Latest News

Thursday, April 30, 2009

GURU BUKAN BURUH

He� he�.apalagi lagi ni�.begini pembaca, kita sering melihat dan mendengar ada guru, dengan tugasnya yang begitu berat tapi gajinya hanya 100 ribu perbulan, ada yang 200 ribu perbulan. Wooh�. nggak salah ta�benar pembaca. Ribuan dan bahkan ratusan ribu guru yang bernasib seperti itu, padahal tugas mereka itu adalah mengisi bermacam-macam software kepada anak didiknya, software agama, software prilaku, software pengetahuan, dan lainnya. Agar kelak dengan software itu anak didik tersebut tumbuh menjadi manusia-manusia yang beradab, berbudi dan berpengetahuan.



Terus apa kaitannya dengan buruh, begini pembaca�. hari ini nih�saya dengar dari berita di TV, bahwa tanggal sekarang ini diperingati sebagai hari buruh sedunia atau istilah may day. Saya ingin menyadarkan kepada semua pihak, kalau (mohon maaf) buruh saja yang memproduksi barang, yang mana kalau salah, masih bisa diperbaiki dengan cepat, misalnya sang buruh memproduksi kursi, setelah itu, diketahui hasilnya ada yang tidak sesuai dengan ukuran. So�..kesalahan itu bagi sang buruh, sangat mudah untuk diatasi, ia pun ambil meteran lagi, dan segera memperbaikinya. Selesailah pekerjaan itu dengan cepat. Mereka punya standart upah tertentu, yaitu UMR (Upah Minimum Regional), mempunyai undang-undang perburuan, mempunyai organisasi yang juga dilindungi undang-undang, segala permasalahan buruh ada lembaga arbitrase perburuhan, ada partai politik buruh, dan lainnya. Singkat kata kalau kita bisa bilang, jangan main-main dengan buruh.

Bandingkan dengan guru, guru mencetak siswa menjadi manusia yang berakhlaq, guru membimbing siswa agar menjadi manusia yang berpengetahuan, ia memberi contoh dengan tauladan, ia membimbing dan memperhatikan siswanya dengan penuh perhatian dan kesabarannya, ia berharap siswanya kelak lebih pandai, lebih kreatif, lebih sopan santun darinya. Ia juga sadar kalau ia salah dan keliru dalam membimbing, maka kesalahan itu akan dibawa dan dipraktekkan anak sampai besarnya. Misalnya guru salah dalam mengajar siswa dalam praktek shalat, maka ilmu itu akan dibawa anak sampai dewasanya. Bahkan pernah ada seorang cucu yang bertanya pada kakeknya tentang cara membaca al-fatihah. Ia bilang. �kok seperti itu sih kek, alfatihahnya�. Sang kakek pun menjawab.� Ya seperti itu guru kakek dulu mengajari kakek�. Nah percaya kan. Kalau guru keliru atau salah dalam pengasuhan atau pembimbingan, maka untuk merubahnya itu sa�ngat sulit, bisa si..h tapi butuh waktu lama.

Anehnya dengan pekerjaan seperti itu guru tidak punya standar minimal upah atau UMR seperti para buruh, Undang-undang tentang guru itupun baru tahun 2005, itupun baru rancangan dan belum ada landasan operasionalnya saat itu, partai tentang guru tidak ada, lembaga arbitrase guru juga tidak ada. Para guru hanya mengandalkan belas kasihan para penguasa. Kalau penguasa perhatian sama pendidikan dan guru ya Alhamdulillah, kalau tidak ya inna lillah gitu saja. Istilahnya guru Indonesia itu semuanya ikhlas, ada ya�. di terima, gaji naik ya�.. disyukuri, kurang ya�� bersyabar. Saya sering diingatkan ayah saya almarhum, ayah saya yang guru , dengan penghasilan yang kecil itu, ia bilang. � jangan dilihat uangnya, tapi nilai barakahnya itu lho, ia pun meneruskan mana ada sih anak guru (yang ikhlas dalam mengajar, dan bersyukur atas semua nikmat) tidak makan, mati kelaparan, bodoh, terbelakang dan seterusnya�. Saya pun berfikir, betul juga ya, kalau saya melihat teman-teman saya yang ayahnya dulu guru, sekarang mereka hadir ke dunia ini dengan menebar kemanfaatan, mereka banyak yang berhasil dalam hidup ini dan berbahagia dengan keuarganya.

Di akhir tulisan ini , akhirnya saya bisa menyimpulkan. Memang guru tidak sama dengan buruh, ada sebuah something of miracle (keajaiban) yang diberikan oleh Allah, ingatlah firman Allah, bahwa Dia akan mengangkat derajat orang �orang yang berilmu pengetahuan. Mungkin ini sebab keajaibannya, bahwa guru tergolong sebagai orang berpengetahuan, sehingga pantaslah ia dinaikkan derajat kehidupannya, derajat anak-anaknya, dan derajat murid-muridnya. Sehingga mari kita kerjakan tugas kita sebagai guru ini dengan professional dan tanggung-jawab, insya Alllah gusti Allah mboten sare�.(Allah tidak tidur kok). Cukup ya tulisan saya ini. Bagaimana pendapat anda?


Wednesday, April 29, 2009

TRIK MENGETAHUI PELATIHAN YANG ABAL-ABAL

Pembaca yang budiman.Saya baru tahu kata abal-abal dari TV One. Ketika TV One memberitakan tentang pabrik jamu abal-abal pada hari Rabu,29 April 2009 dalam acara telusur, ternyata abal-abal itu sama artinya dengan palsu, bohong-bohongan dan seterusnya. Nah, sekarang kita kembali ke topik awal ah....yaitu trik mengetahui Pelatihan abal-abal. Apa ada ? ada-ada...saja.. ya dunia ini.


Pembaca yang setia, sama dengan pribahasa "ada gula ada semut" artinya aji mumpung, era sekarang di dunia pendidikan ini kan, semua guru di Indonesia ini pada lomba mencari sertifikat pelatihan sebanyak mungkin, nah itu kedengaran para panitia abal-abal...ee.... panitia pelatihan abal-abal itu tu....singkat cerita, mereka menangkap peluang ini, dan selanjutnya mengadakan pelatihan guru seadanya.

Seadanya bagaimana? ya... topik seadanya, isi pelatihan ya seadanya...tokoh yang diundang juga seadanya. yang penting mereka mendapat untung sebanyak-banyaknya dengan cara mengundang guru sebanyak-banyaknya dengan iming-iming sertifikat tingkat regional, tingkat nasional, bahkan tingkat internasional. woooh hebat ya...tingkat internasional, meskipun tokoh internasional itu tidak paham banget tentang pendidikan, pokoknya yang penting bule...bule...bule...meskipun bule tersebut sebenarnya bukan pakar pendidikan, yang paling penting dari luar negeri.

Langsung aja ah..jangan terlalu banyak pak redaktur ceritanya. ntar ndak sabar bagaimana trik selanjutnya... OK

Trik mengetahui sebuah pelatihan/seminar/workshop itu abal-abal adalah

1. Lihat dulu siapa panitianya
Sudah berpengalaman mengadakan pelatihankah? atau masih yunior dan tidak jelas siapa mereka. Contoh : kalau di jakarta itu ada nama PRO VISI, di surabaya ada nama ISI NETWORK. KPI. Klub Guru dll

2. Lihat topik dan materinya.

Melihat topik dan materi sebuah pelatihan adalah sebuah keharusan, so, lihat topik dan materi yang dibahas, kalau topik dan materinya asal-asalan, hati-hati lah.

3. Lihat Pembicara atau speakernya
Lihat kapasitas dan keahlian pembicara tersebut, bertanyalah kepada siapa yang anda kenal, tentang kapasitas dari pembicara tersebut. anda juga bisa lihat dari paman google atau pakde yahoo.

OK. ya pembaca. sampai disini dulu,insya allah kita sambung lagi di lain hari. yang paling penting. Hati-hatilah dalam mengikuti pelatihan, daripada rugi, sudah mendaftar namun kenyataannya tidak sesuai isinya. Bagaimana pendapat anda?


UJIAN NASIONAL 2009, HARI INI


Kemarin, saat siswa mengerjakan mata uji Bahasa Inggris, saya mendekat kepada salah seorang siswa yang kelihatan sudah santai. Padahal teman - temannya yang lain masih sibuk menyelesaikan soal dan waktu untuk mengerjakan masih empat puluh lima menit lagi. Tanya saya lirih; "Sudah selesai?". Dijawabnya; "Sudah". Ketika bel selesai dibunyikan dan saya keluar dari ruangan saya kembali kepada anak itu; "Mudah?". "Mudah", jawabnya. Tapi dari pertanyaan yang saya ajukan berikutnya saya tahu bahwa ia mengikuti beberapa mata pelajaran di sebuah kursusan yang dikelola oleh anak - anak lulusan UGM. Pantas, pikirku. Tapi bagaimana dengan siswa lain?
Hari ini saya mengawasi anak - anak yang mengerjakan soal - soal matematika. Dan mereka nampak mudah saja mengerjakan soal matematika. Apa memang soal Ujian Nasional untuk mata uji Matematika mudah bagi mereka? Mudah - mudahan.

