuatnya berbeda. Artis yang sedemikian ini bukannya satu � satunya. Tapi jika sang artis memilih hutan sebagai tempat kerjanya, ini benar � benar eksentrik.



Di halaman depan situsnya, Bollinger mengutip perkataan Henry David Thoreau (1817 � 1862), Walden or Life in the Woods: "I went to the woods because I wished to live deliberately, to front only the essential facts of life, and see if I could not learn what it had to teach, and not, when I came to die, to discover that I had not lived."
Dalam sunyi, mampu membuat karya yang mendunia. Gerah juga melihat para punggawa yang naik kereta kencana yang konon kabarnya seharga tiga buah gedung sekolah. Gerah juga mendengar orang yang �engkel � engkelan� embel � embel kesatriaan.
Apa gunanya embel � embel itu? Tidak sadarkah bahwa keikhlasan akan memuliakan dan membuat tenar seorang manusia?

Tuesday, January 5, 2010

Waspadai Getok Tular


�It was total word of mouth�
Joel Fitzgerald, dalam buku Tipping Point, mengatakan itu untuk menunjukkan apa yang membuat sepatu Hush Puppies kembali populer. �Promosi getok tular yang benar � benar ampuh� katanya.
Di kota saya ada sebuah tempat fotokopi yang para pekerjanya anak � anak muda yang cantik � cantik. Awalnya banyak yang memfotokopi ke tempat itu karena mesin fotokopi yang digunakan terkenal baik. Hasil fotokopiannya bersih dan jelas.
Namun, entah mengapa, para pekerja fotokopi yang cantik � cantik itu mulai �belagu�. Entah karena merasa dibutuhkan atau merasa cantik, anak � anak itu mulai melayani pelanggan dengan tidak baik. Tidak pernah tersenyum dan terkadang membiarkan pelanggan begitu saja.
Tersebarlah omongan � omongan negative tentang tempat fotokopian itu. Ada yang tidak memilih tempat fotokopian itu sejak mendengar berita buruk tentangnya. Ada yang masih saja ke sana karena alasan hasil fotokopi yang jelas tetapi menjadi antipati karena menerima perlakuan yang benar � benar buruk.
Di tempat lain, meskipun hasil fotokopiannya tidak sebaik tempat fotokopi dengan pelayannya yang cantik � cantik, ada tempat fotokopian yang pelayannya �nguwongke� (menghargai) pelanggan. Tak jarang fotokopian itu memberikan diskon. Beredarlah berita baik itu dari mulut ke mulut. Dan, pelanggan tempat fotokopian dengan para pelayan yang tidak tahu caranya melayani dengan baik itu berbondong � bondong memfotokopi ke sana.
Seiring dengan bertambahnya tempat fotokopian di kota saya, bisa jadi fotokopian yang memiliki pelayan � pelayan cantik tapi bodoh itu gulung tikar.

Monday, January 4, 2010

Terpengaruh dan Berpengaruh


Beberapa remaja memakai sepatu Hush Puppies ke klab karena ingin tampil beda. Sepatu lama yang sudah tidak lagi diminati oleh orang - orang itu sengaja mereka pakai agar mereka dapat tampil tidak sebagaimana orang lain tampil.
Produsen sepatu Hush Puppies sudah berencana untuk menghentikan produksi sepatu Hush Puppies itu karena tingkat penjualan yang semakin menurun. Tapi sesuatu yang aneh terjadi ketika beberapa remaja yang disebutkan di awal tulisan memakainya untuk tampil beda.
Tanpa dinyana, remaja � remaja lain mengikuti teman � teman mereka menggunakan Hush Puppies. Lalu menyebarlah trend bersepatu Hush Puppies. Yang membuat produsen mengurungkan niat untuk menghentikan produksi Hush Puppies itu.
Begitulah fakta yang ditulis oleh Malcolm Gladwell di bukunya, Tipping Point. Pelajaran yang bisa kita ambil: manusia cenderung terpengaruh daripada mempengaruhi. Harus ada upaya yang kuat untuk bisa mempengaruhi orang lain. Namun, karena sifat manusia yang lebih cenderung terpengaruh, terkadang tanpa usaha yang kuat pun, melainkan karena dipakai atau dianut secara massif, perubahan akan terjadi.

Reoritentasi Belajar: Bukan Nilai, Tapi Kecakapan

�Waduh, besok ulangan, mesti belajar nih gw!� Ungkapan fiksi sederhana yang nampaknya cukup merepresentasikan kondisi pelajar masa kini. Sebuah kondisi dimana nilai ulangan, tes, ujian, dsb, menjadi orientasi belajar para siswa. Mereka menghafal rumus, teori, dan semua penjelasan di buku hanya untuk satu tujuan: mendapatkan nilai yang baik. Lalu apakah dengan nilai yang baik berarti pelajar tersebut sudah memahami pokok bahasan tersebut? Apakah dengan nilai yang baik berarti sudah mampu menjadi manusia yang lebih baik dan bisa bermanfaat bagi masyarakat?

Memahami Esensi Pendidikan
Secara umum, pendidikan dapat didefinisikan sebagai serangkaian upaya untuk memanusiakan manusia. Karena pendidikanlah yang bertugas untuk melakukan transmisi nilai (value) dan pengembangan potensi. Sehingga nantinya manusia akan punya �pedoman hidup� berupa nilai-nilai serta kecakapan yang akan diaplikasikan di dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam filosofi pendidikannya, Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa perkembangan manusia itu meliputi tiga aspek: Daya Cipta (Kognitif), Daya Rasa (Afektif), dan Daya Karsa (Konatif). Dari filosofi tersebut kita bisa menyimpulkan bahwasanya manusia itu punya lebih dari satu aspek untuk dikembangkan melalui pendidikan. Sehingga penitikberatan terhadap salah satu aspek saja akan berakibat fatal terhadap masa depan sang manusia dan juga lingkungan masyarakat yang didiaminya. Salah satu contoh aktualnya ada maraknya praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) di negeri ini.

Ibarat dalam kondisi perang, pendidikan adalah sebuah proses pengumpulan bekal baik berupa kecakapan maupun mental agar bisa menjadi prajurit yang gagah di medan perang. Jika pendidikan tak mampu menjalankan tugasnya tersebut, maka kekalahan di medan perang niscaya akan sering terjadi. Ini pulalah yang menjadi salah satu sebab pokok dari krisis multidimensi di negeri ini.

Orientasi Belajar: Nilai atau Kecakapan?
Maksud hati sebenarnya nilai (score) itu digunakan sebagai sebuah parameter yang akan menunjukkan tingkat kepahaman pelajar untuk pokok bahasan tersebut. Namun di lapangan terjadinya banyak ketidaksinkronan. Itu berarti, kini nilai yang menjadi standard acuan itu tak lagi representatif.

Salah satu bentuk ketidaksinkronan tersebut adalah belajar hanya menjelang ujian atau sering disebut SKS (Sistem Kebut Semalam). Hal ini membuat pokok bahasan hanya akan menjadi hafalan jangka pendek bagi para pelajar yang mungkin hanya akan berguna untuk ujian saja. Jika hal itu yang terjadi, jangankan bisa dimanfaatkan dalam kehidupan bermasyarakat, memaknainya saja mungkin jarang dilakukan.

Bentuk ketidaksinkronan yang kedua adalah dianggapnya menyontek sebagai bagian dari usaha. Bagi penulis, ini adalah sebuah penghinaan yang ditujukan pada kaum sendiri, kaum terpelajar. Dulu, orang terpelajar adalah orang yang dielu-elukan masyarakat karena prospek masa depannya yang cerah. Tapi kini, sebagian dari kita telah menjerumuskan diri sendiri di dalam lubang kenistaan. Selain itu, menyontek ternyata juga berdampak buruk bagi psikologis bagi pelajar. Mereka akan menjadi malas dan tidak percaya diri. Rasa-rasanya mata rantai korupsi di Indonesia akan terus berlanjut jika mental dari para penerus bangsa masih seperti ini.