Monday, April 27, 2009

UJIAN NASIONAL HARI PERTAMA


Hari ini saya mengawasi Ujian Nasional hari pertama. Mata Ujinya Bahasa Indonesia. Nampaknya soal Bahasa Indonesia tidak terlampau sulit bagi siswa yang saya awasi. Terbukti 2o menit sebelum bel selesai, banyak dari mereka yang telah menyelesaikan soal.
Sepulang dari mengawasi ujian, saya membaca harian KOMPAS edisi hari ini. Dari sebuah surat pembaca saya tahu bahwa Wali Kota Bekasi menegaskan akan mengevaluasi dan memindahtugaskan kepala SMA negeri yang gagal mencapai target kelulusan 100 persen. Pejabat Dinas Pendidikan juga akan dievaluasi jika gagal memenuhi target kelulusan.
Bukankah ancaman seperti itu malah akan melahirkan perilaku curang diantara pelaksanan Ujian Nasional?
Menjadi guru saat ini, nampaknya semakin berat saja.

Sunday, April 26, 2009

4 Kelompok Guru Dalam Mengikuti Pelatihan

Seringkali kita mendengar sertivikasi guru, dimana salah satu syarat dalam sertivikasi itu adalah berapa sertivikat pelatihan yang dimiliki guru, hal itu menandakan bahwa guru tersebut aktif dalam mengupgrade dirinya demi siswanya. Namun sayang seribu sayang, kehadiran guru dalam mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut,tidak diiringi dengan jiwa dan perasaan yang ikhlas, bahkan sikap siap menerima ilmu dan wawasan baru itu. Nah selanjutnya, mari kita simak pengamatan saya yang sudah 3 kali menjadi ketua panitia pelatihan guru. Yang pertama, di bulan Desember 2008 bertempat di DEPAG JATIM "THE ART OF TEACHING", kedua, di bulan Maret 2009 bertempat di Kebun Kota Resto "CLASSROOM STRATEGIES", ketiga baru kemarin Ahad, tanggal 26 April 2009. "PARENTING EDUCATION" dengan tema menjadi orang tua dan guru motivator. Bagaimana pengamatan saya. berikut di bawah ini :

4 (Empat) Kelompok Guru dalam mengikuti Pelatihan :

Pertama, GURU BODOH , tidak datang ke pelatihan tapi minta sertivikat. Ciri-cirinya: (1) mereka daftar dan membayar biaya ke panitia di pagi harinya, (2) pada saat pelatihan tidak datang, menjelang 30 menit pelatihan berakhir, dia datang dengan macam-macam alasan dan minta sertivikat. amit-amit...

Kedua, GURU CURANG, niat datang ke pelatihan hanya SEKEDAR CARI SERTIVIKAT.Ciri-cirinya:(1)datang terlambat, dan pulang duluan dengan berbagai alasan (2)ijin keluar sebentar dengan setumpuk alasan, mau selesai kembali lagi.

Ketiga, GURU YANG RUGI, niat tidak tulus dan tidak jelas saat mengikuti pelatihan, dia terpaksa datang karena dipaksa oleh kepala sekolahnya, ia mau datang karena biaya pelatihan telah dibayar oleh sekolahnya, dan yang terakhir, ia juga butuh sertivikat, tapi kok...lama ya. ciri-cirinya: (1) datang terlambat,(2) tidak semangat ketika mengikutinya, (3) loyo, mata melihat, pikiran melayang, (4) keluar-masuk ruangan, (5) sering-sering lihat jam dan lainnya.

Keempat. GURU YANG PROFESIONAL, niatnya hanya mencari tambahan ilmu dan wawasan, ia sadar bagaikan sebuah kendi, yang isinya dikeluarkan terus setiap hari, maka isinya akan habis, begitu juga dirinya, kalau ilmunya disampaikan terus ke anak didiknya, maka lama kelamaan juga akan habis, sehingga ia sadar, bahwa tugasnya selain mengajar juga harus belajar. mengenai sertivikat itu hanya efek dan akibat. yang sudah sepantasnya ia terima. Ciri-cirinya :(1) datang tepat waktu, (2) antusias dan semangat, dan (3) aktif dalam pembelajaran di saat pelatihan tersebut.

Bagaimana pendapat anda? terima kasih

Saturday, April 25, 2009

UJIAN DI AMBANG PINTU


Besuk hari senin, 27 April 2009 sampai hari kamisnya, murid - murid saya akan menghadapi Ujian Nasional. Bukan saya yang menghadapi Ujian, tapi saya yang stres. Takut jika mereka tidak lulus Ujian. Saya kira, guru - guru lain merasakan hal serupa ini juga.

TIPS MEMBERI PERTANYAAN PADA SISWA

Hari ini, saya membaca tulisan yang bagus tentang bagaimana trik dalam memberi pertanyaan siswa, yang saya pikir tulisan ini sangat bermanfaat bagi para guru agar lebih di senangi dan dihormasti para siswa.

Dalam proses belajar mengajar aspek bertanya dan memberikan informasi kepada siswa bagaikan sebuah mata rantai yang tidak terpisahkan. Apa jadinya jika sebuah interaksi pembelajaran hanya diisi oleh ceramah dan alih informasi saja. Hal yang terjadi siswa akan bosan dan interaksi yang terjadi hanya satu arah.



Sebagai guru kita boleh bertanya pada siswa kapan saja. Ada semacam hak otonomi kita untuk tidak merancang kapan kita harus bertanya. Singkat kata �seingatnya� dan �sesukanya� kita boleh bertanya pada siswa sepanjang masih berhubungan dengan pembelajaran yang kita lakukan. Tanpa bermaksud mengurangi hak otonomi anda, silahkan cermati tips kapan bertanya pada siswa di bawah ini. Mudah-mudahan pertanyaan anda kepada siswa membawa manfaat dan menjadi tepat sasaran dan yang penting membantu proses belajar mengajar yang anda lakukan: (1)Sesering mungkin tetapi dengan perencanaan. Berikan pertanyaan hanya untuk membuat siswa semakin tertarik dengan topic yang anda bawakan. (2)Ciptakan pertanyaan-pertanyaan spesifik pada saat yang berbeda saat membelajarkan siswa- diawal, selama pembelajaran berlangsung, atau diakhir. (3)Fokuskan pertanyaan untuk membuat anak mau mempertanyakan mengenai proses yang sedang mereka lakukan.
(3) Jangan berikan siswa pertanyaan sama sekali, jika malah membuat anak jadi mundur semangatnya untuk menekuni hal yang menurut mereka menarik.

Sumber :Agus Sampurno.gurukreatif.wordpress.com

Thursday, April 23, 2009

KLONING DAN MASA MUDA


Bertemu dengan teman � teman lama, teman � teman sekolah dulu, selalu membawa keceriaan dan kenangan. Yang selalu terjadi jika kami mendapatkan kesempatan bertemu adalah, menceritakan kejadian � kejadian yang pernah kami alami bersama. Selalu cerita � cerita yang mengundang tawa sekaligus kegetiran yang memaksa kami untuk menertawakan diri sendiri. Cerita favorit kami adalah cerita tentang seorang teman yang menaksir cewek paling cantik di sekolah kami. Teman kami ini sebenarnya tidak jelek � jelek amat. Tapi untuk dikatakan tampan, sulit juga. Namun ia nekat menaksir bintang di sekolah kami. Hasilnya sudah dapat diprediksikan. Ia ditolak mentah � mentah. Kami yang biasa ngeband ala kadarnya menjadikan peristiwa teman kami ini sebagai inspirasi untuk menulis lagu. Ini lagunya:
�KLONING�
Nggak ada yang mampu sembuhkan lukaku
Bahkan paranormal terhebat sekalipun
Atau paramedis dan yang suster yang cantik
Trial and error nyoba therapy aku

Smakin kesakitan darah nggak berhenti
Dari hati yang kini bolong di sana sini
Obat � obatan, plester nggak berarti
Malah bikin luka hatiku infeksi

Saat kau bilang sorry
Jangan lebih dari ini

Rasanya mau mati berdiri
Bumi bukan tempat berpijak yang damai
Bahkan euthanasia nggak bisa Bantu
Terkapar di padang pasir, tertindih batu

Kalau aku menang kuis satu milyar
Pengen rasanya aku ajak kamu berlayar
Kudengar di sana, Negara Amerika
Ada ilmu pengetahuan yang nggak terduga

Kalau lihat di Koran nggak ada bedanya
Antara si dolly dengan duplikatnya
Bagaimana kalau kamu ngikut dia
Kamunya nggak bisa kembaranmu nggak papa

Jangan kau bilang sorry
Nambah nyakitin hati


Kegetiran masa lalu, jadi bahan tertawaan di masa kini. Masa muda yang indah. Masa yang tak akan pernah kembali.