Pada dasarnya manusia telah disediakan jalan yang lurus di dunia ini. Jalan kebenaran. Namun, nafsu duniawi telah menggelapkan mata manusia, sehingga kenistaanlah yang tepat untuknya. Pendidikan yang semula memiliki misi luhur pun akan menjadi nista jikalau para pelajarnya tidak mampu mengontrol nafsu mereka. Kini hati yang bicara.

Reorientasi Belajar: Mengembalikan Pendidikan ke Jalan yang Lurus
Menghentikan mata rantai kebobrokan mental di negeri ini. Itulah salah satu �PR� kita sebagai generasi penerus. Salah satu caranya adalah dengan reorientasi belajar. Jangan lagi terlalu menganakemaskan nilai, karena pada dasarnya nilai itu akan ikut dengan sendirinya jika kita sudah paham tentang pokok bahasan tersebut.

Namun, tugas kita kini bukan hanya harus paham, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Karena ilmu dan pengetahuan yang telah kita dapatkan di sekolah itu tidak ada harganya jika hanya diganjar dengan nilai atau ijazah. Akan tetapi, ia akan sangat berharga jika dengan hal itu kita mampu berkontribusi di masyarakat bahkan mengubah bangsa, apalagi dunia.

Pada dasarnya setiap pelajaran yang diberikan itu aplikatif. Sehingga salah besar jika kita menyebut ada yang namanya pelajaran hafalan. Yang ada hanyalah pokok bahasan yang sulit untuk diaplikasikan dalam waktu dekat karena keterbatasan sarana yang ada. Tapi masih banyak pokok bahasan lain yang sebenarnya bisa kita aplikasikan dalam waktu dekat. Seperti bagaimana sosiologi mengajarkan kita tentang perilaku menyimpang berikut pengendalinya. Bagaimana ekonomi mengajarkan pada kita tentang penyebab perubahan kondisi perekonomian seperti inflasi, fluktuasi kurs rupiah, hingga masalah APBN. Bagaimana biologi membuka wawasan kita tentang sifat-sifat tumbuhan dan hewan yang semestinya harus bisa hidup berdampingan dengan kita.

Untuk menghentikan krisis multidimensi di negeri ini dan menjawab tantangan masa depan, perubahan dalam bidang pendidikan mutlak diperlukan. Sebagai pelajar, yang bisa kita lakukan adalah mengubah orientasi belajar kita dan berusaha �menyambungkan� setiap pokok bahasan yang kita pelajari dengan fenomena alam dan sosial. Ketika pendidikan sudah kembali ke jalan yang lurus, perubahan besar bangsa ini bukan lagi sekedar mimpi.

Perubahan Arus Bawah: Dari Kita, Oleh Kita, Untuk Bangsa
Pandangan tertunduk, tak berani menatap ke depan. Mereka takut dengan tantangan zaman. Mereka tak berani melakukan perubahan. Merekalah sebagian pemuda zaman sekarang.

Bagi bangsa yang memiliki tingkat keberagaman sangat tinggi, perubahan arus atas (kebijakan/peraturan) dirasa kurang efektif, mengingat besarnya potensi penolakan akibat banyaknya perbedaan pandangan. Sehingga salah satu cara yang lumayan efektif adalah perubahan arus bawah. Perubahan dari akar rumput. Perubahan yang dimulai dengan cara mengubah diri sendiri dan mengajak orang lain untuk ikut berubah. Dalam Islam, hal ini disebut dakwah.