Tuesday, April 21, 2009

Ssstt... Anak-Anak Kita Lagi Ujian!

Keberhasilan anak melewati ujian nasional bukan milik mereka sendiri, melainkan juga Anda sebagai orangtua. Jangan bikin panik, tetapi semangati dengan cara yang pas karena mereka mungkin agak stres menghadapi ujian selama sepekan ini.

Sejatinya, adalah hal wajar jika anak Anda stres saat menghadapai sebuah kesulitan, khususnya ujian nasional. Sebab, mulai kemarin, Senin (20/4), hingga Jumat (24/4) nanti, mereka akan menghadapi enam mata pelajaran yang diujikan secara tertulis dalam lima hari berturut-turut. Belum lagi, "beban" moral untuk lulus dan punya nilai bagus yang harus dihadapinya setelah tiga tahun duduk di bangku sekolah.

Untuk itu, jangan menambah bebannya. Sebagai orangtua, Anda punya peran yang sangat signifikan untuk membangun mental anak Anda menjadi kuat, tetap ceria mengikuti ujian, tidak terbeban, apalagi stres. Ini tipsnya:

Peduli UN

Sudah terlambat menyuruhnya belajar giat. Bentuk kepedulian yang diperlukan anak Anda saat ini adalah perhatian yang justru "tidak berbau UN" yang membosankan. Buat hatinya tenang dan nyaman berada di kamar belajarnya.

Bukan Interogasi

Dalam kondisi seperti saat ini, anak mudah stres dan panik. Alhasil, setiap pertanyaan yang berlebihan akan membuatnya sensitif, panik, dan merasa diinterogasi. Anak pun panik, merasa terbeban oleh keinginan-keinginan Anda yang Anda "sembunyikan" dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan tadi.

Diam Bukan Berarti Emas

Tetapi terlalu diam juga bukan hal yang disarankan. Jam makan malam adalah saatnya Anda dan anak berbincang. Awali dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak langsung menusuk ke soal materi ujian yang dihadapinya seharian tadi. Sebaliknya, buat diri Anda peduli dengan kondisi fit tubuh dan pikirannya untuk ujian besok.

Sekadar Telepon

Tak di meja makan, di telepon pun jadi. Misalnya, telepon anak Anda di saat jam rehat ujian. Memang, jika mungkin Anda jarang meneleponnya di siang hari lantaran sibuk, inilah saatnya berubah. Jadikan ujian anak Anda kali ini sebagai momentum khusus memberinya perhatian lebih sebagai penyemangat hadapi sulitnya ujian nasional.

Bantu Bersiap-siap

Jika biasanya dilakukan oleh anak Anda sendiri, tidak ada salahnya kali ini Anda dan istri memberinya ekstra perhatian. Ya, meskipun sekadar hanya mengingatkan, mulai pentingnya sarapan, persiapan seragam, alat tulis dan sebagainya. Maklum, dalam kondisi panik, apalagi kalau terlambat bangun, bukan tak mungkin anak akan panik. Di sinilah peran Anda sebagai "the real hero" buatnya.

Siswi Mudah Stres Ketimbang Siswa

Tak jarang, dalan kondisi stres, anak perempuan lebih sensitif ketimbang anak lelaki. Dirinya mudah merasa cemas. Untuk itulah, di sini peran istri (ibu) lebih kuat sebagai "teman baik" untuk memberi dukungan moril.

Just, Do Your Best!

Ini adalah kalimat penghibur yang patut Anda ucapkan sebelum anak Anda terlelap dan bersiap pergi ke tempat ujian. Perlu diingat, semakin dekat waktu ujian semakin panik pula anak Anda hadapi tekanan. Alhasil jauhkan pikirannya dari desakan apa pun terkait apa yang akan dilakukannya dengan naskah-naskah soal di meja ujian.

Ujian Nasional yang Bikin "Nervous"...

Pada hari terakhir sekolah, sebanyak 275 siswa SMAN 28 Jakarta khusyuk berdoa bersama di masjid sekolah, Kamis (16/4) siang. Doa bersama menghadapi ujian nasional itu dipimpin seorang ustaz yang dipanggil khusus.
Ustaz mendoakan dan membekali siswa supaya tenang dan mantap menghadapi ujian nasional (UN).
Suasana haru melingkupi masjid saat murid dan guru bersalaman. Terlihat sejumlah siswa tak kuasa menahan tangis saat meminta maaf sekaligus minta doa dan restu dari guru agar bisa lolos dari �lubang jarum� bernama UN yang akan diselenggarakan pada 20-24 April ini.
Di Surabaya, sekitar 800 siswa SMA Dr Soetomo berdoa bersama dan melakukan shalat hajat di Masjid Sunan Ampel Surabaya dengan diimami KH Baidlowi Muri.
�Kami berharap, lewat kegiatan ini pelajar lebih tenang dan tidak tertekan menghadapi UN,� kata Ali Irianto, Wakil Kepala SMA Dr Soetomo.
Para siswa pun merasakan manfaat dari kegiatan ini. �Awalnya saya takut tidak lulus. Setelah berdoa, sekarang hati rasanya lebih tenang dan mantap menghadapi ujian,� kata Nita Widyaningrum, siswa SMA Dr Soetomo.
Kecemasan terhadap UN juga dirasakan pelajar SMA St Maria Surabaya. Karena itu, sekolah tersebut mengajak siswa dan orangtua mengikuti pelatihan spiritual emotional freedom technique (SEFT).
Lewat SEFT, pelajar dan orangtua diajak lebih siap mental menghadapi UN. Selain itu, pelatihan tersebut juga untuk memotivasi pelajar agar yakin saat mengikuti UN.
�Sebagian pelajar punya ketakutan tersendiri menjelang UN. Ketakutan seperti ini tidak bisa diselesaikan dengan menambah pengayaan materi,� kata Kepala SMA St Maria Suster Agatha Linda.
Ikrar kejujuran
Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sekitar 9.950 siswa tingkat SD hingga SMA dan sederajat, Rabu lalu, melakukan ikrar kejujuran dalam penyelenggaraan UN. Mereka mewakili 50.129 peserta UN tingkat SD hingga SMA dan sederajat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro Zainuddin mengatakan, ikrar itu merupakan bentuk komitmen semua pihak untuk mengikuti dan menyelenggarakan UN secara jujur.
Di Pontianak, Kalimantan Barat, Pemerintah Kota Pontianak akan menggelar doa bersama siswa SLTA yang akan mengikuti UN. �Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental spiritual siswa menghadapi UN,� kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pontianak Musa.
Doa bersama bagi siswa Muslim dipusatkan di tiga masjid. Wali Kota Pontianak Sutarmidji akan memimpin doa di Masjid Mujahiddin. Wakil Wali Kota Pontianak Paryadi akan memimpin doa di Masjid Al Israq. Adapun Sekretaris Daerah Pontianak Toni Herianto akan memimpin doa di Masjid Jami Keraton.
Sementara itu, doa bersama siswa Kristen akan dipusatkan di SMU St Fransiskus Asisi dan SMU St Petrus.
�Persiapan akademik dan try out sudah dilakukan jauh-jauh hari. Kami dan siswa tinggal berdoa bersama agar siswa diberi kekuatan mental dalam menghadapi ujian nasional,� kata Musa.
Dalam dua hari terakhir, Wali Kota Pontianak juga mengunjungi sejumlah sekolah untuk melihat langsung persiapan menjelang UN dan memberikan dukungan moral bagi siswa yang akan menghadapi UN. Wali Kota berjanji, setiap sekolah yang bisa meluluskan siswanya 100 persen akan diberikan penghargaan.
�Siswa yang lulus dengan nilai rata-rata di atas 9 juga akan diberi beasiswa di perguruan tinggi selama dua semester,� kata Musa.
Selain melakukan kegiatan yang bersifat psikologis dan spiritual, sejumlah sekolah jauh-jauh hari juga sudah mengadakan pelatihan soal. Bahkan, beberapa sekolah mengundang lembaga bimbingan belajar untuk melakukan pelatihan khusus.
Ujian nasional yang semestinya dihadapi dengan nyaman kini dihadapi dengan kecemasan, nervous, dan kekhawatiran oleh siswa, guru, kepala sekolah, bahkan kepala daerah. Maklum, ketidaklulusan siswa akan berpengaruh pada citra dan reputasi sekolah dan pemerintah kota atau kabupaten.
Lucia RM Royanto, psikolog pendidikan dari Universitas Indonesia, mengatakan, sekolah memang harus membantu siswa agar siap menghadapi UN. �Namun jangan berlebihan. Ujian seharusnya diperlakukan sebagai bagian dari belajar sehingga tidak diforsir pada ujungnya saja,� kata Lucia.
Menurut dia, bukan tidak baik menggelar doa bersama di sekolah atau oleh pejabat. �Tetapi, itu kok kesannya jadi semakin membuat siswa tegang menghadapi UN. Seharusnya pada minggu-minggu terakhir justru siswa dibuat rileks secara mental dan percaya diri untuk menghadapi ujian,� ungkap Lucia.
Harusnya ujian nasional dijalani secara alami sebagai bagian dari proses pendidikan, bukan membuat nervous banyak kalangan.
Sumber : Kompas.com

HANYA UNTUKMU


Aku menggulingkan gemunung
Hingga rata yang berbeda semula

Aku mengeringkan samudra
Hingga serupa jalan tanpa aral yang ada

Aku membabat habis belantara
Dan menaklukkan binatang � binatangnya

Aku menghimpun para penguasa
Dan menjadikannya sepasukan tentara

Aku menghabiskan seluruh hidup untuk itu semua
Hanya untukmu saja.

For the woman of life.

Monday, April 20, 2009

PENGARUH SERTIVIKASI TERHADAP KINERJA GURU

Hasil penelitian United Nation Development Programe (UNDP) pada tahun 2007 tentang Indeks Pengembangan Manusia menyatakan Indonesia berada pada peringkat ke-107 dari 177 negara yang diteliti (http://mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NDMOjY=, diakses 7 Desember 2008). Indonesia memperoleh indeks 0,728. Dan jika Indonesia dibanding dengan negara-negara ASEAN yang dilibatkan dalam penelitian, Indonesia berada pada peringkat ke-7 dari sembilan negara ASEAN. Salah satu unsur utama dalam penentuan komposit Indeks Pengembangan Manusia ialah tingkat pengetahuan bangsa atau pendidikan bangsa. Peringkat Indonesia yang rendah dalam kualitas sumber daya manusia ini adalah gambaran mutu pendidikan Indonesia yang rendah.


Keterpurukan mutu pendidikan di Indonesia juga dinyatakan oleh United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO)-Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurus bidang pendidikan. Menurut Badan PBB itu, peringkat Indonesia dalam bidang pendidikan pada tahun 2007 adalah 62 di antara 130 negara di dunia. Education development index (EDI) Indonesia adalah 0.935, di bawah Malaysia (0.945) dan Brunei Darussalam (0.965).

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga tercermin dari daya saing di tingkat internasional. Daya saing Indonesia menurut Wordl Economic Forum, 2007-2008, berada di level 54 dari 131 negara. Jauh di bawah peringkat daya saing sesama negara ASEAN seperti Malaysia yang berada di urutan ke-21 dan Singapura pada urutan ke-7.

Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah komponen mutu guru. Rendahnya profesionalitas guru di Indonesia dapat dilihat dari kelayakan guru mengajar. Menurut Balitbang Depdiknas, guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat SD baik negeri maupun swasta ternyata hanya 28,94%. Guru SMP negeri 54,12%, swasta 60,99%, guru SMA negeri 65,29%, swasta 64,73%, guru SMK negeri 55,91 %, swasta 58,26 %.

Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan rendahnya kualitas guru ini adalah dengan mengadakan sertifikasi. Dengan adanya sertifikasi, pemerintah berharap kinerja guru akan meningkat dan pada gilirannya mutu pendidikan nasional akan meningkat pula.

HAKEKAT SARTIFIKASI

Ada yang berpendapat bahwa sejatinya sertifikasi adalah alat untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Bahkan yang lebih berani mengatakan bahwa sertifikasi adalah akal-akalan pemerintah untuk menaikkan gaji guru. Kata sertifikasi hanyalah kata pembungkus agar tidak menimbulkan kecemburuan profesi lain.

Pemahaman seperti itu tidak terlalu salah sebab dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) pasal 16 disebutkan bahwa guru yang memiliki sertifikat pendidik, berhak mendapatkan insentif yang berupa tunjangan profesi. Besar insentif tunjangan profesi yang dijanjikan oleh UUGD adalah sebesar satu kali gaji pokok untuk setiap bulannya.

Namun, persepsi seperti itu cenderung mencari-cari kesalahan suatu program pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional. Peningkatan kesejahterann guru dalam kaitannya dengan sertifikasi harus dipahami dalam kerangka peningkatan mutu pendidikan nasional , baik dari segi proses (layanan) maupun hasil (luaran) pendidikan. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara eksplisit mengisyaratkan adanya standarisasi isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiyaan, dan penilaian pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

Di samping itu, menurut Samami dkk. (2006:3), yang perlu disadari adalah bahwa guru adalah subsistem pendidikan nasional. Dengan adanya sertifikasi, diharapkan kompetensi guru sebagai agen pembelajaran akan meningkat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan kompetensi guru yang memenuhi standar minimal dan kesejahteraan yang memadai diharapkan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran dapat meningkat. Kualitas pembelajaran yang meningkat diharapkan akan bermuara akhir pada terjadinya peningkatan prestasi hasil belajar siswa.



IMPLEMENTASI SERTIFIKASI

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik ini diberikan kepada guru yang memenuhi standar profesional guru. Standar profesioanal guru tercermin dari uji kompetensi. Uji kompetensi dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profeisonal guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan.

Ternyata implementasi sertifikasi guru dalam bentuk penilaian portofolio ini kemudian menimbulkan polemik baru. Banyak para pengamat pendidikan yang menyangsikan keefektifan pelaksanaan sertifikasi dalam rangka meningkatkan kinerja guru. Bahkan ada yang berhipotesis bahwa sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan kinerja guru, apalagi dikaitkan dengan peningkatan mutu pendidikan nasional.

Apa yang menjadi keprihatinan banyak pihak ini dapat dimaklumi. Hal ini dikarenakan pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tidak lebih dari penilaian terhadap tumpukan kertas. Kelayakan profesi guru dinilai berdasarkan tumpukan kertas yang mampu dikumpulkan. Padahal untuk membuat tumpukan kertas itu pada zaman sekarang amatlah mudah. Tidak mengherankan jika kemudian ada beberapa kepala sekolah yang menyetting berkas portofolio guru di sekolahnya tidak mencapai batas angka kelulusan. Mereka berharap guru-guru tersebut dapat mengikuti diklat sertifikasi. Dengan mengikuti diklat sertifikasi, maka akan banyak ilmu baru yang akan didapatkan secara cuma-cuma. Dan pada gilirannya, ilmu yang mereka dapatkan di diklat sertifikasi akan diterapkan di sekolah atau di kelas.

Hipotesis bahwa pelaksanaan sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio tidak akan berdampak sama sekali terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional terasa akan menjadi kenyataan bila dibandingkan dengan pelaksanaan sertifikasi di beberapa negara maju, khusunya dalam bidang pendidikan. Hasil studi Educational Testing Srvice (ETS) yang dilakukan di delapan negara menunjukkan bahwa pola-pola pembinaan profsesionalisme guru di negara-negara tersebut dilakukan dengan sangat ketat (Samami dkk., 2006:34).

Sebagai contoh, Amerika Serikat dan Inggris yang menerapkan sertifikasi secara ketat bagi calon guru yang baru lulus dari perguruan tinggi. Di kedua negara tersebut, setiap orang yang ingin menjadi guru harus mengikuti ujian untuk memperoleh lisensi mengajar. Ujian untuk memperoleh lisensi tersebut terdiri dari tiga praksis, yaitu tes keterampilan akademik yang dikenakan pada saat seseorang masuk program penyiapan guru, penilaian terhadap penguasaan materi ajar yang diterapkan pada saat yang bersangkutan mengikuti ujian lisensi, dan penilaian performance di kelas yang diterapkan pada tahun pertama mengajar.Mereka yang memiliki lisensi mengajarlah yang berhak menjadi guru.



Keterpurukan mutu pendidikan Indonesia di dunia internasional memang amat memprihatinkan. Akan tetapi, keprihatinan ini jangan sampai membuat kita putus harapan. Keterpurukan ini hendaknya membuat kita sungguh-sungguh terdorong mencari jalan yang tepat, bukan dengan cara-cara instan dan mengutamakan kepentingan pribadi.