Langkah pertama adalah meyakini diri sendiri tentang kebenaran ini. Kebenaran tentang esensi pendidikan yang sebenarnya. Kebenaran tentang orientasi belajar yang benar. Kebenaran tentang keharusan �menyambungkan� pokok bahasan dengan fenomena alam dan sosial. Keyakinan tersebut nantinya akan menampilkan sosok baru dari diri kita dan mungkin saja akan menimbulkan pertanyaan dari sebagian teman kita. �Makin lama makin cerdas aja lu?�, �Wuih, wawasan lu kok makin luas aja?�, �Lu kok bisa dapet nilai bagus tanpa nyontek sih?�, Jawab pertanyaan itu dengan yakin: �Karena gw telah melakukan apa yang seharusnya pelajar lakukan.�

Ketika pendidikan sudah kembali ke jalan yang lurus, perubahan besar bangsa ini bukan lagi sekedar mimpi.� (Pratama)

sumber: notes FB pribadi

Sunday, January 3, 2010

Minat Baca Rendah?


Saya berjalan ke pasar dan melihat pedagang buah membaca Koran Jawa Pos sembari menunggu pembeli. Saya berjalan di jalan dan melihat sopir membaca Koran, Jawa Pos juga, di saat ngetem. Saya pergi ke terminal dan melihat pedagang asongan membaca Koran juga saat tak menawarkan dagangannya.
Saya ke pasar, ke pantai, ke terminal, di tukang cukur, di pinggir � pinggir jalan, di halte, di tempat � tempat tongkrongan dan ada saja orang yang membaca Koran.
Maka, benarkah minat baca kita rendah? Atau karena �benda � benda yang bisa dibaca� itu dibelinya susah? Uang sudah habis untuk beli beras dan sayuran, mana ada untuk beli buku atau Koran?

Saturday, January 2, 2010

Benteng


Kemarin sore, sambil lalu, karena hampir maghrib, saya melihat sebuah adegan dari film laskar pelangi di SCTV. Adegan itu tentang kepala sekolah Muhammadiyah tempat Ikal sekolah yang sedang berdialog dengan temannya. Sang teman bertanya padanya tentang mengapa ia susah � susah menjalankan sekolah yang jelas � jelas tidak mungkin berkembang.
Sang kepala sekolah menjawab, saya tidak ingat pastinya perkataannya: �Di Sekolah ini budi pekerti bukanlah pelengkap kurikulum. Kita tidak mengejar angka � angka. Banyak orang setelah sekolah, bekerja mencari uang dan tak pernah puas dengan yang mereka dapatkan. Tapi engkau tidak demikian. Mengapa? Karena engkau sekolah di sekolah Muhammadiyah. Karena itu sekolah ini harus tetap berdiri.�

Friday, January 1, 2010

7 Cara Agar Anda Menjadi Jenius


Leonardo da Vinci adalah orang yang serba bisa: ilmuwan berprestasi, matematikawan, insinyur, penemu, ahli anatomi, pelukis, pemahat, arsitek, ahli botani, musisi, dan penulis. Jika Anda ingin menjadi seorang Renaissance Man (atau Renaissance woman), Anda dapat belajar banyak dari bagaimana Leonardo da Vinci hidup dan berpikir. Berdasarkan mempelajari kehidupan dan karya karyanya setiap orang bisa menandingi da Vinci dengan menjalankan langkah-langkah berikut.

1. Curiosit�. Curiosit� adalah " rasa penasaran yang tak pernah puas pada kehidupan dan keinginan untuk terus-menerus belajar". Pemikir yang hebat memiliki satu karakteristik yang sama: mereka terus menerus bertanya sepanjang hidup mereka. Pencarian Leonardo yang tak pernah berhenti pada kebenaran dan keindahan dengan jelas menunjukkan hal ini. Yang membedakan para pemikir besar adalah kualitas pertanyaan-pertanyaan mereka. Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk memecahkan masalah dengan meningkatkan kemampuan Anda untuk mengajukan pertanyaan yang baik. Seperti da Vinci, Anda harus mengembangkan pikiran yang terbuka yang memungkinkan anda memperluas alam semesta dan meningkatkan kemampuan Anda untuk menjelajahinya. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan Curiosit�:

* Buatlah jurnal. Bawalah sebuah jurnal mana pun Anda pergi dan sering-seringlah menggunakannya. Tulis ide-ide dan pikiran Anda di sana. Cobalah untuk menulis beberapa pernyataan per hari yang dimulai dengan "Aku bertanya-tanya mengapa / bagaimana ..."
* Observasi berdasarkan tema. Pilih sebuah tema dan amati hal-hal yang berkaitan dengan tema untuk satu hari. Sebagai contoh, katakanlah Anda memilih "komunikasi". Sepanjang hari, amati setiap jenis dan contoh dari komunikasi yang Anda jumpai. Anda kemudian dapat merekam pengamatan Anda dalam jurnal Anda.
* Latihan kesadaran. Pilih pertanyaan dan tulis pikiran dan asosiasi yang terjadi pada Anda sebagai mana adanya. Jangan edit mereka. Yang penting adalah terus menulis. Ini juga disebut sebagai freewriting.

2. Dimostrazione. Dimostrazione adalah "komitmen untuk menguji pengetahuan melalui pengalaman, ketekunan, dan kesediaan untuk belajar dari kesalahan". Kebijaksanaan datang dari pengalaman dan prinsip Dimostrazione membantu Anda mendapatkan hasil maksimal dari pengalaman Anda. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan Dimostrazione:

* Periksa keyakinan Anda. Apakah Anda memegang keyakinan yang belum diverifikasi melalui pengalaman? (menurut saya, kecuali keyakinan beragama)
* Tiga sudut pandang. Pertama, membuat argumen yang kuat terhadap keyakinan Anda. Selanjutnya, ambil pandangan jauh terhadap keyakinan Anda (misalnya, seolah-olah Anda hidup dalam budaya yang berbeda) dan buatlah tinjauan. Akhirnya, temukan teman yang dapat memberikan perspektif yang berbeda.
* Menganalisis iklan yang mempengaruhi Anda. Lihatlah iklan di majalah favorit Anda dan analisalah strategi dan taktik yang digunakan oleh pembuat iklan. Cari iklan yang paling mempengaruhi Anda dan cari tahu mengapa.
* Cari "anti-role model" untuk belajar darinya. Daftarlah kesalahan-kesalahan dari orang-orang yang ingin Anda hindari. Belajar dari kesalahan � kesalahan itu sehingga Anda tidak akan menghadapi kesulitan yang sama.

3. Sensazione. Sensazione adalah "perbaikan terus-menerus terhadap indera, terutama penglihatan, sebagai sarana untuk menghidupkan pengalaman". Menurut da Vinci, kita dapat mempraktekkan Dimostrazione dengan baik melalui indera kita, terutama penglihatan. Itu sebabnya salah satu motto Leonardo adalah saper vedere (mengetahui cara melihat) yang darinya ia mencipta karyanya dalam seni dan sains. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan Sensazione:

* Tulis deskripsi yang detail mengenai suatu pengalaman. Misalnya, menggambarkan pengalaman Anda menonton matahari terbit di jurnal Anda.
* Pelajari cara untuk menggambarkan bau.
* Belajarlah untuk menggambar.
* Dengarkan suara yang berbeda di sekitar Anda. Belajarlah untuk mendengarkan intensitas suara yang berbeda. Dari yang paling lembut (misalnya pernapasan Anda) ke yang paling keras (misalnya lalu lintas).
* Hiduplah di saat itu. Praktekkan kesadaran (totalitas dalam melakukannya).