Salah satu jalan yang ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi mutu pendidikan yang rendah ini adalah dengan meningkatkan kualitas gurunya melalui sertifkasi guru. Pemerintah berharap, dengan disertifikasinya guru, kinerjanya akan meningkat sehingga prestasi siswa meningkat pula. Namun dalam pelaksanaannya, sertifikasi dalam bentuk penilaian portofolio memberi banyak peluang pada guru untuk menempuh jalan pintas. Hal ini disebabkan profesionalisme guru diukur dari tumpukan kertas. Indikator inilah yang kemudian memunculkan hipotesis bahwa pelaksanaan sertifikasi dalam wujud penilaian portofolio tidak akan berdampak sama sekali terhadap kinerja guru, apalagi terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional.

Di samping itu, berkaca pada pelaksanaan sertifikasi negara-negara maju, terutama dalam bidang pendidikan, peningkatkan mutu pendidikan hanya dapat dicapai dengan pola-pola dan proses yang tepat. Pola-pola instan hanya akan menghambur-hamburkan dana dan waktu menjadi terbuang percuma. Sedangkan apa yang menjadi substansi sama sekali tidak tersentuh.

Sertifikasi tidak akan berdampak sama sekali terhadap kinerja guru, memang baru sebuah hipotesis. Hipotesis ini memang harus dibuktikan melalui sebuah penelitian. Akan tetapi, tidak ada salahnya bila kita mengatakan sertifikasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan-atau bahkan tidak memiliki pengaruh sama sekali-terhadap kinerja guru berdasarkan indikator-indikator yang tampak di depan mata. Sayangnya sampai saat ini-berdasarkan pantauan di mesin pencari www.google.com-belum ada yang melakukan penelitian pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru secara nasional. Semoga di masa mendatang ada yang meneliti masalah tersebut demi peningkatan mutu pendidikan nasional.

SUMBER :www.dispendikkabprob.org

Analisis Tentang Kebijakan Pendidikan

Secara alamiah dalam setiap pengambilan kebijakan oleh para penentu kebijakan pada dasarnya didahului dengan adanya pemahaman yang menyeluruh mengenai kondisi yang ada sehingga diperoleh bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai landasan dalam menetapkan kebijakan. Upaya untuk memahami kondisi yang ada dalam segala aspeknya dengan memanfaatkan segala data dan informasi terkait, menggunakan pendekatan ilmiah sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan untuk menentukan kebijakan disebut penelitian atau analisis kebijakan ( Balitbangdikbud, 2002)


Dalam kaitan ini, Dunn (2001) mendifinisikan analisis kebijakan sebagai � the process of producing knowledge of and in policy process� ( aktivitas menciptakan pengetahuan tentang dan dalam proses pembuatan kebijakan), sedangkan menurut Muhadjir (2000) analisis kebijakan adalah sebuah telaah kritis terhadap isu kebijakan tertentu, dilakukan oleh analisis dan para pihak yang dipengaruhi kebijakan dengan menggunakan ragam pendekatan dan metoda untuk menghasilkan nasehat atau rekomendasi kebijakan guna mencari solusi yang tepat atas berbagai masalah kebijakan yang relevan.

Bila analisis kebijakan dikaitkan dengan pendidikan, maka analisis kebijakan pendidikan adalah suatu prosedur ilmiah untuk menelaah dan merumuskan seluruh isu-isu dan permasalahan pendidikan berdasarkan analisa yang tajam dan metode berfikir yang kritis yang selanjutnya menghasilkan sebuah pemikiran atau rumusan yang berguna bagi kebijakan pendidikan.

Ada dua jenis pendekatan dalam menganalisis kebijakan, yaitu : (1) pendekatan empirik ( empirical approach) dan (2) pendekatan evaluatif. Pendekatan empiris ditekankan terutama pada penjelasan sebab dan akibat dari suatu kebijakan tertentu yang bersifat aktual dan fakta dan macam informasi yang dihasilkan bersifat deskriptif dan prediktif. Sedang pendekatan evaluatif dimaksudkan untuk menerangkan keadaan dengan menggunakan/menerapkan suatu kreteria atau ukuran tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. ( Suryadi dan Tilar, 1996)

Sedangkan model evaluasi kebijakan terdiri dari dua yaitu evaluasi proses, dan evaluasi dampak. Evaluasi proses yaitu sampai dimana kebijakan telah dilaksanakan oleh pihak yang terkait dengan kebijakan terebut dan sudah sesuaikah dengan garis-garis yang telah ditetapkan. Sedang evaluasi dampak ialah seberapa besar kebijakan ini telah menyebabkan perubahan pada tujuan yang harus dicapai.(Balitbangdikbud. 2002)


Sunday, April 19, 2009

UJIAN NASIONAL 2009


Hari ini siswa SMA dan SMK mengikuti Ujian Nasional:
Sebelum subuh Pak UNAS membunyikan jam bekernya. Membangunkanku, bergegas menuju kamar mandi. Dan duduk tenang menghadapi buku � buku setelahnya. Hari ini jam enam pagi, aku harus sudah duduk di bangku kelasku. Tambahan pelajaran untuk menghadapi Ujian Nasional dilaksanakan pagi sebelum jam tujuh. Pak dan Bu Guru akan melatih kami mengerjakan berbagai macam jenis soal yang kemungkinan besar keluar di Ujian Nasional. Agar aku mempunyai gambaran tentang soal � soal yang akan dilatihkan oleh mereka itulah yang menyebabkan aku bangun pagi � pagi dan berhadap � hadapan dengan buku.
Setengah enam pagi kami berangkat. Dan jam enam itu, aku telah berada di antara teman � teman yang lain. Khidmat mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Otak kami dijejali berbagai kemungkinan � kemungkinan yang bisa digunakan untuk memecahkan sebuah soal. Bagaimana mencari jalan pintas dalam menyelesaikan sebuah soal. Konon, di Ujian Nasional, kami hanya mendapatkan waktu sekitar dua menitan untuk menyelesaikan satu nomor soal. Waktu harus kami manfaatkan sebaik � baiknya agar setiap soal bisa terselesaikan dengan benar tepat pada waktunya.
Siang, Pak UNAS masih mewajibkan kami untuk mengikuti berbagai macam les � les tambahan lain. Di tempat ini dan itu. Tiap hari teman kami adalah soal, soal, soal. Buku, buku, buku. Saat makan, yang terbayang di nasi kami adalah kemungkinan untuk menyelesaikan soal A. Saat tidur, mimpi kami adalah tentang buku yang tiba � tiba bisa bicara dan mengajari kami. Poster di kamar � kamar kami berubah dari poster Peterpan, D�Massive dan Slank ke berbagai kalimat � kalimat yang menyemangati. Pembicaraan � pembicaraan kami berkisar tidak jauh dari perihal pinjam � meminjam buku atau jika ada solusi pemecahan � pemecahan baru atas sebuah persoalan. Itulah yang terjadi sejak tiga bulan sebelum Ujian Nasional.
Dan hari ini, kami benar � benar dihadapkan dengan Ujian Nasional yang menakutkan itu. Pak UNAS semakin keras saja. Beliau mewajibkan kami belajar sepanjang hari dan malam. Tadi malam, hampir � hampir kami tidak tidur. Tidak ada ruang di otak kami selain kombinasi angka dan huruf. Lalu dengan susah payah, kami berangkat ke sekolah. Duduk di bangku. Menunggu soal � soal. Memperhatikan mereka dan menyelesaikan permasalahan mereka. Kelak, scanner yang akan menentukan apakah kami dianggap bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi si soal ataukah tidak.
Hari ini, esok hari, dan esoknya kami akan bekerja. Begitu terus setiap saat. Namun, setelahnya, kami merdeka. Tidak ada lagi buku. Tidak ada lagi soal. Tidak ada lagi tekanan � tekanan.
Saudara � saudara, yang masih terjadi, agar bisa lolos Ujian Nasional, para siswa mendapatkan drilling soal � soal. Ujian Nasional belum membuat mereka mereka untuk learning.

Saturday, April 18, 2009

AKU AKAN


Aku akan merebahkan badanku dalam sebuah bangker
bawah tanah. Aku tidak ingin hal ini terjadi kepada
anak � anakku. Bertemu dengan dunia nyata
yang keluar dari cangkangmu. Dengan gajah
putih. Bebek duduk. Aku akan bangkit.
Mata bayi kecil. Mata, mata, mata
Mata bayi kecil. Mata, mata,
mata, mata, mata, mata,
mata, mata, mata,
mata, mata,
mata, ma
ta.

Diterjemahkan dari I WILL � RADIOHEAD, HAIL TO THE THIEF.