4. Sfumato. Sfumato adalah "kesediaan untuk merangkul ambiguitas, paradoks, dan ketidakpastian". Karakteristik terpenting dari kejeniusan da Vinci adalah kemampuannya untuk menangani rasa misteri. Berikut adalah dua cara untuk menerapkan Sfumato:

* Bertemanlah dengan ambiguitas. Temukan beberapa situasi di masa lalu di mana Anda menghadapi ambiguitas (misalnya menunggu untuk mendengar apakah lamaran Anda untuk pekerjaan yang Anda inginkan berhasil). Jelaskan bagaimana rasa anda.
* Tanyakan kepada diri Anda pertanyaan-pertanyaan mengenai apa hubungan dari dua hal yang berlawanan. Sebagai contoh, tanyakan pada diri Anda apa kaitan antara saat-saat paling bahagia dan paling menyedihkan yang anda alami.
* Praktikkan metode Sokrates. Tujuan dari metode Sokrates adalah untuk mengkaji kemungkinan, yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan, bukan dengan memberikan jawaban. Sokrates dikenal (dan dikritik) untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ia tidak memiliki jawabannya. Kunci untuk menggunakan metode Sokrates adalah dengan berlaku rendah hati. Jangan berasumsi bahwa Anda atau siapupun tahu secara pasti mengenai apa pun. Pertanyakan setiap anggapan.

5. Arte / scienza. Arte / scienza adalah "pengembangan keseimbangan antara sains dan seni, logika dan imajinasi". Hal ini bisa dikatakan sebagai berpikir dengan "seluruh otak". Pemetaan pikiran adalah metode yang kuat yang dapat membantu Anda menggabungkan logika dan imajinasi dalam pekerjaan dan kehidupan Anda. Hasil akhir pemetaan harus terkait-seperti struktur kata-kata dan ide-ide yang entah bagaimana terkait dalam benak penulis.

6. Corporalit�. Corporalit� adalah "pemeliharaan anugerah, keterampilan tangan, kebugaran, dan ketenangan". Leonardo memiliki kemampuan fisik yang luar biasa dilengkapi kegeniusannya dalam sains dan seni. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan Corporalit�:

* Mengembangkan program untuk kebugaran fisik. Program Anda harus mencakup tiga hal: fleksibilitas latihan, latihan kekuatan, dan pengkondisian aerobik.
* Mengembangkan kesadaran tubuh. Belajarlah anatomi. Lakukan apa pun yang memperkuat hubungan antara tubuh dan pikiran.
* Membina keterampilan tangan. Leonardo bisa bekerja dengan kedua tangan kanan dan tangan kiri dengan sama baiknya. Anda dapat memupuk keterampilan kedua tangan ini dengan menggunakan tangan yang tidak dominan untuk tugas-tugas sederhana. Kemudian Anda dapat menggunakan tangan nondominan Anda untuk menulis.

7. Connessione. Connessione adalah �pengakuan dan penghargaan pada keterkaitan dari fenomena dan segala sesuatu�. Hal ini bisa dikatakan sebagai sistem berpikir. Sumber dari kreatifitas Leonardo adalah kemampuannya untuk membuat pola baru melalui kaitan dan kombinasi dari elemen � elemen yang berbeda. Berikut cara � cara untuk menerapkan Connessione:
� Cari cara untuk mengaitkan sesuatu yang kelihatannya tak berkaitan. Contohnya, anda bisa mencoba untuk mengaitkan antara seekor beruang dan Internet. Atau antara geologi dengan Mona Lisa.
� Bayangkanlah dialog. Bayangkanlah anda berdialog dengan seorang model untuk mendapatkan perspektif dan pandangan baru. Atau anda bisa membayangkan bagaimana model akan mendiskusikan permasalahan anda.
� Berpikirlah mengenai bagaimana kejadian segala sesuatu. Ambillah sebuah benda dan berpikirlah tentang elemen � elemen apa yang terlibat dalam penciptaannya dan bagaimana caranya.

artikel ini saya terjemahkan dari: http://www.wikihow.com

Tags

Recent Post