PURA � PURA PANDAI


Ketika saya mulai mengajar, nenek saya menasihati saya dengan nasihat ini: �Lebih baik engkau ketahuan bodoh, daripada ketahuan pura � pura pandai�
Benar sekali nenek saya. Ketahuan pura � pura pandai lebih menghinakan daripada ketahuan bodoh.

PINTU GERBANG KEMATIAN


SMS subuh itu mengabarkan tentang berpulangnya seorang wanita yang pernah menjadi tetanggaku. Saya tersentak. Mengapa begitu cepat?
Minggu ketiga di Watukosek saya dikabari istri bahwa ibu yang tinggal di depan rumah, saat saya menjadi tetangganya, divonis tumor otak oleh dokter. Seorang perempuan yang berbadan tinggi, cantik, ramah dan baik hati itu, tak pernah saya bayangkan akan mendapatkan penyakit seganas tumor di otaknya. Terlebih, hanya beberapa hari setelah vonis itu, ternyata umurnya tidak panjang.
Saya selalu syok dengan berita kematian orang dekat. Orang dekat yang meninggal tiba � tiba.
Yang Nampak bagiku, kita semua sedang bermain � main di depan pintu gerbang kematian. Mungkin tanpa kita sadari pintu itu segera terbuka bagi kita.

Thursday, April 16, 2009

MILIK LANGIT


Saat tangannya yang hangat jatuh di dahiku
Pagi itu
Aku tahu hatiku telah jatuh di pangkuannya
Menelusup diam � diam ke dalam lorong � lorong jiwanya
Bersembunyi di dalam pekat nadi

Lalu hatiku berbisik agar tanganku meraih dirinya
Untukku memasangnya di atas dipan kamarku
Sebagai penerang, penghangat kala malam memaksaku menggigil.

Aku menurutinya
Merenggutnya dari sang langit yang memiliki sang elok
Menggantungkannya di tepat atas kepala
Menyulap indah luar kamarku berpindah ke dalam

Namun sang langit murka
Insyaf ia akan hilangnya sang kekasih.
Sengitnya menghancurkan gunung
Menumpahkan laut
Meretakkan bumi di bawah kakiku.

Keluar aku dari peraduan
Berteriak menantang langit
Jika jantan ia akan melayaniku
Aku atau ia yang akan memeluk sang mentari

Namun ia tak pula mendatangiku
Dipandangnya saja aku dari jauh
Aku rasakan kegeramannya saja
Kegeraman seorang pejantan terluka

Aku pun pulang
Tak sudi aku menghabiskan waktu untuk seorang banci.
Terang bagiku, milikku lah sang mentari.

Kemenanganku atas si pengecut membuatku mendongak
Sombong dan angkuh
Peperangan ini tak melelehkan sedikitpun keringatku
Ksatria yang ditakuti hanya dengan mendengar derap langkahnya saja,
Aku pantas berbangga

Di jalanan pulang
Kutemui benih � benih dari kandungan sang mentari yang merana
Hampir � hampir mati
Dan tidak hanya Satu
Beberapa kusangka
Sejuta ternyata

Apakah aku salah jika ku ingin memiliki sang mentari
Untukku saja?
Apakah dosa bila aku menyimpannya dari mahluk lain?
Sumpah aku tidak akan membuatnya terluka

Ketika kubuka pintu kamarku
Kekasihku sang mentari menghidupkan hatiku
Namun keinginan menuntunku membuka jendela
Dan melihat nestapa di luar sana
Benih � benih sang mentari yang tak lagi kuasa
Air matanya telah berubah jadi lautan

Hingga
Keadaan ini mencekamku berhari � hari

Hingga aku harus memilih
menjadi lelaki

kudekap sang mentari
kuciumi punggungnya
yang menerangiku kemarin lalu

kukembalikan ia pada sang kekasih sejati
langit yang memiliki

sontak sang benih tegak menyambutnya pulang
kembali

menghantarnya pulang di peraduan malam
untuk kembali lagi esok hari

aku turut melepasnya
hingga rambutnya yang merah habis ditelan gunung

aku berbalik sambil tersedu
hatiku yang terbiasa dalam belaiannya tentu tak semudah itu
lupa

kamarku yang sedih dan sepi
aku kembali
aku harus menjadi lelaki.

LAGU BUAT YANG BERSELINGKUH


Bis yang kutumpangi pulang dari sekolah memutar VCD lagu Mulan Jameela, Lagu Sedih. VCD karaoke itu, jelas terbaca liriknya. Ini baru kali pertama saya mendengarkannya, namun lagu itu sudah sanggup membuatku merenungi kealpaan semua orang, mudah � mudahan saya tidak termasuk di dalamnya, ketika menduakan istri � istri mereka. Inilah lirik lagu itu. Renungkanlah:
Lagu Sedih

Begitu indahnya untuk dikenang
Saat kamu masih mengejar cintaku
Begitu manisnya tangismu untuk
Memohon hadirku kedalam hidupmu

Katamu kau tak akan tinggalkan aku
Sakiti aku lukai aku
Tapi kau ternyata tinggalkan aku
Sendiri
Katamu kau tak akan pernah duakan
Hatimu cintamu

Kemana perginya kamu yang dulu
Yang maunya selalu dekat dengan aku
Kemana perginya cinta yang dulu
Yang pernah kau tikam ke dalam jantungku

Jika istri kita berselingkuh saat kita benar � benar mencintainya, betapa sedih dan frustrasinya kita. Lalu mengapa kita tak sejenak berpikir saat kita akan berselingkuh?

Tuesday, April 14, 2009

MANUSIA PALING BERUNTUNG


Dalam catatan hariannya, Soe Hok Gie menulis:
"Seorang filsuf Yunani pernah menulis � nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda."

Seorang dokter gigi PTT pernah berkata pada saya: �Baru setelah bekerja inilah saya tahu kalau dunia benar � benar telah rusak.�
Saat di SMK dulu, saya tahu dengan telanjang perbuatan selingkuh yang tak ditutup � tutupi. Tanpa rasa sungkan dan risih meski di depan orang banyak.
Saya menyaksikan pasar yang terbakar (dibakar?). Setelah rata dengan tanah, pasar itu dialihkan ke tempat lain.
Saya melihat orang yang mati dalam kesakitan yang mereka derita tanpa ada upaya untuk berobat karena mahalnya.
Saya melihat orang kaya raya yang mati hanya karena tersedak.
Saya mengalami betapa beratnya lepas dari pusaran arus utama yang kuat.
Benarkah orang yang paling beruntung adalah orang yang tidak pernah dilahirkan?

Monday, April 13, 2009

DUKUNGAN YANG MENGUATKAN


Ketika John Perkins khawatir dengan keselamatannya saat menulis buku CONFESSIONS OF AN ECONOMIC HIT MAN, ia mengungkapkan rasa takutnya kepada putrinya. Apa yang dikatakan oleh putrinya?
�Jangan khawatir ayah. Jika mereka menangkapmu, saya akan lanjutkan apa yang tidak bisa kau lanjutkan. Kita perlu melakukan hal ini demi cucu yang saya berharap akan saya berikan kepada ayah suatu hari nanti�
Jawaban singkat dari sang putri menguatkan Perkins untuk menerbitkan sebuah buku yang membuka mata dunia itu.

Sunday, April 12, 2009

SEKOLAH GRATIS TIDAK MENSEJAHTERAKAN GURU


Pemerintah mencanangkan sekolah gratis di jenjang pendidikan dasar. Ini tentu menggembirakan pihak orang tua siswa. Namun perlu disadari bahwa hal ini berdampak sebaliknya bagi guru. Seiring pelaksanaan sekolah gratis, guru berkurang kesejahteraannya.
Saya teringat ketika dulu saya masih mengajar di MTS Muhammadiyah sebagai seorang honorer. Insentif yang saya terima di tahun 2000 adalah 60.000 rupiah untuk mengajar selama 12 jam seminggu. Sekolah swasta kecil di kota kami itu tergantung sepenuhnya dari SPP yang dibayarkan oleh orang tua siswa. Maka, jika sekarang masih banyak guru � guru honorer di sekolah � sekolah, sedangkan sekolah � sekolah itu dilarang memungut iuran dari wali murid, dengan apa guru honorer itu dibayar?
Banyak guru yang sulit untuk dikatakan sebagai guru yang sejahtera. Jika sekolah gratis mengurangi pendapatan mereka, silahkan anda bayangkan bagaimana kualitas kerja mereka dikarenakan sebab itu.
Kalau begitu apa yang harus dilakukan agar kebijakan sekolah gratis tidak merugikan kedua belah pihak? Guru dan orang tua siswa? Nampaknya kebijakan sekolah gratis harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan guru melalui penambahan insentif. Lagi � lagi, sepertinya ini masih tetap tugas pemerintah.

Saturday, April 11, 2009

MENGGAGAS PUSAT PENERJEMAHAN


Menyambung tulisan kemarin. Nampaknya Pemerintah Indonesia sudah saatnya untuk mendirikan sebuah lembaga penerjemahan yang bertugas untuk menerjemahkan buku - buku asing ke dalam bahasa Indonesia atau menerjemahkan buku - buku asli Indonesia ke dalam bahasa asing. Banyak sekali buku - buku asing yang bermutu namun harganya yang berkisar antara 100 dollar sampai sekian ratus dollar. Harga sekian itu tentu sangat tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bayangkan jika buku - buku bermutu itu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tentu harganya akan lebih murah lagi dan anda pasti tahu bagaimana keuntungan yang akan didapat oleh masyarakat dan Negara.
Banyak sekali buku - buku asli Indonesia yang juga cukup bermutu. Lihatlah buku - buku sastra kita yang banyak diminati oleh warga asing. Dengan menerjemahkan buku - buku sastra kita ke dalam bahasa asing, banyak warga negara asing yang akan memahami budaya kita. Betapa banyak orang di luar sana yang sama sekali tidak mengetahui dimana letak Indonesia. Kemudian mereka mendapatkan buku asli Indonesia yang membuat mereka tertarik untuk lebih mengetahui budaya Indonesia. Keuntungan lagi bagi bangsa Indonesia.
Korea memiliki Korean Literature Translation Institute (KLTI) yang bertugas untuk mempromosikan dan menyebarkan karya-karya sastra Korea ke seluruh dunia dan membantu menumbuhkan apresiasi masyarakat dunia terhadap kesusastraan Korea yang pada gilirannya dapat menjembatani pemahaman kultural negara-negara lain atas kebudayaan Korea dan sebaliknya. Sudah saatnya Indonesia memiliki lembaga serupa dengan tujuan serupa. Semoga dengan demikian bahasa Indonesia lebih dicintai dan benar - benar menjadi identitas bangsa yang membanggakan.

Friday, April 10, 2009

BANGGALAH BERBAHASA INDONESIA


Jika anda mampu berbahasa Indonesia, anda bisa berkomunikasi dengan ratusan juta orang Indonesia, Timor Timur, Malaysia dan Brunei. Bagi peneliti dan pebisnis yang tertarik dengan Asia Tenggara, bahasa ini bisa membantu mereka memahami dan bergaul dengan orang � orangnya. Demikian kata Ninik Lunde, dosen Bahasa Indonesia di UC Berkeley yang telah mengajar selama 15 tahun.
Universitas di Amerika masih membuka kursus bahasa Indonesia. Universitas � universitas itu adalah University of California-Berkeley , Cornell, Yale, Stanford, University of California-Los Angeles, University of Texas-Austin, University of Colorado-Boulder, Northern Illinois, University of Hawaii -Honolulu, Arizona State University, Ohio University, University of Wisconsin-Madison, and University of Michigan-Ann Harbor. Bahasa Indonesia masih dianggap penting oleh mereka.
Bagaimana dengan penghargaan warga Negara Indonesia terhadap bahasa mereka sendiri? Dulu, yang disoroti adalah penggunaan bahasa Indonesia yang kurang baik dan benar. Sekarang, ada kecenderungan dimana orang Indonesia lebih bangga berbahasa asing daripada menggunakan bahasa mereka sendiri.
Maka, tidak heran jika bahasa � bahasa daerah di Indonesia kini banyak yang punah. Bahasa kebangsaan mereka sendiripun telah diabaikan. Padahal bahasa adalah identitas suatu bangsa. Konon, bahasa Inggris orang Jepang tidak baik. Namun mengapa mereka bisa menjadi bangsa yang maju? Buku � buku pengetahuan yang berbahasa asing banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Dari buku � buku itulah mereka belajar. Tidak perlu mereka kuasai bahasa Inggris lalu mengorbankan bahasa Negara mereka sendiri. Hal serupa terjadi di Jerman.
Mengapa kita tidak berbahasa Indonesia saja?

Thursday, April 9, 2009

SERTIFIKASI GURU PERLU DIEVALUASI


Pelaksanaan sertifikasi guru ternyata diwarnai ketidakjujuran beberapa oknum guru dengan cara memalsukan dokumen portofolio terutama sertifikat keikutsertaan guru dalam forum ilmiah. Sangat disayangkan. Sertifikasi sebenarnya dilaksanakan untuk meningkatkan harkat dan martabat guru. Namun dalam pelaksanaannya yang terjadi justru sebaliknya. Harkat dan martabat guru semakin tercoreng.
Namun menyalahkan guru, dalam hal ini juga bukan merupakan tindakan yang bijak. Saya ingat, dulu, seorang guru di samping rumah saya harus menjadi tukang ojek di malam hari demi untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Gajinya sebagai seorang guru dirasa tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan. Mencari penghasilan lain menjadi pilihan.
Tentu setiap guru menginginkan kesejahteraan. Kesejahteraan yang dijanjikan Pemerintah melalui sertifikasi tentu menjadi dambaan tiap guru. Yang menjadi permasalahan adalah persyaratan untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi itu. Keikutsertaan dalam forum ilmiah, membuat karya pengembangan profesi tentu sulit untuk dipenuhi karena selama ini mereka lebih disibukkan dengan usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Pemerintah mengharapkan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia seiring peningkatan kesejahteraan guru melalui proyek sertifikasi ini. Guru harus sejahtera. Pendidikan Indonesia harus maju. Maka, evaluasi terhadap program sertifikasi guru mutlak dipenuhi.

Wednesday, April 8, 2009

TIDAK SENDIRIAN


Kita tidak sendirian...........
EVERYBODY HURTS (R.E.M)
When the day is long and the night, the night is yours alone,
When you're sure you've had enough of this life, well hang on
Don't let yourself go, 'cause everybody cries and everybody hurts sometimes

Sometimes everything is wrong. Now it's time to sing along
When your day is night alone, hold on, hold on
If you feel like letting go, hold on
When you think you've had too much of this life, well hang on

'Cause everybody hurts. Take comfort in your friends
Everybody hurts. Don't throw your hand. Oh, no. Don't throw your hand
If you feel like you're alone, no, no, no, you are not alone

If you're on your own in this life, the days and nights are long,
When you think you've had too much of this life to hang on

Well, everybody hurts sometimes,
Everybody cries. And everybody hurts sometimes
And everybody hurts sometimes. So, hold on, hold on
Hold on, hold on, hold on, hold on, hold on, hold on
Everybody hurts. You are not alone

Tuesday, April 7, 2009

PUISI


Seorang Widya Iswara menginginkan kami untuk menulis sebuah puisi tentang keadaan aparat pemerintah saat ini. Inilah yang saya tulis:
Tangkap Orang Ini Pak Polisi

Tangkap Bapak ini Pak Polisi
Orang berseragam ini Pak Polisi
Jangan tertipu bajunya rapi
Uang malingannya berpeti � peti

Tangkap Bapak ini Pak Polisi
Orang gagah ini Pak Polisi
Diam � diam malam ini
Istri orang ia tiduri

Orang � orang itu Pak Polisi
Dipanggil orang kaum Priyayi
Padahal terang bagi kami
Mereka bajingan berdasi

Tangkap Ibu ini Pak Polisi
Anakku cerdas rajin sekali
Tapi mengapa nilainya empat lagi � lagi
Ah, ternyata ia ngarang nilai

Tangkap Bapak ini Pak Polisi
Agar aman aku punya istri
Tangkap Ibu ini Pak Polisi
Agar anakku tak ia bodohi

Tangkap orang ini Pak Polisi
Mengapa diam saja Pak Polisi
Apa kau juga telah terima upeti?


Sayang sekali saya tidak berkesempatan mempresentasikannya di depan kelas.

SEPI DALAM KERAMAIAN


SUKIYAKI
I look up when I walk
So my tears won�t fall
Memories of spring days
But tonight I�m all alone

I look up when I walk
Counting blurry stars through my tears
Memories of summer days
But tonight I�m all alone

Happiness is above the clouds
Happiness is above the sky

I look up when I walk
So my tears won�t fall
I walk while crying
But tonight I�m all alone

Memories of autumn days
But tonight I�m all alone

Sadness reflected in the stars
Sorrow in the moonlight

I look up when I walk
So my tears won�t fall
I walk while crying
Tonight I�m all alone


Adakalanya seseorang merasa sendirian meskipun ia berada di dalam ramainya orang. Dulu saya menyenandungkan Sukiyaki ketika patah hati. Dan kini, ketika saya merasa kesepian di kerumunan orang saya menyenandungkannya lirih.

NB: Di Watukosek, beberapa hari, saya merasa sangat kesepian. Meskipun dalam kerumunan. Entah mengapa.

LELAKI ADALAH PENAKLUK WANITA, TIDAK DITAKLUKKAN MEREKA


Setiap hari saya selalu meluangkan waktu menonton sebuah adegan dari film favorit saya, The 13th Warrior. Adegan terakhir dari film itu, saya rasa merupakan adegan paling baik dari keseluruhan film. Digambarkan saat para ksatria berhadap � hadapan dengan sejumlah besar musuh, mereka bersama � sama mengucapkan doa perang yang berbunyi: �LO,THERE DO I SEE MY FATHER...LO, THERE DO I SEE MY MOTHER AND MY SISTERS AND MY BROTHERS...LO,THERE DO I SEE THE LINE OF MY PEOPLE BACK TO THE BEGINNING...LO, THEY DO CALL TO ME. THEY BID ME TAKE MY PLACE AMONG THEM IN THE HALLS OF VALHALLA WHERE THE BRAVE MAY LIVE FOREVER...!!!�
Lalu mereka berperang dengan kemampuan dan keberanian seorang ksatria yang berakhir dengan terbunuhnya pemimpin pasukan musuh yang membuat sisa pasukan melarikan diri ketakutan. Perang berakhir dan para ksatria memenangkan pertempuran sengit itu. Di akhir itulah, pemimpin para ksatria duduk, menancapkan pedangnya dan mati di tempat duduk itu sebagai seorang lelaki.
Lelaki adalah kata yang paling saya sukai. Sebab kata itu menggambarkan kehormatan, kekuatan, pengorbanan dan cinta sekaligus. Para ksatria dalam film The 13th Warrior menunjukkan pada sesama peran mereka sebagai lelaki yang berani mengorbankan diri mereka demi kelangsungan hidup orang banyak, yang kuat dan karena itu mereka menjadi terhormat. Saya berusaha untuk terus melihat potongan film itu agar terus tertanam dalam jiwa saya jiwa seorang lelaki sejati. Yang bukan pengecut dan sembunyi di bawah ketiak orang lain. Yang rapuh dan tergantung kepada orang lain. Setiap kali melihat film itu saya merasa kuat.
Saudara, ketika kami berada di Watukosek, ada beberapa lelaki yang hilang kelelakian mereka dan hanyut dalam kepengecutan yang tak pantas disandang. Keadaan yang jauh dari rumah membuat mereka bergaul terlalu bebas dengan lawan jenis dan tanpa mereka sadari mereka telah terjerat cinta lokasi. Sangat memprihatinkan saat mereka adalah lelaki dan wanita yang sudah beristri suami. Yang sudah beranak pinak. Keadaan seperti ini bisa jadi dimaklumi jika terjadi pada seorang yang masih bujang. Tapi orang yang sudah berketurunan saudara � saudara. Apakah pantas?
Seorang lelaki memainkan ponselnya saat malam larut. Saat seharusnya dia beristirahat untuk bekerja lagi esok hari. Di seberang sana, seorang wanita juga memainkan ponselnya. Keduanya asyik dalam perbincangan yang tak pantas. Keduanya merasa bahwa yang mereka lakukan legal dan oke � oke saja. Begitu terus saban hari.
Suatu saat, sambil bercanda, saya mencoba mengingatkan sang lelaki untuk sadar dan tidak meneruskan perbuatan tercela itu. Dia Cuma tersenyum dan menyesal mengapa ia sudah menikah. Coba kalau belum. Lalu dia menyenandungkan sebuah lagu yang saya tidak ingat liriknya, Cuma intinya dia mau mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak ingin mengkhianati istrinya tapi ia juga tidak mampu menjauhi wanita yang menarik hatinya di asrama itu.
Para wanita berkuasa karena para lelakinya lemah. Lelaki adalah penakluk wanita. Tidak ditaklukkan oleh wanita. Mereka menjadi penakluk wanita yang kini telah menjadi istri mereka. Namun, jika mereka berselingkuh setelah mampu menaklukkan wanita, sejatinya mereka tidak sedang menaklukkan wanita selanjutnya. Tapi mereka tengah ditaklukkan oleh seorang wanita. Dia tidak mampu menghindar dari daya tarik sang wanita lain itu untuk terus setia kepada wanita yang telah ditaklukkannya. Wanita yang telah melahirkan anak � anaknya. Dimana letak kelelakian seorang lelaki ketika mereka berselingkuh. Untuk berselingkuh mereka harus memasang topeng di depan istri � istri mereka. Mereka ketakutan setengah mati jika sampai perbuatan lemah mereka diketahui sang istri. Jika mereka benar � benar lelaki mereka akan mengawini sang wanita. Tidak menyimpannya sebagai seorang selingkuhan. Beranikah ia melakukan itu. Mendudukkan dua wanita di samping kiri dan kanannya? Saya katakan saudara, sejatinya, jika seorang lelaki memiliki seorang selingkuhan, sejatinya ia tidak sedang menaklukkan wanita lain. Tapi ia sedang ditaklukkan oleh wanita. Dan, ini bukan sifat seorang lelaki.
Seorang lelaki harus tetap kuat agar dapat memimpin seorang wanita. Lalu bagaimana dengan seorang wanita yang berselingkuh? Masih banyak perawan saudara. Ceraikan saja. Buktikan bahwa kita adalah sang penakluk. Bukan yang ditaklukkan.

Monday, April 6, 2009

TOFFLER BERKATA


It is better to err on the side of daring than the side of caution

Coba saja saudara. Coba sajalah.

TOFFLER YANG TENAR


�This book is about change and how we adapt to it. It is about those who seem to thrive on change, who crest its waves joyfully, as well as those multitudes of others who resist it or seek flight from it. It is about our capacity to adapt. It is about the future and the shock that its arrival brings.�

Itulah yang ditulis Alvin Toffler dalam bukunya Future Shock. Buku kawak terbitan tahun 1970 itu rupanya masih berkibar sampai saat ini. Saya mendapatkan buku ini ketika masih sekolah dulu. Dari membaca berbagai artikel yang menukil Future Shock, saya jadi tertarik dan membeli edisi bahasa Inggrisnya di toko buku loakan. Namun saya tidak telaten membacanya dan hanya memfungsikannya sebagai hiasan di rak buku.
Namun saat beberapa Widya Iswara menukil kembali berbagai pernyataan Toffler dari Future Shock, saya tertarik kembali untuk membacanya dan meninggalkan buku yang kini tengah saya baca, The Tipping Point, Malcolm Gladwell. Mudah - mudahan saya betah membacanya.

Saturday, April 4, 2009

WELCOME HOME


Setelah tiga minggu berada di Watukosek, akhirnya saya pulang juga. Jam dua pagi saya tiba di rumah setelah enam jam perjalanan naik bis. Cukup melelahkan. Setelah tiga minggu akhirnya saya bertemu istri tercinta dan anak � anak. Tiga orang yang paling kurindukan selama ini.
Diawali ketidak jelasan kepulangan kami. Pertama diumumkan bahwa kami boleh pulang pada hari Jum�at (03/04/09) sore. Namun karena suatu hal diumumkan lagi bahwa kami baru boleh pulang pada hari sabtu (04/04/09) pagi. Karena mobil � mobil jemputan bagi peserta diklat sudah antri di pelataran dan jalanan di sekitar balai diklat, terjadilah negosiasi agar kami tetap bisa pulang pada hari Jum�at sore. Kesepakatan diambil dan pulanglah kami selepas maghrib Jum�at sore itu.
Bis yang kami tumpangi ke Pacitan masih baru dan sangat nyaman. Perjalanan selama enam jam dari Watukosek ke Pacitan tidak terlalu terasakan awalnya. Namun, perut saya yang sudah kembung sejak mulanya, membuat masalah di sepanjang perjalanan. Di jalanan yang lurus sepanjang Watukosek sampai Ponorogo, keadaan aman � aman saja walau tidak nyaman. Sepanjang perjalanan antara Ponorogo � Pacitan lah masalahnya, jalanan yang berliku mempengaruhi perutku. Isi perut seolah dikocok dan tak berapa lama saya muntah, mabuk.
Jam dua tepat kami sampai di muka BKD Pacitan bersamaan aku turun dari bus berhentilah sepeda motor istri yang menjemputku. Inilah perempuan yang aku rindukan itu. Setelah tiga minggu, saya kembali di rumah. Welcome home.
Saudara, banyak hal yang akan saya ceritakan kepada anda tentang apa saja yang terjadi ketika kami di Watukosek. Apa yang saya ingat akan saya tuliskan untuk saudara semua di hari � hari depan.

Tags

Recent Post